Seberapa Penting Mempelajari Bahasa Asing dalam Dunia Kerja?

Konten Media Partner
4 Februari 2020 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dengan menguasai bahasa asing, kita mampu bertahan di tengah ketatnya persiangan dunia kerja | Photo by Unsplash/Element5 Digital
zoom-in-whitePerbesar
Dengan menguasai bahasa asing, kita mampu bertahan di tengah ketatnya persiangan dunia kerja | Photo by Unsplash/Element5 Digital
ADVERTISEMENT
Menguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris kini hampir selalu menjadi persyaratan bekerja di perusahaan-perusahaan. Tidak hanya perusahaan asing, namun kini banyak perusahaan lokal yang ternyata juga menerapkan persyaratan khusus yang satu ini.
ADVERTISEMENT
Tiap tahun, persaingan antar pekerja semakin ketat. Ditambah pula diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada Januari 2016 lalu, membuat peta persaingan semakin luas. Akan ada banyak tenaga kerja asing yang membanjiri perusahaan-perusahaan di Indonesia, sehingga tuntutan untuk menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris, semakin tinggi bagi para pekerja di Indonesia. Lantas, seberapa penting mempelajari bahasa asing dalam dunia kerja?
Sebuah tweet dari akun @hrdbacot yang membahas seputar dunia kerja memberikan cuitan mengenai seberapa pentingnya bahasa asing menurut netizen twitter di Indonesia. Cuitan ini nyatanya mampu mengundang komentar dari 276 netizen dan telah di retweet sebanyak 218 kali.
Hampir semua jawaban di kolom reply mengatakan bahwa mempelajari bahasa asing itu penting. Selain untuk menambah skill, dengan menguasai bahasa asing juga mampu mengantarkan seseorang ke jenjang karir yang lebih tinggi lagi.
Tidak hanya bahasa Inggris saja yang diminta untuk menjadi persyaratan, namun ada juga bahasa lainnya seperti Mandarin dan Jepang. Sayangnya, persyaratan bahasa ini banyak yang dianggap remeh oleh para siswa dan mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon pekerja. Padahal kenyataannya, keahlian menguasai bahasa asing semakin dibutuhkan oleh banyak perusahaan.
Tidak hanya sekedar paham bahasa Inggris, namun memahami konteksnya secara benar, efektif, dan efisien sangat diperlukan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, menurut sebagian besar netizen, bahasa asing juga penting bagi kelancaran karier di perusahaan. Bahkan bukan tidak mungkin, seseorang bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan ternama karena menguasai bahasa asing.
Dilansir dari Wikipedia, Japan Languange Proficiency Test adalah ujian kemampuan berbahasa Jepang yang dikhususkan bagi para penutur asing bahasa Jepang, dan terdiri dari lima tingkatan, yakni N1, N2, N3, N4, dan N5. Contohnya seperti tingkat N1, peserta mampu membaca artikel dengan tingkat kesulitan yang tinggi dan memahami bacaan dalam berbagai tema, serta mampu memahami struktur dan isi tiap artikel.
Nah, kalau menurut akun @irmasulis, temannya memiliki keahlian di bidang bahasa Mandarin. Walau hanya lulusan SMA, namun ia membuktikan bisa meraih posisi asisten manajer dengan kemampuan skill bahasanya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut akun @ldeillic, ia mendapatkan pekerjaannya pertama kali juga karena menguasai bahasa asing, pdahal ia sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja apapun.
Ada pula insight menarik dari akun @echaanes mengenai penguasaan bahasa Prancis bagi yang berdomisili di Bali.
Selain menguasai bahasa Inggris, tak sedikit netizen yang mulai mempelajari bahasa Mandarin.
Sudah dapat dipastikan penguasaan bahasa asing menjadi suatu skill yang wajib dimiliki. Tidak cukup hanya tingkat pendidikan yang tinggi, namun adanya skill bahasa ini menjadi salah satu nilai tambah bagi seseorang. Pasalnya, hampir seluruh pekerjaan sekarang ini menwajibkan para pekerjanya untuk mampu berbahasa asing, seperti Inggris atau Mandarin. Oleh karena itu mulai dari sekarang, cobalah untuk mempelajari bahasa asing dengan sungguh-sungguh ya, Sobat!
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!