Tips Mengubah Komplain Pelanggan Menjadi Peluang Bisnis

Konten Media Partner
28 Februari 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dalam mendirikan sebuah bisnis pun, tentu tidak terlepas dari yang namanya kritikan dan komplain, terutama yang berasal dari para pelanggan. | Photo by Unsplash/Clay Banks
zoom-in-whitePerbesar
Dalam mendirikan sebuah bisnis pun, tentu tidak terlepas dari yang namanya kritikan dan komplain, terutama yang berasal dari para pelanggan. | Photo by Unsplash/Clay Banks
ADVERTISEMENT
Bukan rahasia lagi bahwa dalam hidup ini, tidak semua yang kita lakukan akan disukai oleh orang lain. Ada kalanya kita menerima kritikan tajam dari beberapa orang mengenai apa yang kita lakukan, entah dari cara berpikir, bertindak, hingga cara berpakaian.
ADVERTISEMENT
Dalam mendirikan sebuah bisnis pun, kita tidak akan lepas dari yang namanya kritikan dan komplain, terutama yang berasal dari para pelanggan. Kritikan ini pun beragam; ada yang memang bertujuan membangun namun ada pula yang bertujuan untuk menjatuhkan bisnis yang kita miliki.
Nah, kalian sebagai pemilik dari sebuah bisnis harus mampu untuk mengubah komplain pelanggan ini menjadi peluang agar bisnis kalian bisa menjadi semakin maju. Melansir dari Inc.com, ada beberapa tips yang bisa para pebisnis gunakan untuk mengubah komplain menjadi sebuah peluang bisnis yang baik.
1. Terbuka terhadap saran dan kritikan
Berikan fasilitas dan akses yang mudah dijangkau bagi pelanggan apabila ingin memberikan komplain | Photo by Unsplash/Blake Wisz
Pastikan bahwa bisnis kalian selalu terbuka pada saran dan kritikan dari pelanggan. Menurut Bill Gates, pelanggan kalian yang paling tidak bahagia dan tidak puas dengan pelayanan atau apapun yang berkaitan dengan bisnis kalian adalah sumber terbaik bagi kalian untuk belajar.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kritik dan saran, dapat membuat kalian tetap fokus pada apa yang masih menjadi masalah dalam bisnis kalian yang mungkin tidak disadari sebelumnya. Selain itu, kalian juga harus memberikan fasilitas dan akses yang mudah dijangkau bagi pelanggan apabila ingin memberikan komplain.
2. Pelajari saran dan kritikan
Pelajari saran dan kritikan | Photo by Pexels/Proxyclick Visitor Management System
Saran dan kritikan yang sudah kalian terima harus kalian saring dengan baik dan pelajari dengan benar. Bagaimana caranya? Salah satu caranya ialah dengan memperhatikan saran dan kritik apa saja yang banyak diberikan oleh para pelanggan.
Ketika kalian telah mengumpulkan dan mengukur dengan baik saran dan kritik apa yang sering diberikan pelanggan pada bisnis kalian, kalian bisa mulai mempelajari penyebabnya.
3. Diskusikan dengan tim
ADVERTISEMENT
Libatkan seluruh anggota tim untuk memberikan ide-ide terkait permasalahan yang ada | Photo by Pexels/fauxels
Ketika kalian sudah menemukan komplain terbanyak yang diberikan pelanggan, kalian bisa mulai mendiskusikan dengan tim mengenai apa penyebabnya dan bagaimana solusi untuk masalah tersebut.
Jangan ragu dan pelit untuk berbagi informasi dan ilmu yang kalian punyai, karena dalam memecahkan masalah banyak kepala lebih baik daripada satu kepala saja. Libatkan seluruh anggota tim untuk memberikan ide-ide terkait permasalahan yang ada.
4. Perbaiki komplain yang didapat
Berikan solusi kepada pelanggan yang memberi komplain | Photo by Pexels/fauxels
Dari diskusi tersebut kalian harus menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah dari komplain yang ada. Setelah solusi sudah ditemukan, segeralah untuk menyelesaikan komplain pelanggan tersebut agar pelanggan tidak ‘kabur’ dari bisnis yang kalian bangun.
Berusahalah untuk bersikap transparan; dalam artian kalian bisa meletakkan banyak hal yang mungkin sering ditanyakan oleh konsumen dalam kolom frequently asked question (FAQ). Dan berikan solusi yang kalian lakukan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!