Kemeriahan Pasar Malam Indonesia di Malmö

KBRI Stockholm
Akun Kumparan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Stockholm
Konten dari Pengguna
22 September 2019 3:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Stockholm tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Malmö, 21 September 2019.
Pada tanggal 21 September 2019, bertempat di Limhamn Folkets Hus, Malmö, Swedia, telah diselenggarakan Pasar Malam Malmö 2019 (Indonesisk Kvällsmarknad). Kegiatan tahunan ini diselenggarakan oleh Svensk Indonesiska Bagusföreningen-Malmo (Swedish Indonesia Bagus Organization).
Pada sambutan pembukaannya, Dubes RI, Bagas Hapsoro mengingatkan kembali pentingnya untuk terus memperkuat persatuan. "Di Swedia ini, semua WNI menjadi sebuah keluarga besar, walau berbeda latar belakang suku dan agama, namun semua bersatu menjadi sebuah keluarga besar, keluarga Negara Kesatuan Republik Indonesia" ujar Dubes Bagas. Ditambahkan bahwa WNI di Swedia dapat mencontoh gaya hidup "Lagoom" yang dilakukan oleh orang Swedia, yaitu kehidupan yang tidak berlebihan, menjunjung tinggi sifat sopan santun, dan rendah hati.
ADVERTISEMENT
"Saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya untuk masyarakat Indonesia yang telah selama ini mempromosikan kebudayaan Indonesia, khususnya juga untuk Bagusföreningen yang telah sangat aktif mempromosikan kebudayaan Indonesia dalam bentuk tari-tarian" ujar Dubes Bagas. Promosi kebudayaan tersebut telah membuat nama Indonesia didengar oleh masyarakat internasional, khususnya di Swedia.
Dalam Pasar Malam tersebut, ditampilkan berbagai kesenian Indonesia, khususnya tari-tarian dan musik. Tim tari dari Bagusföreningen, yaitu Tim Anak Bagus (tim tari anak-anak) dan Tim Menari Bagus menampilkan berbagai tarian tradisional Indonesia. Tim Tari tersebut dikooordinir oleh Nina Hansson dan Eka Resmiati Gunnarsson.
Tim Anak Bagus menampilkan tarian Persembahan, Mbok Jamu, Tari Topeng, Tari Piring, Ondel-Ondel, dan Sajojo. Sedangkan Tim Menari Bagus menampilkan Tari Janger, Tari Burung Enggang, Tari Tor-Tor, dan Nandak Ganjen.
Menarik melihat penampilan Tim Anak Bagus dan Tim Menari Bagus, karena anggota timnya kebanyakan adalah keturunan WNA. Ingrid (AS), Wilhelm (Swedia), Minoo (Iran), dan Luna (Bosnia), antara lain adalah anggota dari Tim Anak Bagus. Walaupun demikian, tidak sedikitpun terlihat kecanggungan anggota Tim Anak Bagus ketika beraksi menarikan tarian tradisional Indonesia. Sama halnya dengan anggota Tim Menari Bagus, yaitu antara lain Amra (Bosnia), Patricia (Ekuador), dan Erika (AS), yang dengan luwes menari Janger hingga Tor-Tor. 
Kemeriahan semakin terasa ketika Tim Anak Bagus menari Sajojo, yang kemudian juga diikuti oleh para pengunjung Pasar Malam. Turut tampil dalam Pasar Malam tersebut adalah tim tari dari Svensk Indonesiska Kulturföreningen-Gothenburg, penampilan musik dari pelajar di World Maritime University, dan penampilan band komunitas WNI di Swedia, dimana Dubes Bagas turut tampil memainkan keyboard dan bass.
Selain penampilan kesenian musik dan tari, para pengunjung juga disuguhi berbagai kuliner khas Indonesia, seperti Sate Ayam dan Asinan Jakarta. Sangat menarik melihat banyak warga Swedia yang lahap menyantap makanan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Svensk Indonesiska Bagusföreningen (Swedish Indonesia Bagus Organization) di Malmö merupakan Organisasi Indonesia-Swedia yang memiliki tujuan utama meningkatkan awareness dan ketertarikan khususnya mengenai kebudayaan Indonesia ke masyarakat Swedia dan sebaliknya. Saat ini, bertindak selaku Chairman Bagusföreningen adalah Hans Hansson. 
Bagusföreningen memiliki banyak anggota WNA dengan ketertarikan tinggi dengan budaya Indonesia, khususnya tari-tarian tradisional. Tim tari Bagusföreningen telah kerap kali mengisi berbagai acara dan festival kebudayaan yang diselenggarakan di Swedia. Tim tari tersebut juga turut memeriahkan penyelenggaraan Pesta Rakyat dalam memperingati HUT ke-74 RI di Wisma Duta RI, Lidingö, Stockholm, 17 Agustus 2019. Organisasi serupa juga ada di beberapa kota lain di Swedia, seperti Stockholm dan Gothenburg.
(Sumber: KBRI Stockholm)