Zinedine Zidane dan Neil Young

Katondio Bayumitra Wedya
Moslem. Author of Arsenal: Sebuah Panggung Kehidupan
Konten dari Pengguna
1 Juni 2018 8:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Katondio Bayumitra Wedya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Zinedine Zidane dan Neil Young
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Zinedine Zidane (Foto: Reuters / Juan Medina Livepic)
Kepergian dan kematian. Dua kata yang mengandung relasi amat erat. Terkadang kita menggunakan kata "kepergian" untuk sedikit memperhalus berita kematian. Berharap sayatan-sayatan duka tak terlalu perih menghujam kalbu.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, kepergian seseorang yang keberadaannya dinilai amat berharga, walau tak berhubungan dengan keluarnya ruh dari jasad, dapat membuat orang-orang yang ditinggalkannya serasa mau mati saja. Apalagi jika ditinggal pergi saat lagi sayang-sayangnya.
Kepergian dapat pula menjadi ancaman 'matinya' eksistensi suatu organisasi atau perusahaan akibat pengaruh (yang terlampau) besar dari orang yang pergi tersebut. Di sisi lain, orang yang pergi juga mengancam eksistensinya sendiri, dalam hal ini bisakah ia dapat sesukses atau lebih sukses dari sebelumnya? Risiko besar menghantui.
Perihal ancaman yang pertama, mungkin itu yang sekarang sedang dipusingkan oleh Real Madrid, utamanya sang presiden, Florentino Perez. Zinedine Yazid Zidane resmi mundur dari kursi kepelatihan Real Madrid. Hal itu ia umumkan sendiri dalam sebuah konferensi pers yang dihelat di Santiago Bernabeu, 31 Mei 2018.
ADVERTISEMENT
Mundurnya Zidane sudah tentu bak petir di siang bolong bagi Madrid dan Perez karena tentu sekarang mereka dipusingkan untuk mencari pengganti yang sepadan.
Bagaimana tidak? Zidane sudah menyumbangkan 3 gelar UEFA Champions League (UCL) selama 3 musim berturut-turut (2015/2016, 2016/2017, 2017/2018). Jelas sebuah prestasi yang extraordinary karena pelatih legendaris macam Sir Alex Ferguson saja tidak pernah mencicipi, termasuk juga Jose Mourinho yang (mengaku) hebat itu.
Belum lagi tambahan gelar-gelar lainnya, seperti La Liga (2016/2017), Piala Super Spanyol (2017), Piala Super Eropa (2016 dan 2017), dan Piala Dunia Antar Klub (2016 dan 2017).
Semua itu seolah membuat kita melihat Zizou -sapaan akrabnya- sebagai sosok yang amat terang sinarnya di dunia kepelatihan sepak bola. Siapapun yang pada akhirnya dipilih sebagai pengganti Zidane tentu akan dibebani ekspektasi tinggi.
ADVERTISEMENT
Ya, karena setelah kepergian Zidane, tentu Real Madrid tidak mau mengalami 'kematian' prestasi, ogah kalah gengsi, apalagi sampai dipermalukan Lionel Messi (lagi).
Zidane adalah sosok yang luar biasa di dunia kepelatihan sepak bola karena untuk meraih semua gelar yang telah disebutkan tadi, ia hanya perlu waktu kurang lebih 2,5 tahun (4 Januari 2016 sampai 31 Mei 2018). Dan ia akhiri masa baktinya dengan gelar pula. Ya, ia meninggalkan Real Madrid saat sinar sepak bolanya sedang terang-terangnya.
Zidane bukan Arsene Wenger. Ia bukan pria yang datang dengan kegemilangan lalu pergi dengan kehampaan. Ia tak mau menunggu sinarnya meredup, lalu pamit undur diri setelahnya. Ia memilih meledakkan sinarnya sendiri dengan kalimat "saya mundur" untuk kemudian membakar dirinya sendiri dengan api kemuliaan sepak bola.
ADVERTISEMENT
Kata Neil Young, "It's better to burn out than to fade away". Lebih baik terbakar habis daripada memudar (perlahan-lahan). Itulah yang Young nyanyikan dalam salah satu lagunya yang paling fenomenal Hey Hey, My My.
Kadang, sesuatu atau apapun yang dibiarkan memudar dengan sendirinya akan lenyap begitu saja tak bersisa, tak berbekas. Walau masih dapat dikenang, tetapi tampak terlalu wajar. Berbeda dengan sesuatu yang terbakar, yang pada akhirnya meninggalkan jejak hitam pekat abadi, dan aroma khas yang membangkitkan kenangan.
Zinedine Zidane dan Neil Young (1)
zoom-in-whitePerbesar
Neil Young (Foto: Getty Images)
Walaupun penuh risiko, sebagian orang memilih 'terbakar' sebagai cara terbaik untuk pergi. Sial bagi Neil Young karena tak jarang yang menggunakan liriknya sebagai salah satu alasan untuk mati. Contohlah Kurt Cobain. Legenda musik Grunge itu mati bunuh diri (walau masih ada beberapa teori konspirasi). Pada sepucuk surat wasiatnya, tertulis lirik dari lagu Neil Young tadi.
ADVERTISEMENT
"I don't have the passion anymore, and so remember, it's better to burn out than to fade away", tulis mantan pentolan Nirvana tersebut.
Zidane dan Cobain jelas berbeda. Zidane masih memiliki passion, yaitu sepak bola. Lagipula, alasan yang paling ia kemukakan perihal alasan kepergiannya dalam konferensi pers adalah karena kecintaannya pada klub.
Zinedine Zidane dan Neil Young (2)
zoom-in-whitePerbesar
Zinedine Zidane (Foto: Twitter / @realmadriden)
"Tim ini (Real Madrid) harus terus meraih kemenangan dan oleh karenanya butuh perubahan," kata Zidane sebagaimana dilansir Sky Sports.
"Aku mencintai klub ini, tapi harus ada perubahan di sini".
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Times tahun 2005, Young mengomentari perihal liriknya yang dicatut ke dalam surat wasiat Cobain. Ia berkata, "Fakta bahwa dia (Kurt Cobain) meninggalkan lirik lagu saya di sana (surat wasiat) bersamanya ketika dia bunuh diri, itu meninggalkan perasaan yang mendalam pada diri saya, tetapi saya tidak berpikir dia mengatakan saya harus bunuh diri karena 'I don't want to fade away'".
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berpikir dia menafsirkan lagu (Hey Hey, My My) dengan cara yang negatif. Ini adalah lagu tentang kelangsungan hidup artistik, dan saya pikir dia punya masalah dengan fakta bahwa dia berpikir bahwa dia dijual, dan dia tidak tahu bagaimana menghentikannya. Dia dipaksa melakukan tur ketika dia tidak mau, dipaksa melakukan semua hal".
Dalam setiap fakta dan pernyataan yang terlampau menggemparkan selalu ada tanda tanya yang mengiringi. Tak peduli seseorang berusaha sejujur apapun, terlepas dari dia benar-benar jujur atau tidak, pasti selalu ada spekulasi dan teori konspirasi. Layaknya lautan luas, apa yang nampak dari luar tidak benar-benar kita tahu dalamnya.
Tak lama setelah pernyataan mundur Zidane, mantan pelatih Madrid lainnya, Fabio Capello melontarkan pernyataannya. Capello menganggap bahwa Florentino Perez lah alasan terbesar mundurnya pria yang pernah menanduk Marco Materazzi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ada banyak kontroversi di Real Madrid dan Florentino Perez juga mau jadi 'pelatih'," kata Capello sebagaimana dilansir Marca.
"Saat Madrid menang, dia (Perez) bahagia. Saat Madrid tidak menang, seseorang harus disalahkan".
Inti dari pernyataan Neil Young dan Fabio Capello adalah persoalan tekanan. Neil Young menganggap bahwa Kurt Cobain bunuh diri karena ada tekanan yang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai musisi. Dan kita tahu juga bahwa Cobain punya masalah dengan alkohol dan obat-obatan terlarang.
Fabio Capello, intinya, mengatakan bahwa bekerja di Real Madrid itu penuh tekanan, terutama jika gagal menang. Ia merasa Zidane juga merasakan hal yang sama. Namun, sejauh ini belum ada curahan hati seorang Zizou perihal tekanannya di Real Madrid atau relasi buruknya dengan Florentino Perez.
ADVERTISEMENT
Kembali kepada pembahasan lagu Hey Hey, My My. Walaupun lagu tersebut fenomenal, tetapi tetap saja ada orang yang tidak suka dan tidak setuju, utamanya pada penggalan lirik "It's better to burn out than to fade away". Salah satunya adalah John Lennon.
Diwawancarai oleh David Sheff dari majalah Playboy pada tahun 1980, Lennon berkata, "Saya membencinya (lirik 'It's better to burn out than to fade away'). Lebih baik memudar seperti prajurit tua daripada terbakar. Jika dia berbicara tentang 'terbakar' seperti Sid Vicious, lupakan saja. Saya tidak menghargai pemujaan kematian Sid Vicious atau James Dean atau John Wayne. Itu adalah hal yang sama. Membuat Sid Vicious menjadi pahlawan, Jim Morrison — itu sampah bagiku. Saya memuja orang-orang yang bertahan hidup — Gloria Swanson, Greta Garbo".
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ingin Sean (Lennon) memuja John Wayne atau Johnny Rotten atau Sid Vicious. Apa yang mereka ajarkan kepada Anda? Tidak ada. (Kecuali) Kematian".
Tidak semua orang juga senang dengan Zidane, yang seolah 'membunuh' karirnya sendiri saat sedang di puncak. Tanpa tahu, tanpa peduli apa yang Zidane rasakan selama melatih Real Madrid, orang-orang yang mendambakan hidup dan punya karir seperti dirinya akan berkata dengan mudahnya bahwa Zidane itu salah, Zidane itu bodoh, Zidane itu kufur. Harusnya, ia bisa terus melatih Real Madrid sampai waktu termaksimal, sampai ia benar-benar tak berdaya lagi membantu El Real memeluk trofi-trofi juara. Toh, kalaupun karir Zidane panjang di Madrid, lalu dipecat, ia tetap dikenang sebagai legenda karena prestasi luar biasanya.
ADVERTISEMENT
Dua tahun setelah pernyataan John Lennon, akhirnya Neil Young buka suara untuk menanggapi. Ia berujar, "Roh Rock n' Roll tidak bertahan hidup. Tentu saja orang-orang yang bermain Rock n' Roll harus bertahan hidup. Namun, esensi roh Rock n' Roll bagi saya adalah bahwa lebih baik untuk terbakar dengan terang benderang daripada sekadar menghilang menuju keabadian".
Zinedine Zidane dan Neil Young (3)
zoom-in-whitePerbesar
Neil Young (Foto: Reuters / Mario Anzuoni)
"Rock n' Roll bukan tentang apa yang terlihat jauh di depan. Rock n' Roll itu sekarang. Apa yang terjadi tepat pada detik ini. Apakah itu terang? Atau apakah suram karena menunggu hari esok — itulah yang ingin diketahui orang. Dan itulah mengapa saya mengatakan itu".
Andai otak Zidane benar sama dengan otak Neil Young kala ia mengatakan kalimat di atas, maka silahkan ganti kata "Rock n' Roll" dengan kata "Sepak Bola". Dengan begitu, kita akan lebih memahami kenapa Zidane mundur saat sedang jaya-jayanya.
ADVERTISEMENT
Zidane juga, saya rasa, tahu bahwa keluar dari Madrid yang dipenuhi dengan para pemain bintang dan talenta muda berbakat adalah sebuah risiko dalam karir kepelatihannya. Namun, itu tetap pilihannya.
Pada akhirnya, hidup ini pilihan. Keputusanmu untuk pergi dapat membawamu lebih dekat atau malah lebih jauh dari kematian. Risiko lain juga hadir kepada orang yang kamu tinggal pergi karena mungkin ia tak dapat hidup tanpamu, atau setidaknya sekadar tak mampu bahagia tanpamu. Apakah relasi antara Zidane-Real Madrid akan seperti demikian? Atau bisa jadi, Madrid akan menemukan 'Zidane' yang lain, dan Zidane akan menemukan 'Madrid' yang lain.
Zinedine Zidane dan Neil Young (4)
zoom-in-whitePerbesar
Zinedine Zidane (Foto: Twitter / @realmadriden)