9 Penyebab Rambut Rontok Parah yang Perlu Diketahui

Konten Media Partner
1 November 2022 17:12 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rambut rontok parah adalah gangguan kesehatan ketika rambut berjatuhan secara berlebihan. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Rambut rontok parah adalah gangguan kesehatan ketika rambut berjatuhan secara berlebihan. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
Rambut rontok parah adalah kondisi yang perlu diwaspadai. Ada berbagai macam kondisi dan gangguan yang bisa menjadi penyebab rambut rontok parah.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, rambut rontok beberapa helai adalah kondisi yang normal dan cenderung tidak berbahaya, tetapi jika rambut rontok parah, kondisi tersebut bisa saja memerlukan perhatian medis.
Menurut American Academy of Dermatology, rambut rontok yang parah didefinisikan sebagai kondisi ketika rambut berjatuhan secara berlebihan (lebih dari 100 helai per hari) yang bisa menyebabkan bagian kepala tertentu tampak tidak memiliki rambut.
Jika rambut rontok berlebihan dan disertai dengan gangguan pada pertumbuhan rambut, hal ini bisa mengakibatkan kebotakan. Kondisi ini tentunya banyak dihindari oleh orang-orang.
Mengetahui penyebab rambut rontok parah adalah salah satu langkah pencegahan serta membantu seseorang memilih langkah penanganan yang tepat. Artikel ini akan mengulas berbagai kondisi dan gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan rambut rontok parah. Simak penjelasannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Penyebab Rambut Rontok Parah Setiap Hari

Mengutip dari jurnal Hair Loss: Common Causes and Treatment oleh T. Grant Phillips, MD, dkk, rambut rontok biasanya dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan penyebabnya. Secara umum, berikut penyebab rambut rontok parah setiap hari.

1. Ketidakseimbangan Hormon

Perubahan hormon dalam tubuh adalah penyebab rambut rontok paling umum, khususnya jenis rambut rontok alopesia androgenetik. Alopesia androgenetik adalah kondisi rambut rontok secara permanen dari kulit kepala yang menyebabkan kebotakan. Faktor genetik juga berperan besar dan menyebabkan gangguan rambut rontok ini.
Pada kasus pria, peningkatan androgen dapat menyebabkan gangguan pada folikel rambut, menghentikan pertumbuhan rambut, dan mempercepat masa hidup rambut, sehingga rambut mudah rontok.
Berbeda dengan pria, wanita yang mengalami perubahan hormon androgen dapat melemahkan folikel rambut yang mengakibatkan kerontokan berlebihan. Perubahan hormon estrogen yang terjadi pada saat penggunaan kontrasepsi atau menopause dapat memperburuk kondisi.
ADVERTISEMENT

2. Masalah Tiroid

Salah satu penyebab rambut rontok parah adalah masalah pada kelenjar tiroid. Foto: Pexels.com
Tiroid adalah kelenjar yang terletak pada bagian leher yang berfungsi untuk memproduksi untuk memproduksi hormon tiroid. Masalah pada kelenjar tiroid, seperti hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) dan hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif) dapat menyebabkan rambut rontok.
Setiap masalah tiroid tersebut dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh yang dapat mengakibatkan rambut rontok secara berlebihan. Selain itu, gangguan pada hormon tiroid juga bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut.

3. Kehamilan

Kehamilan bisa menjadi penyebab rambut rontok parah. Namun, kondisi ini hanya bersifat sementara hingga pascapersalinan.
Kehamilan adalah salah satu kondisi yang bisa menyebabkan fluktuasi hormon dalam tubuh yang bisa berakibat kerontokan yang parah. Kerontokan selama kehamilan dan setelah persalinan bisa mempengaruhi 40-50% wanita.
Kadar estrogen yang meningkat selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan siklus pertumbuhan rambut. Ketika kadar estrogen kembali normal, hal ini bisa menyebabkan rambut rontok dalam jumlah yang banyak.
ADVERTISEMENT

4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Rambut rontok bisa menjadi salah satu efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu. Contoh obat yang bisa menyebabkan rambut rontok adalah obat pengencer darah, obat antidepresi, obat antiinflamasi, dan beta dan calcium channel blocker.
Selain itu, konsumsi obat berbasis vitamin A yang berlebihan, seperti retinoid juga dapat menyebabkan rambut rontok. Obat untuk kemoterapi juga bisa mengakibatkan rambut rontok secara total karena obat-obatan tersebut bekerja untuk menghancurkan sel-sel kanker yang mempengaruhi kekuatan rambut.
Penggunaan obat-obat di atas dapat menyebabkan kerontokan yang parah. Akan tetapi, rambut biasanya dapat tumbuh kembali setelah penggunaan obat tersebut.

5. Alopecia Areata

Alopecia areata adalah gangguan autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut. Hal ini menyebabkan bagian kepala mengalami kebotakan dengan ukuran kecil hingga besar.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan kebotakan secara total. Tidak hanya menyebabkan kerontokan pada rambut kepala, kondisi ini juga bisa merontokkan rambut dan bulu di berbagai bagian tubuh, seperti alis, bulu mata, dan lain-lain.
Sebagian ahli percaya bahwa gangguan ini terjadi karena faktor genetika. Alopecia areata juga bisa disebabkan oleh Down's Syndrome, penyakit tiroid, atau vitiligo, dan lain-lain.

6. Penyakit Autoimun Lainnya

Selain alopecia areata, penyakit autoimun lainnya bisa menyebabkan rambut rontok yang parah. Contohnya adalah tiroiditis dan penyakit Hashimoto.
Kedua jenis penyakit tersebut bisa mengakibatkan rambut rontok karena melemahkan folikel rambut. Namun, kerontokan yang disebabkan bersifat sementara, meski pada beberapa kasus bisa menyebabkan kerontokan permanen.

7. Trikotilomania

Trikotilomania adalah gangguan kesehatan yang bisa menjadi penyebab rambut rontok parah. Foto: Pexels.com
Trikotilomania adalah gangguan kesehatan mental yang membuat penderitanya selalu ingin mencabuti rambut kepala. Para ahli percaya bahwa gangguan ini memiliki kaitan dengan gangguan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan dan gangguan obsesif-kompulsif.
ADVERTISEMENT
Kebiasaan penderita yang mencabuti rambut kepala dengan cara menariknya memberikan rasa lega dan senang. Namun, kondisi ini tentunya dapat menyebabkan rambut rontok parah, terlebih jika penderitanya menarik rambut dengan kuat dan sangat banyak.

8. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan vitamin dan mineral tertentu dapat menjadi faktor penyebab rambut rontok parah. Kondisi tersebut juga bisa menghambat pertumbuhan rambut.
Contoh kekurangan vitamin yang dapat menyebabkan rambut rontok adalah protein, biotin, seng, dan zat besi yang tidak memadai. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mencukupi kebutuhan nutrisi demi menghindari rambut rontok yang parah setiap hari.

9. Stres

Stres termasuk salah satu faktor penyebab rambut rontok parah. Stres bisa menyebabkan gangguan telogen effluvium (TE), yakni kondisi ketika rambut mengalami rambut rontok secara mendadak.
ADVERTISEMENT
Ketika seseorang menghadapi masalah kehidupan yang menyebabkan stres dan depresi, seperti perceraian atau putus cinta, kebangkrutan atau masalah keuangan lainnya, kehilangan rumah, atau kematian orang yang dicintai, stres emosional yang signifikan dapat mengganggu siklus normal pertumbuhan rambut.
Biasanya, jenis kerontokan rambut ini bersifat sementara, dan begitu stres terkendali, pertumbuhan rambut normal biasanya dipulihkan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Rambut Rontok Parah?

Rambut rontok yang parah sebaiknya segera diperiksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dengan melakukan konsultasi dengan dokter, seseorang dapat mengetahui penanganan yang tepat untuk mengatasi rambut rontok yang parah.
Berikut beberapa penangan untuk mengobati rambut rontok parah:
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)