Girls, Reaksi Lo Ketika Tahu Waktu Kecil Disunat?

Bagaimana reaksi lo, girls? (Foto: Istimewa)

Sunat perempuan, yang dilakukan ketika masih kecil, lebih dari praktik medis biasa. Di dalamnya terdapat muatan nilai tradisi kultural dan keyakinan. Meskipun Majelis Umum PBB pada akhir 2012 mengupayakan resolusi untuk menghapus female genital mutilation/cutting (FGM/C) atau sunat perempuan di dunia, siapa yang kuasa bisa mendobrak adopsi budaya dan ritual keyakinan dengan mudah, terlebih jika telah dilakukan turun-temurun?

Well, hari ini admin KawMud lagi getol banget bacain story-story di kumparan tentang sunat perempuan. Bagi yang belum, baca deh supaya melek! Story yang dihimpun dari fakta berbagai negara dan juga liputan khusus langsung dari mereka yang melalui praktik ini bikin admin jadi bertanya-tanya: gue waktu kecil disunat juga gak ya?

Silet untuk sunat perempuan (Foto: Reuters.)

Ada pula beberapa tulisan user yang menyatakan pendapat pribadinya tentang sunat perempuan, seperti story super keren yang satu ini. Tampaknya penulis, yang notabene terlahir sebagai perempuan, menolak keras praktik FGM/C ini.

Pro dan kontra merebak. Ada yang setuju sebab ini merupakan tradisi kultural, perintah agama, dan percaya bahwa hal ini baik untuk kesehatan organ reproduksi wanita. Ada pula yang menolak karena sunat perempua justru berbahaya bagi kesehatan, tidak seperti sunat laki-laki yang bermanfaat bagi kesehatan organ vitalnya. Mereka yang tidak setuju pun beropini bahwa sunat perempuan yang dilakukan saat masih kecil tidak melibatkan consent sang anak, yang seharusnya punya hak atas tubuhnya sendiri untuk memutuskan ingin disunat atau tidak.

Nah, kalau lo gimana, Kawula Muda? Setujukah lo dengan praktik ini? Dan kalau lo tahu bahwa waktu kecil disunat, apa reaksi lo?