Petik Banyak Pelajaran dari Film The Greatest Showman

Konten Media Partner
15 Oktober 2019 23:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster dari film The Greatest Showman | Photo by greatestshowman via Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Poster dari film The Greatest Showman | Photo by greatestshowman via Instagram
ADVERTISEMENT
Sobat entrepreneurs, pernahkah kalian mendengar atau menonton tentang The Greatest Showman? Film drama musikal ini, diangkat dari kisah nyata seorang pemiliki sirkus bernama Phineas Taylor Barnum.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, banyak pesan kehidupan yang dapat dipetik dari film The Greatest Showman. Apa saja sih? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Menggapai mimpi | Photo by TK Hammonds via Unsplash
Ingatkah kalian dengan adegan pembuka di film The Greatest Showman, dimana Barnum kecil membayangkan dirinya menjadi seorang pemilik sirkus? Sayangnya, impian tersebut belum bisa dilaksanakan karena Barnum kecil dan ayahnya hanya hidup sebagai seorang penjahit sangat miskin.
Begitupula dengan mimpi Barnum untuk berteman dengan Charity harus hilang karena ayah dari Charity yang tidak menerima Barnum dan kemiskinannya. Walau begitu, Barnum tidak menyerah. Saat dewasa, Barnum tetap meminang Charity dan bekerja di sebuah perusahaan perkapalan, yang kemudian dia di PHK karena perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.
ADVERTISEMENT
Barnum pun mengambil akta kapal milik perusahaan (yang sudah tenggelam di dasar laut Tiongkok selatan), dan menggunakan akta tersebut untuk membeli sebuah museum. Dimana pada awal pembukaan museum sama sekali tidak ada orang yang membeli tiket.
Barnum tidak menyerah begitu saja, dia terus memutar otak agar dapat membuat museumnya ramai pengunjung, menyusun berbagai strategi marketing dan promosi hingga akhirnya Barnum berhasil menjadikan museumnya terkenal.
Film ini mengajarkan keteguhan dan sifat pantang menyerah dalam menggapai hal yang kita inginkan. Walau di film ada beberapa cara tidak jujur yang dilakukan Barnum tapi jangan sampai ditiru ya Sobat entrepreneurs, cukup ambil dari positifnya bagaimana sifat pantang menyerah seharusnya ada dalam diri kita masing-masing.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi gambar palu hakim | Photo by Wesley Tingey via Unsplash
Di dalam film, ada satu adegan dimana Barnum kecil yang telah kehilangan sosok sang ayah sedang berlari setelah mencuri buah. Sayangnya, Barnum tertangkap dan dia pun kembali kelaparan karena tidak memiliki uang untuk membeli makanan.
Di saat itu, ada seorang yang dijauhi oleh banyak orang karena rupanya yang berbeda dengan kebanyakan orang. Orang tersebut malah kemudian memberikan apel kepada Barnum kecil untuk dimakan.
Ternyata penting untuk tidak menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya. Terkadang apa yang sobat entrepreneurs kira buruk belum tentu demikian adanya.
Ilustrasi gambar kumpulan keluarga | Photo by Tyler Nix via Unsplash
Sobat entrepreneurs ingat dengan adegan dimana Barnum dan Charity bertengkar karena Barnum menggunakan surat rumah sebagai jaminan ke bank tanpa berdiskusi terlebih dahulu kepada istrinya? Namun ternyata, museum tersebut bangkrut karena di bakar massa dan rumah tersebut kemudian disita oleh bank?
ADVERTISEMENT
Begitupula dengan adegan dimana Barnum meninggalkan orang-orang di museumnya yang sudah menganggap dia adalah bagian dari keluarga hanya untuk melakukan tour bersama penyanyi teater?
Saat Barnum memiliki masalah dengan penyanyi itu dan berada dalam keadaan terjatuh “keluarganya” yang membangkitkan dia, menyemangati dan memberikan bantuan kepadanya.
Berkata jujur pada keluarga itu adalah hal yang penting sobat entrepreneurs. Ketika kamu jatuh, hanya keluarga yang akan membantumu bangkit kembali.
Keluarga tak hanya bicara soal papa, mama, saudara kandung sobat tetapi juga mengenai orang-orang terdekat sobat. Bisa sahabat, rekan kerja, dan lainnya yang selalu ada untuk kalian di kala senang maupun susah.
Ternyata, dengan satu film bisa mengajarkan banyak pengajaran. Jangan lupa untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari ya sobat.
ADVERTISEMENT
#terusberkarja
Content Writer : Putri Fortunata
Editor : Inggrid