Seputar Penerangan di Sirkuit Internasional Losail Qatar

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
18 Maret 2018 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sirkuit Internasional Losail, Qatar (Foto: Wikimedia)
Qatar menjadi negara pertama yang menyelenggarakan balapan MotoGP di malam hari. Tahun 2008, ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan penonton setia Kejuaraan Dunia MotoGP mancanegara menjadi saksi bagaimana Casey Stoner (kelas utama MotoGP), Mattia Pasini (kelas 250 cc), dan Sergio Gadea (kelas 125 cc) meraih podium pertama di balapan malam pertama kali sepanjang sejarah kejuaraan tersebut. Hingga tahun 2018, dan mungkin tahun-tahun berikutnya, nampaknya, tradisi balapan malam MotoGP masih akan terus berlanjut. Mengingat ini adalah salah satu daya tarik dan sensasi dari ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika bicara soal balapan di malam hari, balapan jenis apapun pasti akan mengandung resiko yang besar. Menerangi sebuah sirkuit sepanjang 5380 m tentu tidak semudah menerangi sebuah stadion sepak bola. Ini menjadi tantangan yang luar biasa. Faktanya, berdasarkan data yang dijabarkan oleh Joseph Caron Dawe pada sebuah artikel berjudul Lighting up MotoGP: How Qatar is powered yang terbit di situs resmi Red Bull 18 Maret 2014, dituliskan bahwa para teknisi yang terlibat dalam proyek penerangan Sirkuit Internasional Losail memerlukan waktu lebih dari 1300 jam untuk menyelesaikannya.
Dalam artikel tersebut, Dawe juga menjabarkan bahwa untuk menerangi Sirkuit Losail, dibutuhkan 44 unit generator listrik bertenaga 13 Megawatt. Cukup masuk akal karena sistem pencahayaan yang lengkap di Sirkuit Losail mencakup lebih dari 1000 struktur, 3600 sumber cahaya terpisah (lampu) dan kawat sepanjang 500 km untuk membuat semuanya bekerja dengan baik. Ditambah lagi, listrik harus kuat menopang daya untuk penerangan di area tribun, paddock, dan kebutuhan listrik lainnya, terutama untuk urusan motor pebalap.
ADVERTISEMENT
Fakta lain yang disebutkan adalah bahwa daya yang digunakan untuk mengoperasikan sistem penerangan di sirkuit juga dikatakan cukup untuk sekaligus memberi daya listrik bagi 3000 rumah warga. Jika mau diibaratkan, Dawe menyebutkan bahwa seluruh lampu yang ada menerangi Sirkuit Losail (3600 lampu) adalah jumlah yang cukup untuk menerangi sebanyak 70 lapangan sepak bola. Cahaya yang dihasilkan juga dinyatakan cukup untuk menerangi sebuah jalan perumahan yang membentang dari Doha sampai ke Moskow - kurang lebih 3600 km.
Kemudian, tentu saja jika bicara penerangan untuk sirkuit balapan, sekedar kuantitas lampu dan struktur saja tidak cukup. Pemosisian dan penyorotan cahaya yang strategis juga harus diperhatikan karena hal yang paling mengganggu pebalap ketika balapan bukan hanya gelap atau tidak saja tapi juga perihal bayangan. Dawe menuliskan bahwa sebagian cahaya dari lampu-lampu lintasan tidak langsung diarahkan ke lintasan, melainkan ke permukaan reflektif sekunder, yang mengonfigurasi ulang dan mengarahkan kembali cahaya ke permukaan lintasan.
ADVERTISEMENT
Untuk sinar yang ditembakkan langsung ke lintasan adalah pita cahaya sempit yang bisa ditujukan dengan akurasi hingga sepersepuluh dari satu derajat. Jadi, selain mengurangi gangguan penglihatan akibat bayangan, metode ini juga ampuh untuk menghindari silau yang dapat membutakan para pebalap. Ya, terlalu terang juga jadi susah melihat, bukan?
Jorge Lorenzo (kiri) dan Casey Stoner (kanan) adalah peraih podium pertama terbanyak semenjak balapan di Qatar diselenggarakan pada malam hari, masing-masing tiga kali (Foto: MotoGP)
Sirkuit yang berada di Utara Kota Doha ini bekerja sama dengan perusahaan penerangan asal Amerika Serikat, Musco Lighting. Perusahaan yang berpusat di Oskaloosa, Lowa, Amerika Serikat itu memang merupakan perusahaan yang bergerak di berbagai jasa penerangan, khususnya adalah sports lighting. Perusahaan yang didirikan pada tahun 1976 oleh Joe Crookham dan Myron Gordin ini juga sudah berulang kali menerima penghargaan, sehingga reputasi mereka sudah tak perlu diragukan lagi.
ADVERTISEMENT
Selain Sirkuit Internasional Losail, Musco Lighting juga mengurus penerangan Daytona International Speedway dan Emirates Stadium (stadion sepak bola Arsenal FC). Sirkuit Yas Marina yang berada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang merupakan sirkuit langganan balapan malam ajang Formula 1, juga menggunakan jasa Musco Lighting. Beberapa sirkuit balap di Amerika Serikat juga dibantu penerangannya oleh Musco Lighting. Musco Lighting juga berperan dalam penerangan beberapa fasilitas olahraga lain, seperti basket, american football, tenis, dan baseball.
Selain untuk urusan olahraga, mereka melebarkan sayapnya ke industri lain, seperti halnya penerangan untuk mengkover area yang luas, penerangan motion picture, dan penerangan event yang bersifat sementara (tidak permanen). Salah satu proyek paling fenomenal yang pernah mereka tangani adalah penerangan untuk patung Liberty dan gunung Rushmore.
ADVERTISEMENT
Pada intinya, penerangan di Sirkuit Internasional Losail telah disiapkan dengan sematang mungkin, dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang profesional yang memiliki reputasi mendunia. Pihak Qatar dan penyelenggara tentunya amat serius dan tidak main-main, tidak setengah-setengah demi menyukseskan ajang balapan malam hari untuk Kejuaraan Dunia MotoGP.