Pesan Perempuan untuk Lelaki Misoginis

kawula muda
Lika-liku dunia anak muda
Konten dari Pengguna
10 April 2017 19:02 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari kawula muda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pesan Perempuan untuk Lelaki Misoginis
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Tadi malam, saya bertemu dengan dua lelaki memakai kaus tanpa lengan, dengan kedua otot bisep dan trisepnya menyembul ke mana-mana, dadanya yang terjiplak secara kasatmata dari balik kausnya, dan pahatan kakinya yang dibalut celana pendek menampakkan sepasang paha dan betis yang begitu mencolok mata perempuan yang melihat. Lihat, banyak para perempuan yang tak mereka kenal melihat pemandangan itu!
ADVERTISEMENT
Mengapa mereka begitu jalang? Apakah mereka tidak punya rasa kehormatan dan harga diri di dalam dirinya, sehingga dengan mudahnya mereka tampakkan bagian tubuhnya ke hadapan banyak wanita. Bayangkan jika ayahmu tahu bahwa anak laki-laki kesayangannya mempertontonkan auratnya secara bebas oleh sembarang mata wanita yang melihatnya.
Kepada para lelaki, jagalah tubuh kalian untuk orang yang tepat. Pamerkanlah tubuh hanya kepada istri kalian, jangan malah berpakaian layaknya pria murahan yang sedang beroperasi menjajakan tubuhnya malam-malam.
Laki-laki itu haruslah seperti mutiara yang terjaga. Ia harus dibungkus dengan apik sehingga tubuh indah nan seksinya tidak tergores. Sekarang, bayangkan mana yang akan orang-orang pilih pilih? Mutiara yang masih perawan dibalut dan dijaga di dalam kotak perhiasan, atau mutiara tanpa dibungkus kotak dan sudah banyak goresan di permukaannya? Seperti halnya memilih permen lolipop, bukankah orang akan lebih memilih yang masih terbungkus utuh daripada yang tidak terbungkus sehingga dikerubungi lalat dan semut? Mana yang lebih hina?
ADVERTISEMENT
Jagalah auratmu dari para wanita. Harga dirimu dinilai dari bagaimana caramu berpakaian. Janganlah bertindak layaknya pria murahan.
Nah, rasakan!
Bagaimana jika kami katakan pada kalian bahwa kalian adalah laki-laki yang jalang dan nakal? Seperti halnya kalian cap kami "perempuan enggak bener" hanya gara-gara kami ingin sedikit lebih ekspresif dalam memadu-padankan busana yang kami kenakan? Maksud kami, ah ayolah, sudah beberapa kali kamu tekankan bahwa kami berpakaian bukan untuk memuaskan mata sesiapa. Kami mengenakan pakaian yang membuat diri nyaman untuk menjalani hari, sama seperti kamu yang bebas berpakaian tanpa harus takut diremehkan. Kami mengekspresikan kepercayaan diri terhadap tampilan kami --yang sering kalian pilah-pilih mana yang seksi dan mana yang kurang seksi itu--sebab kami ingin menyenangi diri-sendiri, bukan untuk dilihat kalian! Sebab, kepada siapa lagi kami meminta untuk disenangi selain kepada diri sendiri?
ADVERTISEMENT
Satu hal yang harus kalian ingat, kalian tidak bisa menilai perempuan hanya dari penampilannya, seakan-akan kami hanya objek pandangan semata yang kalian pandang remeh dan cabul begitu saja.
Lantas, bagaimana jika begini adanya, Tuan-tuan sekalian? Biarkanlah kami juga menilai kalian seenak jidat nenek moyang kami.