KBRI Den Haag Suguhkan Angklung Diaspora bagi Pengungsi di Belanda

KBRI Den Haag
Akun Resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda
Konten dari Pengguna
1 Februari 2020 4:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Den Haag tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
KBRI Den Haag Suguhkan Angklung Diaspora bagi  Pengungsi di Belanda
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langit boleh saja mendung, sementara hujan segera turun. Namun keduanya tidak menjadi penghalang bagi kehangatan yang memenuhi Gereja Messiah pada Kamis sore (30/01). Dari balik pintu gereja, terdengar sayup-sayup melodi angklung, kesenian musik tradisional Jawa Barat yang telah mendunia. Rupanya sore ini sedang dilangsungkan sebuah pertunjukan angklung persembahan Angklung Diaspora Indonesia, didukung oleh KBRI Den Haag, kepada para pencari suaka yang berasal dari beberapa negara di Afrika dan Timur Tengah.
Setiap Selasa dan Kamis, Gereja Messiah memang rutin membukakan pintunya bagi para pencari suaka di kamp Duinrell yang sedang menanti izin tinggal dan/atau transportasi. Bekerja sama dengan Central Organization for Asylum Seekers (COA) dan para relawan, kegiatan ini rutin dilaksanakan untuk mengalihkan kekhawatiran para pengungsi (pencari suaka), kerinduannya pada keluarga, serta menghindari mereka dari kebosanan selama di penampungan. Usia mereka juga sangat beragam dari lansia, remaja hingga anak-anak.
Hari ini ada yang spesial dibanding biasanya. Berefleksi pada kemeriahan acara pada 2018, pihak gereja berinisiatif untuk menyuguhkan kembali kepada para pencari suaka ini sebuah penampilan angklung yang indah. Sebagaimana karakter komunalitas Indonesia, penampilan dilakukan secara berkelompok, menghasilkan harmoni yang mempesona dan sekaligus membawa suasana damai ke seluruh penjuru ruangan. Pandangan terkunci ke arah panggung, terpikat oleh penampilan para diaspora Indonesia tersebut.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, turut menghadiri kegiatan ini dan berbaur bersama para pengungsi. Para hadirin ikut menikmati lagu-lagu yang dimainkan, seperti “I Have a Dream”, “We Shall Overcome”, “We’re United in This Small World”, “You Raise Me Up”, dan beberapa lagu lainnya. Melalui penampilan lagu-lagu tersebut, diharapkan dapat menyebarkan energi positif, optimis, dan semangat untuk terus bangkit dan bermimpi.
Selepas penampilan yang memukau puluhan pasang mata ini, acara dilanjutkan dengan angklung workshop yang mana seluruh hadirin dibagikan sebuah angklung, tidak terkecuali dengan Dubes Puja. Mengikuti aba-aba salah satu penampil, mereka memainkan instrumen tersebut dan menghasilkan musik yang merdu. Hiburan interaktif ini disambut baik oleh para pencari suaka yang tanpa ragu langsung mencoba memainkan angklung. Tertangkap oleh layar kamera gelak tawa bercampur dengan raut-raut muka serius namun bahagia ketika berusaha menggoyangkan instrumen yang terbuat dari bambu tersebut. Kegiatan ini sekaligus menjadi perkenalan mereka dengan kebudayaan Indonesia.
ADVERTISEMENT