Tim Taekwondo Samarinda Menangkan Kejuaran E-Poomsae Tournament Taekwondo 2020

Konten Media Partner
8 Juli 2020 10:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Taekwondo Samarinda yang mengikuti kejuaraan E-Poomsae tahun 2020. | Foto: Karja/Titiantoro
zoom-in-whitePerbesar
Tim Taekwondo Samarinda yang mengikuti kejuaraan E-Poomsae tahun 2020. | Foto: Karja/Titiantoro
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi di seluruh wilayah Indonesia maupun dunia, ada satu kabar baik datang dari Samarinda. Cabang olahraga taekwondo dari Samarinda berhasil meraih beberapa medali dari Kejuraan E-Poomsae yang dilaksanakan secara virtual dari tanggal 5 hingga 6 Juli 2020. Kejuaraan dilaksanakan tanpa bertemu secara langsung dari para peserta di berbagai daerah lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kerjuaraan tersebut, tim taekwondo Samarinda yang dipimpin oleh pelatih Frans Karta Sayoga berhasil merebut empat medali, yakni dua medali emas dengan kategori beregu putra dan freestyle dan dua mendali perak pair junior putra/i dan beregu putri.
Dihubungi secara terpisah, Krisnawati Rasyid selaku pelatih Taekwondo Pengcab Samarinda mengatakan kepada Karja baru pertama kali mengikuti kejuaran secara virtual di Indonesia dan sangat berterima kasih bisa secara maksimal dan dapat mengukir prestasi di tengah pandemi.
“Kejuarannya memang baru pertama kali dilakukan di Indonesia melalui virtual video. Dan ini juga kategorinya Poomse jadi tidak bertarung dengan lawan secara langsung. Dan ini juga mewakili dari Kota Samarinda,” katanya, (7/7/2020) kemarin.
Untuk tim Taekwondo Samarinda sendiri mengirim sebanyak tujuh atlet yang terbagi dari berbagai kelas, seperti freestyle, pair, dan beregu. Ia juga menjelaskan dalam kejuaran tersebut, sifatnya open tournament sehingga dapat diikuti oleh tim taekwondo manapun.
Krisnawati Rasyid dan Frans Karta Sayoga (tengah) sebagai pelatih dari Tim Taekwondo Samarinda yang mengikuti kejuaraan E-Poomsae tahun 2020. | Foto: Karja/Titiantoro
“Kalau untuk peserta dari luar, diundangnya seleuruh Indonesia dan itu ada dari Balikpapan, Bogor, dan itu nggak bawa nama provinsi dan sifatnya open tournament,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ditanya apakah ada kendala saat mengikuti kejuaraan E-Poomsae, Krisna mengungkapkan persiapan yang ada serba mendadak. Terlebih baru mendapatkan surat undangan tersebut kurang dari dua minggu.
“Kemarin itu waktunya itu mepet banget, latihannya kurang lebih cuman dua minggu dan dibantu oleh pelatih Frans Karta Sayoga yang ikut membantu latihan juga di lapangan. Latihan tidak sampai dua minggu dan langsung take video,” ungkapnya
Ia pun menambahkan, dalam proses pengambilan video Tim Taekwondo Samarinda dibantu oleh tim media dari pengurus, sehingga sangat membantu dan hasilnya sangat maksimal. Dalam proses pengambilan video yang dilakukan selama pertandingan, Krisna menuturkan dua kali lipat lebih melelahkan ketimbang bertanding secara langsung.
“Alhamdulillah terbantu oleh tim media pengurus. Kalau untuk masa sekarang yang berbau teknologi masih awam, karena pola pengiriman videonya masih agak ribet. Tetapi Alhamdulillah banget kita terbantu oleh tim media. Dan ternyata take video ke anak-anak itu harus dilakukan berulang-ulang dan bener-bener kita sharing. Ada kesalahan tetapi tidak terlalu fatal banget, dan pertandingan ini lebih capek dari pertandingan langsung. Belum lagi kalau ada masalah teknis dari video dan segala macam,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jika dikemudian hari ada pertandingan seperti hal serupa, Krisna mengatakan akan lebih siap lagi. Begitupun dengan tim taekwondo lainnya, yang sudah mengikuti kejuaraan tesebut dan telah mempelajarinya.
“Malah lebih bagus dan sudah tahu polanya seperti apa dan cara pengambilannya seperti apa. Dan kita masih bisa lebih belajar lagi. Dan kita juga ada grup antar sesama pelatih di Indonesia, dan setidaknya kita tidak awam lagi,” pungkasnya.