Dari Bukit Algoritma hingga Babi Ngepet, Buset!
Konten dari Pengguna
30 April 2021 22:14 WIB
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Maksudnya, ini gila. Sudah tahun 2021, orang Indonesia masih ramai termakan isu babi ngepet!
Orang Indonesia sudah banyak yang melek YouTube. Di situs berbagi video tersebut, kita bisa menemukan banyak orang Indonesia, yang tua dan yang muda, berbicara soal gadget, bitcoin, dan isu-isu seputar IT lainnya.
Sampai-sampai, beberapa waktu lalu, Indonesia sempat ramai ketika Budiman Sudjatmiko mengatakan ingin membuat semacam Silicon Valley di Indonesia. Bukit Algoritma .
Terdengar mengawang-awang? Bisa jadi. Pro dan kontra juga terjadi. Namun setidaknya, khayalan orang Indonesia sudah sampai memajukan teknologi informasi dalam negeri.
So, kenapa setelah perdebatan seputar Bukit Algoritma tadi, tahu-tahu kita sekarang mundur lagi ngeributin babi ngepet!?
Yang tak kalah gilanya lagi, ada seorang ibu-ibu yang kemudian dengan semangat berapi-api menuding tetangganya adalah babi ngepet. Videonya ramai di media sosial, mungkin kalian semua sudah pada lihat.
ADVERTISEMENT
Tudingan si ibu jelas meresahkan. Maksudnya, saya beberapa kali mendengar ada YouTuber atau konten kreator di platform lain, yang bahkan sudah sukses sekalipun, dianggap 'pengangguran' hanya karena tidak kerja kantoran.
Jadi bayangkan, jika kalian adalah YouTuber yang bikin kontennya di rumah saja lalu bisa beli mobil dan barang mewah lainnya dari hasil adsense, niscaya mungkin saja akan ada tetangga yang mengira kalian babi ngepet.
Salah seorang konten kreator ternama Indonesia, Raditya Dika, bahkan sampai bersabda:
Dan tahu, enggak, apa hal meresahkan lain dari si ibu penuding tadi? Dia melek teknologi.
Tahu dari mana? Coba tonton lagi video yang saya embed di atas. Di akhir video, si ibu membuka HP dan berusaha menunjukkan pesan WhatsApp. Beliau bukan orang gaptek, tetapi begitu getol memfitnah tetangganya babi ngepet!
ADVERTISEMENT
Artinya apa? Artinya, sebenarnya masih ada orang Indonesia yang pemikirannya ternyata belum maju-maju amat, meski ponsel pintar ada di genggaman.
Kalau orang dulu ngomongin babi ngepet di pos ronda atau saat belanja sayur pagi-pagi, mereka sekarang pindah ke WhatsApp secara virtual. Bos Android menangis jika melihat ini.
Pada akhirnya, hal yang paling bikin miris adalah babi ngepet ini cuma hoaks semata. Ndilalah, dalangnya adalah seorang ustaz.
"Iman saya lemah, iman saya turun. Setan masuk ke dalam diri saya sehingga saya mempunyai suatu pikiran yang sangat-sangat jahat dan sangat-sangat tidak masuk akal," kata pria bernama Adam Ibrahim itu.
Motifnya paling kacau lagi. Tujuan pria 44 tahun itu membuat isu ini ramai di wilayah tempat tinggalnya; Bedahan, Depok, Jawa Barat; adalah cuma 'DEMI KONTEN'.
ADVERTISEMENT
Mohon maaf, Bapak Adam. Kalau ente itu ustaz, kan ente bisa bikin konten ceramah di YouTube, apalagi kan sekarang Bulan Suci Ramadhan, InsyaAllah banyak manfaatnya dan ente juga bisa berlimpah pahala.
Namun, kenapa? Kenapa harus konten babi ngepet!?
Ane curiga, Bapak Adam ini terlalu banyak menonton sinetron azab. Biasanya kan, kalau di sinetron azab, ustaz itu kan menjadi 'superhero'-nya. Jadi kalau umat bingung, tinggal bertanya, "Bagaimana ini, Pak Ustaz?"
Soalnya saya membayangkan, situasinya seperti itu. Umat kaget, "Pak Ustaz, ada babi ngepet! Bagaimana ini, Pak Ustaz?"
Kemudian, Bapak Adam bak ustaz-ustaz di sinetron berkata, "Astagfirullah... Saudara-saudara, mari kita minta pertolongan pada Allah Swt."
Semoga dugaan saya itu salah. Namun jika benar, satu kata buat Anda: BUSET!
ADVERTISEMENT