Fakta dan Cerita Jelang F1 GP Singapura 2018

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
15 September 2018 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Fakta dan Cerita Jelang F1 GP Singapura 2018
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
F1 GP Singapura (Foto: Sutton Images)
Formula 1 (F1) memang baru pertama kali diadakan di Singapura pada tahun 2008, tetapi nyatanya Singapura bukan negara yang benar-benar baru untuk urusan penyelenggaraan balapan. Faktanya, negara yang merdeka dari Malaysia tahun 1965 ini pernah menjadi tuan rumah ajang balapan Formula Libre.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, balapan tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1961 dengan tajuk "Orient Year Grand Prix". Pada tahun 1962 hingga 1965, balapan berubah nama menjadi "Malaysian Grand Prix". Setahun setelah kemerdekaan, barulah balapan Formula Libre diberi label "Singapore Grand Prix", dan berlangsung hingga tahun 1973.
Pada era sekarang, Singapura menjadi lebih akrab dengan F1 untuk urusan balapan internasional. Berikut adalah fakta dan cerita jelang F1 Grand Prix (GP) Singapura 2018.
1. Malam Pertama untuk Formula 1
Fakta dan Cerita Jelang F1 GP Singapura 2018 (1)
zoom-in-whitePerbesar
Dua kejuaraan balap internasional yang amat sering dijadikan bahan perbincangan dan target pencapaian karier adalah Kejuaraan Dunia F1 dan Kejuaraan Dunia MotoGP. Yang satu roda empat, yang satu lagi roda dua. Uniknya, secara berbarengan, baik F1 maupun MotoGP menyelenggarakan balapan malam hari pertama dalam sejarah mereka pada tahun 2008.
ADVERTISEMENT
MotoGP menyelenggarakannya di sirkuit Losail, Qatar, sementara F1 di sirkuit jalan raya Marina Bay, Singapura. Malam pertama di Marina Bay adalah seri ke-15 gelaran kejuaraan F1 tahun 2008. Perihal kehadiran penonton, sejauh ini, menurut data yang disebutkan oleh situs resmi GP Singapura dan Straits Times, belum ada yang mengalahkan jumlah kehadiran penonton pada tahun perdana, yaitu sekitar 100.000 penonton per harinya (rangkaian GP berlangsung 3 hari dari Jumat-Sabtu).
Fakta dan Cerita Jelang F1 GP Singapura 2018 (2)
zoom-in-whitePerbesar
Fernando Alonso, Singapura, 2008 (Foto: Wikimedia Commons)
Pemenang pertama adalah Fernando Alonso (Renault) yang sukses mengasapi Nico Rosberg (Williams-Toyota) dan Lewis Hamilton (McLaren-Mercedes), masing-masing di posisi kedua dan ketiga. Sayangnya, kemenangan pebalap yang mengulangi prestasinya di Singapura bersama Ferrari dua tahun kemudian ini harus ternodai dengan kontroversi. Rekan setimnya di Renault, Nelson Piquet Jr., mengalami insiden menabrak dinding di tikungan 17, dan disinyalir insiden itu disengaja.
ADVERTISEMENT
Pihak Renault dianggap sengaja memberikan instruksi menabrakkan diri sendiri kepada Piquet demi keuntungan Alonso yang lebih berpeluang memenangkan lomba. Insiden di sirkuit jalan raya yang sempit seperti itu pastinya akan memicu kehadiran safety car. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan Alonso untuk mendapatkan keunggulan catatan waktu dengan pebalap-pebalap lain. Sebelum insiden tersebut, Alonso sudah terlebih dahulu melakukan pit stop, sementara pebalap lain baru masuk pit setelah insiden tersebut.
2. Pebalap Tersukses
Fakta dan Cerita Jelang F1 GP Singapura 2018 (3)
zoom-in-whitePerbesar
Sebastian Vettel (Foto: Sutton Images)
Sebastian Vettel adalah pebalap tersukses F1 GP Singapura dengan koleksi 4 kali kemenangan (2011, 2012, 2013, dan 2015). Tiga kemenangan pertama diraihnya bersama Red Bull, dan yang terakhir bersama Ferrari. Ia unggul satu kemenangan dari rival terkuatnya dalam beberapa tahun terakhir, Lewis Hamilton yang baru membukukan 3 kali kemenangan (2009, 2014, dan 2017). Kemenangan pertama ia raih bersama McLaren-Mercedes, sedangkan dua sisanya adalah bersama Mercedes.
ADVERTISEMENT
3. Konstruktor Tersukses
Fakta dan Cerita Jelang F1 GP Singapura 2018 (4)
zoom-in-whitePerbesar
F1 GP Singapura 2017 (Foto: Sutton Images)
Red Bull dan Mercedes sama kuat mengoleksi tiga kali kemenangan di sirkuit Marina Bay. Semua kemenangan Red Bull disumbangkan oleh Sebastian Vettel. Berbeda dengan Mercedes yang pada tahun 2016 kemenangannya disumbangkan oleh Nico Rosberg.
4. Peraih Pole Position Lebih Berpeluang Menang
Sejak tahun 2008 hingga tahun 2017, tujuh dari sepuluh balapan F1 GP Singapura dimenangkan oleh peraih pole position. Pengecualian terjadi pada tahun perdana, di mana Felipe Massa (Ferrari) menjadi pole sitter, tetapi pemenangnya adalah Fernando Alonso (Renault). Begitu pun pada tahun 2012, Vettel berjaya kala Hamilton yang memulai lomba dari urutan terdepan harus terhenti di lap 22 akibat masalah girboks.
Fakta dan Cerita Jelang F1 GP Singapura 2018 (5)
zoom-in-whitePerbesar
Insiden Selepas Start pada Tahun 2017 (Foto: Sutton Images)
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, Sebastian Vettel selaku pole sitter mengalami gesekkan pada awal lomba dengan rekan setimnya, Kimi Raikkonen dan pebalap Red Bull, Max Verstappen yang berdampak pada mobilnya yang melintir, menabrak dinding dan gagal finis hanya beberapa menit selepas start. Memiliki dua pebalap yang gagal finis adalah langka bagi Ferrari. Sebelum insiden tersebut, terakhir kali duet Ferrari gagal menyelesaikan balapan adalah pada gelaran F1 GP Meksiko 2015.
5. F1 Tetap di Singapura hingga Tahun 2021
Fakta dan Cerita Jelang F1 GP Singapura 2018 (6)
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan Singapura (Foto: Sutton Images)
Pada 15 September 2017, dilansir dari Straits Times, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, S. Iswaran mengumumkan bahwa Singapura akan tetap menggelar balapan F1 hingga empat tahun ke depan. Menurutnya, Singapura dan F1 saling memberi keuntungan bagi satu sama lain.
ADVERTISEMENT
"F1 Grand Prix Singapura telah menghasilkan manfaat yang signifikan bagi perekonomian kita serta waralaba Formula 1. Dengan penayangan global dan liputan media, balapan ini telah memperkuat citra Singapura sebagai kota yang hidup dan inovatif bagi khalayak internasional yang luas," kata S. Iswaran dalam laman resmi F1.
"Ini juga menciptakan peluang bagus bagi warga Singapura dan komunitas bisnis lokal. Kami menantikan dukungan berkelanjutan dari semua warga Singapura saat kami bekerja dengan Formula 1, GP Singapura, dan semua pemangku kepentingan, untuk memastikan F1 Grand Prix Singapura tetap menjadi acara yang dapat kami banggakan," lanjutnya.
Chase Carey, Chairman and CEO, F1 membenarkan hal ini. Ia berkata,"Grand Prix Singapura, Singapore Tourism Board, dan Pemerintah Singapura telah melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk menjadikan ini (F1 GP Singapura) sebagai acara yang melibatkan seluruh kota. Kami menantikan untuk menawarkan dukungan berkelanjutan kami untuk membuat empat tahun berikutnya bahkan lebih spektakuler dan menarik".
ADVERTISEMENT
Itulah sekiranya fakta dan cerita terkait penyelenggaraan balapan F1 di Singapura. Siapa yang akan berjaya tahun ini? Mari kita saksikan bersama.