Tips dan Trik Sederhana untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai

Konten Media Partner
2 Mei 2019 4:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selamat Hari Buruh Internasional 2019 | Photo by Karja.id
zoom-in-whitePerbesar
Selamat Hari Buruh Internasional 2019 | Photo by Karja.id
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Buruh Internasional 2019!
Buruh yang bekerja keras dengan cekatan, bertanggung jawab dan penuh komitmen memberikan kontribusi bagi perkembangan perusahaan. Buruh yang bekerja secara terampil dan telaten, menghasilkan produk yang memuaskan dan berkualitas tinggi.
ADVERTISEMENT
Buruh juga seorang manusia yang memiliki hak-hak yang sudah sepatutnya mereka terima. Perlakukanlah buruh sebagaimana mestinya, bukan sebagai mesin yang bekerja yang semata-mata hanya dituntut memenuhi kebutuhan perusahaan.
Karja ingin mengajak Sobat Entrepreneurs yang sudah memiliki pegawai baik skala kecil atau besar, untuk peduli juga terhadap sumber daya manusia yang ada dalam bisnis kalian.
Berikut ada 3 tips sederhana bagaimana cara perusahaan menjalankan isu sumber daya manusia-nya secara baik dan benar.
Ilustrasi SOP | Photo by Jessica To'oto'o on Unsplash
SOP atau bisa dikenal dengan standar operasional prosedur merupakan salah satu hal teknis yang dibutuhkan dalam mengatur kinerja pegawai. SOP menjadi acuan instruksi pekerjaan bagi setiap pegawai.
SOP dibutuhkan supaya setiap pekerjaan dari berbagai departemen atau divisi dapat diselesaikan secara baik dan benar. SOP mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan akibat ketidaktahuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
Contoh, SOP klaim uang operasional salesman yang berisi tentang bagaimana alur klaim, harus memperoleh persetujuan siapa saja dan sebagainya. Apabila seorang salesman tidak mengetahui SOP tersebut maka yang terjadi dia akan bingung dan mengganggu aktivitas pihak-pihak yang menurutnya bertanggung jawab dalam hal klaim uang operasional tersebut.
Ilustrasi pekerja | Photo by Fancycrave on Unsplash
Disiplin dan diktator dalam memimpin merupakan dua hal yang berbeda. Seorang yang diktator cenderung memerintah pegawai tanpa kebijaksanaan, apatis, harus dipenuhi, mau tidak mau harus bisa.
Sedangkan memimpin dengan disiplin berarti memimpin pegawai secara bijaksana, memakai hati nurani tetapi tetap tegas mendidik pegawai supaya bisa bekerja lebih baik.
Contohnya seorang yang memimpin secara disiplin antara lain, menindak tegas pegawai yang suka telat masuk kerja, sering menyelesaikan pekerjaan tidak sesuai deadline, tidak tepat waktu ketika meeting dengan pelanggan dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi reward | Photo by Kira auf der Heide on Unsplash
Pegawai bukanlah mesin yang bisa bekerja secara stabil sesuai perintah yang telah diatur sebelumnya. Pegawai juga seorang manusia yang memiliki hati, emosi dan pikiran. Oleh karena itu, pemimpin harus bisa melakukan 'treatment' kepada pegawainya berupa pemberian reward dan punishment.
Reward merupakan feedback positif, bisa berupa pujian, bonus dan sejenisnya, yang diberikan untuk pegawai dengan prestasi kerja yang cemerlang. Contohnya, mengajak pegawai liburan karena telah berhasil memberikan kontribusi omzet yang cukup tinggi, jauh melampaui target yang telah ditetapkan.
Selain reward, perusahaan juga harus memiliki punishment, feedback berupa sanksi kepada pegawai yang memiliki pelanggaran kerja seperti sering telat masuk, tidak masuk tanpa pemberitahuan dan sejenisnya. Sanksi bisa beragam, berupa pemotongan upah hingga pemecatan.
ADVERTISEMENT
Harapannya, pegawai memiliki rasa memiliki dalam perusahaan kalian sehingga mereka termotivasi dan bekerja dengan maksimal yang datangnya langsung dari hati nurani mereka.
Perhatian terhadap pegawai juga akan mengembangkan perusahaan seiring dengan peningkatan kinerja yang pegawai berikan kepada perusahaan.
#terusberkarja
Content Writer & Editor : Charles