Mudik ke Tanah Minang: Ketika Menuntaskan Rindu adalah Sebuah Keharusan

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
15 Juli 2018 17:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mudik ke Tanah Minang: Ketika Menuntaskan Rindu adalah Sebuah Keharusan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi mudik dengan pesawat terbang (Foto: Unsplash/Michał Parzuchowski)
Jumat malam, Yudith sudah kehilangan fokus. Bertubi-tubi pesan WhatsApp dari berbagai nomor membanjiri notifikasi smartphone-nya, mengusik ketenangannya. Perempuan yang bekerja di bidang marketing itu sudah diambang cuti panjang lebaran tapi masih saja diharuskan beramah tamah dengan nasabah. Hati dan pikirannya sudah di Padang bersama keluarga, sedangkan fisiknya masih tertawan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Bagi Yudith, tanah Minang adalah segalanya, rumah sesungguhnya. Sang anak semata wayang masih menempuh pendidikan sekolah dasar di sana, dan tentu amat menantikan momen pertemuan yang jarang-jarang ada. Orang tua dan sanak keluarganya juga menantikan kehadiran Yudith di rumah. Tidak mengherankan jika mudik lebaran adalah momen berharga yang tak boleh kelewat.
Mudik lebaran adalah momen yang tepat untuk menuntaskan rindu yang sudah kelewat mendendam. Mengenyahkan batas jiwa dan raga yang selama ini hanya dapat disambungkan oleh gambar dan suara semata. Memeluk mesra orang-orang tersayang yang sudah lama tak berjumpa.
Jawa dan Sumatera hanyalah sebuah jarak. Tak berarti apa-apa jika rindu sudah kadung memuncak. Tidak menjadi soal berapa harga tiketnya karena yang lebih mahal adalah momen kebersamaannya. Uang bisa dicari, tetapi apakah harta yang paling berharga itu? Ya, keluarga.
ADVERTISEMENT
***
Akhirnya, semua urusan pekerjaan telah selesai. Kantor ia tinggalkan, tak lupa berpamitan dengan semua yang ada di sana. Permohonan maaf juga ia dihaturkan, padahal itu masih di malam Ramadhan. Well, tidak ada salahnya, bukan?
Dalam perjalanan pulang menuju kontrakannya di bilangan Setiabudi, Jakarta, Yudith membuka smartphone-nya, membaca isi pesan yang dari tadi masuk.
"Mama kapan pulang?" pesan dari sang anak.
"Kamu ambil penerbangan jam berapa?" pesan dari sang ibu.
"Udah selesai kerjanya?" pesan dari tunangannya.
Dan masih banyak lagi pesan-pesan lainnya tapi, setidaknya, tiga pesan tersebut adalah yang paling menarik perhatiannya. Ia membalasnya satu per satu sambil menahan rasa rindu. Sesampainya di kontrakan, ia melepas lelah sejenak, mengisi perutnya yang sedari waktu berbuka puasa baru diisi cairan manis, lalu tak lupa juga melaksanakan salat. Sebelum tidur, ia mengecek kembali barang bawaan yang akan dibawanya esok hari agar jangan sampai ada yang tertinggal.
ADVERTISEMENT
Yudith adalah salah satu dari orang yang beruntung bisa mendapatkan tiket pesawat untuk mudik lebaran. Perkara mendapatkan tiket mudik itu bukan hanya soal kemampuan finansial saja tapi juga keberuntungan. Sedikit terlambat dan/atau memesan tiket di situs yang kurang tepat, maka dapat menghilangkan kesempatan tersebut.
Mudik ke Tanah Minang: Ketika Menuntaskan Rindu adalah Sebuah Keharusan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Oleh karena itu, Yudith memanfaatkan adanya Tiket.com. Ini bukan pertama kalinya Yudith memesan tiket perjalanan menggunakan tiket.com. Hampir setiap tahunnya, saat lebaran atau kala mengambil cuti tahunan, ia menggunakan tiket.com untuk mencari Tiket Pesawat Murah menuju Padang.
"Harga tiketnya lebih terjangkau, Ton, kalau dibandingkan sama harga di situs lain. Banyak promonya juga," ungkapnya tentang mengapa memilih tiket.com.
"Gak ribet, udah gitu banyak pilihan metode pembayaran yang bisa dipilih. Ya, sesuai kenyamanan lu aja mau bayar dengan cara apa. Kadang, kalau ibu gua mau ke Jakarta juga tiketnya gua yang pesenin, Ton pakai Tiket.com. Asli deh, gak ribet," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sekarang zaman memang sudah serba online. Di tengah-tengah kesibukkannya sebagai pegawai tetap di salah satu perusahaan BUMN, Yudith dapat dengan mudah, cepat, dan aman memesan tiket perjalanan lewat gawainya. Tiket.com juga sudah bekerja sama dengan Bank-Bank terkemuka di Indonesia untuk urusan pembayaran. Kita dapat membayarnya lewat ATM, juga mobile/internet banking.
Khusus untuk pemesanan tiket pesawat, tiket.com juga sudah mendapat penghargaan dari International Air Transport Association (IATA). Jadi, kredibilitas tiket.com untuk memudahkan kita dalam memesan tiket perjalanan udara tak perlu diragukan lagi. #TiketKemanapun penerbangan bisa kamu cari dan dapatkan di tiket.com.
Mudik ke Tanah Minang: Ketika Menuntaskan Rindu adalah Sebuah Keharusan (2)
zoom-in-whitePerbesar
Tiket.com juga merupakan website dengan maskapai penerbangan terbanyak di Indonesia dan dunia. Dengan metode pembayaran sistem online terlengkap yang aman, lengkap, dan mudah tiket.com dapat memberikan konfirmasi secara real time. Tiket yang sudah dipesan dapat langsung dikirimkan melalui e-mail dan SMS.
Mudik ke Tanah Minang: Ketika Menuntaskan Rindu adalah Sebuah Keharusan (3)
zoom-in-whitePerbesar
Kemudian, sabtu siang, Yudith menuju bandara untuk mengejar penerbangan di sore hari. Ia harus bergegas guna mengantisipasi macet di jalan. Alhasil, ia pun berhasil sampai di bandara 1 jam sebelum waktu keberangkatan. Kemacetan Jakarta tak mampu menghentikannya.
ADVERTISEMENT
Namun, cobaan tetap ada saja, yaitu karena satu dan lain hal, pesawat yang akan membawa Yudith menuju Padang mengalami keterlambatan penerbangan. Delay adalah kata yang membuat kesal siapa pun yang hendak berpergian dengan pesawat terbang. Ditambah lagi, ruang tunggu yang ia tempati sangat ramai dan tak ada tempat duduk. Akibat delay itu pula, ia terpaksa buka puasa seadanya, se-alhamdulillah-nya di bandara.
Walaupun bete dan kesal, tetapi Yudith sadar bahwa mudik di momen akhir Ramadhan dan Lebaran Idulfitri adalah momen yang penuh perjuangan. Ini adalah momen yang menyita perhatian nasional. Banyak orang, termasuk dirinya, rela sengsara sejenak demi bertemu ibu, saudara, dan anak. Delay di bandara hanya beberapa jam jika membayangkan hari-hari panjang penuh kebahagiaan di Padang.
ADVERTISEMENT
***
Penerbangan yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Pesawat lepas landas meninggalkan ibukota, berpisah dengan tanah Jawa. Hanya butuh waktu beberapa jam saja untuk kemudian sampai di Padang tapi hati Yudith sudah sangat tidak sabar.
Rasanya, ingin ia bawa sendiri saja pesawat itu dengan kecepatan penuh hingga sampai pas di atas atap rumahnya, lalu terjun dengan parasut yang membentang. Pemikiran yang kelewat gila, memang. Agar tidak semakin parah, Yudith memilih untuk membiarkan dirinya terlelap saja.
Yudith jelas kelelahan, ia mengaku tidur sangat pulas. Seorang pramugari menepuk-nepuk bahunya, membuatnya kembali terjaga. Namun, kesadarannya belum pulih seperti semula.
"Sudah sampai di Padang, bu," kata sang pramugari.
Mendengar itu, matanya langsung membelalak. Wajah sang ibu, sang anak, dan sanak keluarganya yang lain langsung terbayang-bayang. Bayang-bayang itu akan segera ia jumpai fisiknya. Mereka sudah dekat.
ADVERTISEMENT
Yudith mengaku bahwa selama di Padang ia benar-benar memanfaatkan waktu yang berkualitas bersama mereka. Sahur bersama, buka puasa bersama, salat bersama di penghujung bulan suci Ramadhan. Rumah-rumah saudara yang jarang ia temui juga tak lupa ia sambangi.
Momen hari raya adalah puncak dari kebahagiaan. Saling bermaaf-maafan, makan makanan khas lebaran bersama, dan lain sebagainya. Yudith juga mengaku mengunjungi beberapa tempat rekreasi beserta anak, ibu, dan saudara-saudaranya. Tak lupa, ia merekomendasikan tempat-tempat rekreasi yang ia kunjungi tersebut kepada saya, seperti Pantai Aie Manih, Pantai Padang, Kebun Teh Alahan Panjang, Danau Kembar Solok Selatan, hingga Water Park Solok Selatan.
Mudik ke Tanah Minang: Ketika Menuntaskan Rindu adalah Sebuah Keharusan (4)
zoom-in-whitePerbesar
Yudith bersama keluarga di tempat rekreasi Pantai Aie Manih (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Mudik ke Tanah Minang: Ketika Menuntaskan Rindu adalah Sebuah Keharusan (5)
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Aie Manih (Foto: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang juga ingin berekreasi ke Padang atau daerah wisata di kawasan Sumatera Barat lainnya tapi tidak punya rumah atau keluarga atau kenalan di sana, tak perlu khawatir karena di tiket.com juga tersedia menu Pesan Hotel Online. Tentu, dengan harga yang juga terjangkau, serta promo-promo yang menggiurkan.
Yudith benar-benar memuaskan diri di tanah asalnya. Terhitung hingga tanggal 24 Juni 2018, ia habiskan waktu bersama keluarga di Padang. Urusan pekerjaan ia lupakan sejenak sambil berharap akan ada masa di mana ia tak perlu lagi kembali ke tanah rantau.
Pada akhirnya, menuntaskan rindu adalah sebuah keharusan. Tak peduli sejauh apa pun jarak, sosok yang dicinta akan selalu lekat dalam benak. Teknologi seolah mampu memutus batas, tetapi tak bisa bohong bahwa bertemu raga memberikan kebahagiaan yang tak ternilai.
ADVERTISEMENT
#TiketKemanapun