Mau Apa Usai Pandemi? Ini 4 Cita-cita Mulia Saya

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
7 Juni 2021 21:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Polisi militer yang mengenakan kostum Captain America yang membagikan masker di Brasil. Foto: AP Photo/Silvia Izquierdo
zoom-in-whitePerbesar
Polisi militer yang mengenakan kostum Captain America yang membagikan masker di Brasil. Foto: AP Photo/Silvia Izquierdo
ADVERTISEMENT
Pandemi enggak kelar-kelar, ya. Namun, orang-orang sudah banyak yang berencana dan bermimpi mau "ini" dan "itu" jika masalah corona ini sudah benar-benar sirna.
ADVERTISEMENT
Ya, sudahlah. Tidak ada salahnya. Saya juga punya keinginan.
Setidaknya, ada empat hal yang mau saya lakukan jika pandemi telah usai. Apa saja? Ini yang saya inginkan:

1) Pergi ke Kondangan

Ilustrasi Venue Pernikahan Foto: Shardayyy Photography
Kondangan adalah salah satu kegiatan yang saya rindukan banget selama pandemi corona. Kenapa? Karena saya sangat suka vibe kondangan: Penuh kebahagiaan, penuh nuansa cinta, dan yang pasti... Penuh makanan!
Maksudnya, di mana lagi tempat kalian bisa makan dendeng, gurame asam manis, dan kambing guling sepuasnya tanpa bayar jika bukan di kondangan? Bahkan jika kalian menaruh amplop berisi Rp 50.000,- itu sudah more than worth it dari makan di restoran all you can eat. Oh, saya sangat merindukannya.

2) Wisata Kuliner di Jakarta

Liputan Khusus MRT Food Guide Kuliner di Jakarta Foto: Dok. Shutterstock
Tepat sepekan sebelum Pemerintah Indonesia menetapkan PSBB nasional untuk pertama kali di Maret 2020, saya punya cita-cita menyisihkan waktu untuk mencoba makanan dan minuman yang viral di sekitar Jakarta. Ya, biar up to date saja.
ADVERTISEMENT
Well, barangkali saya bisa menemukan love of my life di salah satu kafe. Bisa jadi, saya bertemu perempuan yang sehati soal kopi, serasa tentang pasta, dan akur tak doyan bubur.
Sejujurnya, usai Lebaran Idul Fitri lalu, saya punya rencana itu. Namun, ketika saya tahu bahwa varian India (ini varian yang paling saya takuti) sudah masuk ke Indonesia, saya mengurungkan niat saya.
Maksudnya, ayolah, kenapa varian laknat itu bisa membuat fenomena yang mengharuskan kita melabelinya "Tsunami"? God, please help me.

3) Nonton bioskop

Boneka Teddy Bear temani penonton bioskop di Prancis. Foto: AP Photo/Francois Mori, Pool
Oh, ya, tentu saja. Ada perbedaan ketika kalian menonton film di bioskop dan di laptop. Sekarang, beberapa bioskop sudah dibuka, tetapi saya pribadi tidak merasa aman.
Beberapa hari lalu, ada teman saya yang memutuskan nonton A Quiet Place Part II di bioskop. Terus, saya tanya, "Hei, gimana filmnya? Bagus?"
ADVERTISEMENT
"Deg-degan sama filmnya dan deg-degan karena si Rona," jawabnya.
Omong-omong, teman saya ini perempuan dan lalu saya penasaran dengan "si Rona" ini. Maksudnya, mungkin salah seorang teman perempuannya yang single dan saya bertanya, "Hmm... Siapa itu si Rona?" Saya tentu berharap banyak.
Lalu ternyata.... Dia bilang bahwa Rona adalah kependekan dari "CoRona". Respons saya adalah langsung, "WHYYYYYY???? KENAPAAAAA HARUS DISEBUT RONAAAAA??"
"Biar imut aja, hehe...," jawabnya. Bodo. Males.

4) Cari jodoh

Chelsea Islan Foto: Munady Widjaja
"Saya sih tadinya berpikir mau cari jodoh di tahun 2021, tapi pandemi belum kelar jadinya bingung," kata saya kepada seorang sopir transportasi online.
Ya, saya merasa pandemi bukan momen yang pas untuk bercinta. Entahlah. Saya merasa bahwa menikah saat pandemi itu 'lebih murah' daripada di masa normal. Namun, ah, apa iya akan menyenangkan? Saya tentu tidak cuma memikirkan soal Hari H-nya saja, tetapi juga bagaimana hari-hari sebelum dan setelahnya.
ADVERTISEMENT
Apa saya terlalu banyak berpikir? Apa ini yang membuat saya susah dapat jodoh? Entahlah.
Omong-omong, tiga kegiatan sebelumnya berpotensi membuat saya menemukan jodoh. Yeah, bertemu calon istri di tempat kondangan, tempat makan, dan bioskop adalah hal lumrah, bukan? Well, semoga pandemi segera berakhir dan tak terulang lagi.