Arti Valencia untuk Dani Pedrosa

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
17 November 2018 19:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dani Pedrosa kala membalap bersama Repsol Honda. (Foto: Martin Bureau/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Dani Pedrosa kala membalap bersama Repsol Honda. (Foto: Martin Bureau/AFP)
ADVERTISEMENT
Daniel Pedrosa Ramal, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Dani Pedrosa, akan mengakhiri 17 tahun petualangannya di ranah Kejuaraan Dunia MotoGP. Ya, dia pensiun. Tahun depan, Pedrosa sudah tidak akan lagi berada di grid, melainkan akan lebih banyak waktunya habis di paddock tim KTM sebagai pebalap tes.
ADVERTISEMENT
Kemarin (15/11), jelang balapan terakhir di Valencia, ia resmi dinobatkan sebagai legenda MotoGP. Memang sudah seharusnya. Banyak kenangan atas aksi-aksi memukau Pedrosa di atas lintasan. Jejak-jejak ketangguhannya akan terus terkenang dalam memori kita semua, utamanya publik Valencia.
Kenapa Valencia? Dani Pedrosa memang lahir di Sabadell, yang masuk dalam wilayah Katalonia. Akan tetapi, ia lebih yakin dalam menancapkan kukunya di tanah Valencia, tepatnya Sirkuit Ricardo Tormo (nama lain: Sirkuit Valencia). Hingga saat ini, belum ada yang berhasil memecahkan atau sekadar menyamai raihan 7 kali kemenangan Pedrosa di Valencia.
Dani Pedrosa dinobatkan sebagai legenda MotoGP. (Foto: MotoGP)
zoom-in-whitePerbesar
Dani Pedrosa dinobatkan sebagai legenda MotoGP. (Foto: MotoGP)
Pedrosa muda memulai debutnya di Kejuaraan Dunia MotoGP pada tahun 2001 di kelas 125 cc bersama Honda (Telefónica MoviStar Junior Team). Balapan perdananya adalah seri pembuka di Sirkuit Suzuka, Jepang, di mana ia finis ke-18.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran 29 September 1985 itu pertama kali menginjakkan kakinya di atas podium pada tahun dan di kelas yang sama kala berhasil finis ketiga di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia. Ya, itu adalah pertama kalinya publik melihat wajah bahagia Pedrosa secara jelas di atas podium, di Valencia.
Setahun berselang, ia sukses meraih kemenangan pertamanya di Valencia (yang sejak tahun 2002 selalu menjadi seri pamungkas), sekaligus kemenangan ketiga sepanjang kariernya di Kejuaraan Dunia MotoGP. Kemudian, pada tahun 2003, ia sukses menjadi juara dunia kelas 125 cc. Namun sayang, saat itu ia tidak sempat berpesta di Valencia akibat cedera dan harus absen dari lomba.
Pada tahun 2004 dan 2005, ia meraih kemenangan kedua dan ketiganya di Valencia di kelas 250 cc, masih dengan motor Honda (Telefónica Movistar Honda 250cc). Sangat manis. Oleh karena pada dua tahun tersebut, ia memenangkan lomba sudah dengan status sebagai juara dunia kelas 250 cc. Ya, ia berada di podium tertinggi Sirkuit Ricardo Tormo dengan 'mahkota' juara yang telah lebih dulu melingkar di kepalanya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, pasca-kepindahan dirinya ke kelas utama MotoGP, bergabung dengan Repsol Honda Team pada tahun 2006, dunia lebih mengenalnya sebagai "juara tanpa mahkota". Pada tahun 2007, misalnya, Pedrosa hanya berhasil dua kali mengklaim podium tertinggi, di Jerman dan juga Valencia. Kemenangan di Valencia itu hanya cukup memastikannya menjadi runner up kejuaraan karena gelar juara dunia sudah lebih dulu diamankan Casey Stoner di Sirkuit Motegi, Jepang.
Pada tahun 2008, Pedrosa meraih podium kedua di Valencia tapi itu hanya membantunya memastikan peringkat ketiga klasemen. Setahun berselang, ia mengunci kemenangan kelima di Valencia, tetapi peringkatnya di klasemen akhir tak beda dengan tahun sebelumnya.
Pada periode tahun 2012-2015, sosok Dani Pedrosa tidak pernah absen di atas podium Valencia. Pada tahun 2012, ia mencatatkan kemenangan keenam di Valencia tapi, lagi-lagi, hanya cukup memastikannya sebagai runner up kejuaraan. Pada tahun 2013, Pedrosa hanya berhasil finis kedua di Valencia, sedangkan dua tahun beruntun setelahnya ia finis ketiga di sirkuit dengan total 14 tikungan itu.
ADVERTISEMENT
Tercatat, selama mengikuti lomba di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Pedrosa hanya sekali gagal finis, yaitu pada tahun 2016. Tahun lalu, 2017, Pedrosa yang start dari posisi ke-5 secara mengejutkan mampu memenangkan lomba di Valencia, sekaligus mencuri perhatian publik yang kala itu tengah terfokus kepada perayaan gelar juara dunia Marc Marquez. Pada akhirnya, ia berpesta bersama Marquez, dan juga Zarco, di atas podium.
Marquez dan Pedrosa merayakan kemenangan. (Foto: AFP/Jose Jordan)
zoom-in-whitePerbesar
Marquez dan Pedrosa merayakan kemenangan. (Foto: AFP/Jose Jordan)
Mengutip Crash.net, 13 November 2018, Pedrosa mengakui bahwa Valencia adalah memang tempat yang spesial baginya.
"Jelas, (balapan di) Valencia akan terasa spesial, karena ini akan menjadi balapan terakhir saya, jadi perasaannya akan berbeda dari biasanya," kata Pedrosa.
"Saya suka trek karena ini (Sirkuit Ricardo Tormo) salah satu favorit saya di kalender (balap MotoGP), dan tentu saja saya akan mencoba dan mendapatkan hasil terbaik pada hari Minggu (18/11)," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tahun ini akan menjadi balapan di Valencia yang terakhir baginya. Di sirkuit yang menyimpan banyak kenangan dan catatan sejarahnya, Pedrosa akan mengakhiri semuanya. Akan sangat manis jika pada lomba yang akan berlangsung Minggu (18/11) nanti, Pedrosa akan kembali mengejutkan, entah itu podium atau malah kemenangan kedelapannya.
Kalau pun pada balapan pamungkasnya tersebut Pedrosa tidak menjadi juara pertama, maka tetap saja Valencia akan menjadi sirkuit yang sangat berarti baginya. Ya, karena itu artinya, kemenangannya di Valencia pada tahun 2017 lalu adalah kemenangan terakhir sepanjang kariernya di Kejuaraan Dunia MotoGP.
Adios, Dani.
Dani Pedrosa di Valencia, 2015. (Foto: MotoGP)
zoom-in-whitePerbesar
Dani Pedrosa di Valencia, 2015. (Foto: MotoGP)