Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Rudini, Pendakwah yang Menggabungkan Pesan Islam dan Nilai Pramuka
ADVERTISEMENT
Berdakwah adalah hal sulit yang didekati pemuda Islam saat ini. Bayangan membosankan hingga bikin ngantuk membuat berdakwah jarang diminati. Berbagai cara berdakwah pun dilakukan agar dapat meyakinkan anak muda. Tak jarang, para anak muda turun langsung untuk berdakwah.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Rudini. Perantau asal Lampung ini pergi ke Samarinda untuk berdakwah dengan tujuan awal mencari jati dirinya. Selain kesibukkanya berkuliah, ia beberapa kali mencoba mengasah kemampuannya dengan mengikuti lomba. Kebanyakan, lomba yang ia ikuti adalah berhubungan dengan public speaking, seperti tausyiah, pidato dan Dai Muda.
Hingga suatu hari, Rudini memberanikan dirinya mencoba berdakwah di masjid pada tahun 2015. Ia memulai debutnya di masjid kawasan KARPOTEK, Samarinda. Dengan ilmu Islam yang ia pahami saat bersekolah di MAN, ia mencoba berdakwah dari masjid ke masjid. Rudini selalu punya cara agar pesan yang ia sampaikan dapat diterima jamaah. Ia pun selalu menyelipkan ice breaking dalam setiap ceramah.
“Awal itu saya masih mencari jati diri. Mulai dari ikut lomba hingga berdakwah. Akhirnya saya sampai di titik menemukan jati diri saya,” ujar Rudini yang saat ini sedang mengenyam bangku pendidikan S2 di IAIN Samarinda.
Untuk diingat masyarakat dengan jati diri pendakwah dirasa tidak cukup. Rudini pun mencoba berdakwah dengan memakai identitas Pramuka. Ia mengatakan, sikap Pramuka dan berdakwah itu sejalan. Awalnya, Rudini berdakwah menggunakan baju Pramuka. Seiring berjalannya waktu, ia pun memodifikasi pakaian pramuka sesuai jubah Muslim kebanyakan. Masyarakat pun akhirnya mengingat Rudini sebagai Dai Pramuka.
ADVERTISEMENT
“Saya menyukai pramuka dan berdakwah karena cinta. Sesuatu didahulukan karena kita memiliki cinta didalamnya,” ungkap pria yang pernah menjadi ketua umum UKM Pramuka Universitas Mulawarman.
Sudah hampir tiga tahun ia bergelut dalam dunia dakwah. Layaknya tunas kelapa dalam pramuka, Rudini tetaplah tumbuh seperti orang yang akan terus belajar. Ia pun banyak belajar dari guru-guru besar yang hadir ke Samarinda. Walaupun pernah merasa minder, namun hal tersebut ia jadikan sebagai proses belajar.
Selain sebagai pendakwah, Rudini rutin mencoba perlombaan lainnya, sehingga banyak prestasi yang ia torehkan. Salah satunya ialah berhasil menjadi juara Duta Baca Kalimantan Timur. Hingga saat ini, Rudini juga fokus mensosialisasikan budaya membaca sesuai gelar yang disandangnya.
Dari semua pencapaian yang ia dapatkan, Rudini tak lupa mengucap rasa syukur. Keberhasilannya ini tentu tidak lepas dari doa orang tua dan dukungan dari teman-teman sekitar. “Kalau sukses sendiri itu biasa, tapi kalau sukses bersama-sama itu baru luar biasa,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid ) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!