Selamat Hari Raya Idul Adha, Abdelhak Nouri

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
22 Agustus 2018 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selamat Hari Raya Idul Adha, Abdelhak Nouri
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dukungan suporter untuk Abdelhak Nouri (Foto: VI Images via Getty Images)
ADVERTISEMENT
Matahari masih bersinar terang di langit Hippach, Austria pada 8 Juli 2017. Di sana di Lindenstadion, tengah berlangsung pertandingan persahabatan pra-musim antara klub sepak bola dari Belanda, Ajax Amsterdam dengan klub sepak bola asal Jerman, SV Werder Bremen. Namun, pertandingan tetap berlangsung ketat.
Sepintas, pertandingan sepak bola tersebut sudah laiknya pertandingan persahabatan di belahan dunia lain. Ditujukan untuk mencari strategi yang pas dan melihat sejauh mana potensi pemain yang layak masuk tim utama. Akan tetapi, tak ada yang menyangka bahwa akan terjadi suatu hal yang membedakan pertandingan tersebut dari pertandingan yang biasanya.
Jelang memasuki menit ke-72. Seorang pemain Ajax Amsterdam, yang tengah berdiri di sisi kiri area serangan tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, membungkuk, lalu kemudian terkulai lemah tak berdaya. Ia adalah Abdelhak Nouri, pesepak bola keturunan Maroko yang sudah berkali-kali membela tim nasional junior Belanda, mulai dari jenjang U-15 hingga U-19.
ADVERTISEMENT
Appie -sapaan akrabnya- langsung tergeletak tak berdaya tanpa sebab yang jelas. Semua orang dibuat panik dan bingung dibuatnya. Ia masih bernafas, berat, dengan mata yang terpejam, dan tubuh yang lemah dan lemas. Wasit, rekan setim, pemain tim lawan, dan petugas medis datang menghampiri, menganalisa apa yang sebenarnya terjadi.
Akan tetapi, apa yang menimpa Nouri ternyata bukan cedera yang biasa. Nyawanya sempat terancam, padahal tidak ada satu pemain pun yang menekelnya sesaat sebelum ia kolaps tersebut. Akhirnya, pertandingan diputuskan dihentikan dan para penonton diminta meninggalkan stadion.
Satu per satu pemain Ajax dan Bremen keluar dari lapangan, menyisakan Nouri, tim medis, dan beberapa ofisial, serta sebuah payung besar dan ambulans yang kemudian turut hadir di lapangan hijau. Setelah itu, diberitakan bahwa Nouri dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter, nyawanya tertolong dan kondisinya berlangsung stabil.
Selamat Hari Raya Idul Adha, Abdelhak Nouri (1)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi kolapsnya Abdelhak Nouri, 8 Juli 2017 (Foto: Getty Images)
ADVERTISEMENT
Apa yang menyebabkan Nouri sampai kolaps tersebut? Ternyata itu adalah aritmia jantung. Memang, kamera tidak menangkap adegan Nouri memegang dadanya karena jantung adanya di dada. Serangan jantung tak selalu berdampak hanya pada kerusakan otot-otot jantung itu sendiri, tetapi dapat juga berdampak buruk pada kondisi otak manusia.
Tanggal 13 Juli 2017, Ajax Amsterdam mengonfirmasi bahwa home-grown player-nya itu mengalami kerusakan otak berat dan permanen. Seluruh organ tubuh manusia memerlukan oksigen, yang dibawa oleh darah. Salah satu tugas jantung adalah membawa darah, yang mengandung oksigen tersebut, ke seluruh tubuh, termasuk otak. Kondisi aritmia jantung membuat aliran darah beroksigen tidak mencukupi, sehingga tak heran lagi kenapa Nouri bisa kolaps.
Pada 25 Juli 2017, Nouri sudah mampu bernapas tanpa alat bantu pernapasan. Pemain kelahiran 2 April 1997 ini harus menyudahi karier sepak bola profesionalnya. Semenjak kejadian itu pun, Nouri koma dan tidak kunjung sadarkan diri, walau tetap bernafas. Namun, untuk urusan hidup, nampaknya Nouri masih belum mau menyerah. Jiwanya enggan berpisah terlalu cepat dari raganya, sebagaimana ia harus berpisah secara dini dengan kariernya sebagai pesepak bola.
ADVERTISEMENT
Tanggal 26 Juni 2018, Ajax Amsterdam melalui General Manager, Edwin van der Sar menyampaikan sebuah pengakuan.
"Berdasarkan wawasan baru, yang sayangnya tidak kami temukan dengan sangat segera, kami telah mencapai kesimpulan baru. Ini tentang perlakuan yang diterima oleh Abdelhak Nouri di lapangan, Austria pada Juli 2017 adalah tidak memadai. Kami mengakui tanggung jawab dan tanggung jawab kami atas konsekuensi ini," kata van der Sar sebagaimana tertulis di situs resmi Ajax Amsterdam.
Inti dari pengakuan Ajax di sini adalah, seharusnya mereka dapat memberikan pertolongan pertama dengan memadai. Tetapi yang itu tidak terjadi, jika penanganan pertama pada kasus Nouri dapat lebih memadai, mungkin kondisinya kini tidak separah yang terjadi.
"Para ahli jantung juga menemukan bahwa tidak mungkin, setelah Abdelhak (Nouri) kolaps, sirkulasi darah yang efektif dapat terjadi. Seandainya defibrilator (alat pacu jantung) digunakan, ini akan menjadi jelas, dan kemudian reanimasi bisa dimulai pada titik itu. Jika ini terjadi, mungkin Abdelhak akan keluar dalam kondisi yang lebih baik. Ini tidak pasti, tetapi itu kemungkinan," lanjut van der Sar.
Selamat Hari Raya Idul Adha, Abdelhak Nouri (2)
zoom-in-whitePerbesar
Abdelhak Nouri (Foto: Dean Mouhtaropoulos/Getty Images)
ADVERTISEMENT
Dua bulan berlalu pasca-pernyataan Edwin van der Sar, dan kemarin (21/8/2018), hanya berselang satu hari dari Hari Raya Idul Adha, dikabarkan bahwa Abdelhak Nouri telah bangun dari koma. Tiga belas bulan sudah keluarga dan para pencinta sepak bola menanti Nouri kembali tersadar. Abderrahim Nouri, sang kakak, sangat senang dengan hal ini dan mengatakan bahwa Nouri, yang mengalami kerusakan otak parah itu, mampu berkomunikasi.
Ini yang menarik: Abdelhak Nouri mampu berkomunikasi. Pada musim panas 2017, Abderrahim mengatakan, sang adik tidak dapat lagi berjalan, tidak dapat bicara, tidak mengenali mereka, bahkan tak mendengar dan merasakan apapun.
"Menurut dokter, dia (Abdelhak Nouri) tidak akan pernah dapat lagi melakukan itu (berjalan, berbicara, dan merasa), ia tak akan pernah pulih," kata sang kakak dilansir dari Metro.
ADVERTISEMENT
"Tapi saya percaya pada Allah. Jika seperti itu pada akhirnya saya akan menerimanya. Dia (Abdelhak Nouri) adalah orang yang hebat. Semua orang, seluruh dunia, sedang membicarakan hal-hal hebat tentang dia," lanjutnya.
Namun ternyata, perkembangan Nouri justru berangsur membaik. Bahkan, tanda-tanda membaiknya kondisi Nouri telah terlihat sejak bulan Desember 2017. Ya, saat itu sedang musim dingin.
"Pada awalnya tidak seperti itu, dia menutup matanya. Namun dia bangun sedikit demi sedikit. Sejak Desember dan Januari, kesadarannya menjadi sedikit lebih baik dan ada bentuk komunikasi. Ketika kau menanyakan sesuatu padanya, dia membuka mulut atau menegaskan bahwa dia mengerti dengan menaikkan alis," katanya kepada NOS, media nasional Belanda.
"Sebelum itu (adalah fase) sulit. Pada tahap awal, itu berjalan dengan baik, setelah itu sulit lagi, banyak naik dan turun," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Keluarga Nouri juga mengabarkan bahwa ia sudah terbangun dari koma sejak 5 Agustus 2018 lalu, serta mengatakan bahwa status neurologis Nouri terus membaik dibandingkan bulan sebelumnya. Sejak saat itu, ia juga sudah mulai dapat mengenali orang terdekat dan keluarganya. Keluarga ingin membawa Nouri pulang tapi belum mendapat rekomendasi dari rumah sakit karena kerusakan otak tersebut tetap tergolong serius, dan sejauh kabar yang diterima, Nouri hanya mampu menggerakkan kepala secara minimal.
Abdelhak Nouri terbangun dari koma di bulan yang sama dengan bulan perayaan Idul Adha, hari besar bagi umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali Abdelhak Nouri dan keluarganya. Idul Adha adalah hari raya di mana umat Islam memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim As. yang diperintahkan Tuhan menyembelih anaknya sendiri, Ismail As. Sebuah keputusan yang cukup berat, mengingat Ismail adalah putra tunggal Ibrahim kala itu, tetapi Ibrahim juga Ismail percaya dan nerimo, serta legowo kepada kuasa dan kebesaran Allah Swt., sehingga tak gentar akan godaan setan kala hendak menunaikan tugas tersebut.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, iman Ibrahim dan Ismail dibayar dengan manis oleh Allah Swt. Tuhan tidak ingkar dengan kepercayaan hamba-Nya. Ismail tetap hidup, sedangkan yang disembelih itu adalah seekor hewan ternak.
Abderrahim percaya kepada kuasa Tuhan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, sambil menerima apa adanya nasib yang menimpa. Bisa jadi, begitu juga dengan Abdelhak Nouri. Di dalam komanya, ia menaruh semangat hidup dan menanamkan kepercayaan dapat pulih.
Akhirnya, kini Abdelhak Nouri benar-benar terbangun dari koma. Mungkin ini bentuk penghargaan dari Tuhan, di mana ia dibangkitkan jelang perayaan Hari Raya Idul Adha. Atas semangat dan kepercayaan yang dimilikinya dan juga dimiliki oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, Abdelhak Nouri diizinkan Tuhan untuk mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Adha" kepada mereka semua, keluarga, kerabat, suporter, dan siapa pun yang mencintainya.
ADVERTISEMENT
Kita juga diberi kesempatan mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Adha" kepadanya kala matanya telah terbuka.