Teman-teman, Aku Punya Kekuatan Bisa Terbang

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
28 November 2022 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak main lompat tali. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak main lompat tali. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kalimat yang saya tuliskan di judul tulisan ini adalah kata-kata yang diucapkan anak kecil yang sedang bermain-main di dekat rumah saya siang tadi, Senin (28/11). Bocah laki-laki berusia sekitar 4,5 tahun itu mengulangi kalimat itu berulang kali.
ADVERTISEMENT
Yang menarik adalah ketika dia berkata, "Teman-teman, aku punya kekuatan bisa terbang", tidak ada anak-anak lain di sekitarnya. Biasanya ada anak kecil lain di sekitar situ, tetapi entah kenapa siang itu dia cuma sendiri.
Namun, entah kenapa saya agak senang melihat dia bisa bersenang-senang sendirian tadi. Sebab menurut saya, dunianya anak kecil semestinya memang dunia khayalan.
Bahkan ketika tidak ada teman pun seyogianya seorang bocah bisa menemukan keceriaannya sendiri. Ya, berteman itu harus, tetapi ketika cuma sendiri, tak sepatutnya bersedih, bukan?
Ilustrasi anak bermain di taman bermain Foto: Shutterstock
Saya senang melihat anak kecil yang masih suka memainkan imajinasinya di era sekarang. Karena biasanya, kini anak seusia dia sudah sangat lekat dengan smartphone, telah kadung lengket dengan realita yang sebenarnya fana.
ADVERTISEMENT
Kalau lepas dari smartphone, anak akan rewel seolah kesenangan telah direnggut. Padahal seharusnya, anak kecil bisa bersenang-senang dengan imajinasinya sendiri, sebagaimana bocah di dekat rumah saya itu.
Ya, begitu sederhana memang mestinya kebahagiaan seorang anak. Sementara, kebahagiaan orang dewasa itu kompleks. Harus punya uang banyak, punya rumah, punya ini, punya itu dulu baru bisa bahagia. Dan lucunya, kalaupun sudah punya segalanya, rasanya masih kurang saja.