Social Enterprise, Bisnis Untuk Berbagi. Apa Salahnya?

Konten Media Partner
10 November 2019 20:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sosial | Photo by Tim Marshall on Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sosial | Photo by Tim Marshall on Unsplash
ADVERTISEMENT
Apakah kalian pernah mendengar istilah social enterprise? Social enterprise adalah sebuah perusahaan yang dibangun tidak diperuntukkan hanya demi berbisnis semata, namun juga melakukan berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, ketahui perbedaan dari social enterprise dengan CSR perusahaan. CSR adalah kegiatan sewaktu-waktu yang diadakan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada lingkungan maupun sesama. Berbeda dengan social enterprise yang menggunakan sepenuhnya keuntungan perusahaan untuk dibagikan secara sosial.
Mungkin, ada dari kalian yang bertanya-tanya. Apakah ada perusahaan yang dibangun hanya untuk melakukan aksi sosial?
Untuk memperingati hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November ini, Karja telah merangkum beberapa nama perusahaan social enterprise yang ada di Indonesia. Simak artikelnya di bawah ini.
Heritage Sabrina | Photo by @heritage_bysabrina
Sabrina Bensawan, alih-alih mencari keuntungan dari bisnis, Ia malah memilih untuk membuat perusahaan agar bisa membiayai sebuah yayasan sosial yang didirikannya. Sabrina menjual berbagai macam model pakaian yang menggunakan kain batik asli Indonesia. Dibuat kekinian, agar lebih diminati banyak orang.
ADVERTISEMENT
Sabrina mendirikan bisnis ini sebagai sebuah social enterprise. Sabrina yang dibantuk adiknya ini memiliki sebuah yayasan sosial yang diberi nama Saab Shares. Berfokus pada pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan kaum wanita.
Kedua wanita ini percaya bahwa pendidikan yang cukup, badan yang sehat, dan kemandirian finansial dapat memutus rantai kemiskinan yang telah ada. Kepeduliannya kepada sesama ini, membuat Sabrina dan Elena tercatat oleh Forbes dalam kategori 30 Under 30 Asia 2019. Juga berhasil memperoleh penghargaan berupa 1 dari 50 Teladan Nasional dari Presiden Jokowi.
Pemberdayaan wanita NTT | Photo by duanyam.com
Du’anyam, sesuai dengan namanya, brand ini menjual berbagai macam jenis anyaman. Dari tas, dompet, hingga benda kekinian lainnya.
Du’anyam didirikan oleh tiga orang, bernama Azalea Ayuningtyas, Yohanna Keraf, dan Melia Winata. Du’anyam didirikan dengan visi untuk bisa memberdayakan wanita, mempromosikan budaya, meningkatkan kesehatan, dan kesejahteraan di NTT.
ADVERTISEMENT
Du’anyam percaya bahwa wanita yang dapat memiliki penghasilan mandiri, mereka akan berfokus untuk memberikan makanan dan pendidikan yang baik pula untuk keluarganya.
Sampai saat ini, lebih dari 1000 wanita telah mengikuti program pemberdayaan wanita. Du’anyam juga telah memberikan kurang lebih 67 beasiswa kepada anak-anak yang membutuhkan. Sekitar 1262 wanita dan anak telah mendapat suplemen makanan bergizi.
Ternyata untuk bisa menjadi pahlawan masa kini tidak susah ya kawan? Bukan terjun untuk berperang di medan perang, melainkan melakukan banyak kegiatan yang bertujuan baik dan bisa membantu orang lain. Semoga bisa menginspirasi.
#terusberkarya