Kota Lund Swedia Menjadi Pusat Pengembangan Riset dan Inovasi PBB

KBRI Stockholm
Akun Kumparan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Stockholm
Konten dari Pengguna
22 Oktober 2019 1:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Stockholm tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lund, 21 Oktober 2019
Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi dan inovasi, maka organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Office for Project Services (UNOPS) mendirikan Pusat Pengembangan Riset dan Inovasi untuk mendukung pelaksanaan program-program PBB di bidang kemanusiaan, infrastruktur, penegakan perdamaian, dan pembangunan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dalam kaitan tersebut, pada tanggal 21 Oktober 2019 telah diresmikan pembukaan Global Innovation Center (GIC) PBB di kota Lund, Swedia. Pembukaan ditandai dengan sambutan oleh Ibrahim Baylan, Menteri Bisnis, Industri dan Inovasi Swedia. Dalam sambutannya, Ibrahim Baylan menyampaikan pentingnya inovasi dalam peningkatan pelaksanaan program-program yang menjadi mandat PBB. Swedia sebagai salah satu negara maju yang aktif dalam isu-isu multilateral, mendukung penuh pendirian pusat inovasi ini, terutama untuk mewujudkan komitmen kuatnya dalam kerja sama internasional.
Grete Faremo, Executive Director UNOPS, juga menekankan bahwa pembukaan UNOPS Global Innovation Center ini merupakan salah satu komitmen PBB untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitasnya dalam mengimplementasikan serangkaian proyek-proyek di berbagai bidang dengan tujuan untuk pencapaian 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs). Pendirian pusat inovasi ini diperlukan untuk pengembangan kemitraan baru, serta penciptaan lingkungan dan jaringan yang kuat dan mendukung pengembangan inovasi-inovasi yang diperlukan dengan keterlibatan berbagai stakeholders terkait.
Dalam sesi tanya jawab Duta Besar Bagas Hapsoro menyampaikan pandangan bahwa keberhasilan pencapaian SDGs tidak bisa dilepaskan dari faktor kepemimpinan yang kuat untuk pelaksanaan program-program. Menteri Baylan yang pernah mengunjungi Indonesia menjawab bahwa tantangan dunia sekarang adalah perlunya semangat kerjasama diantara semua pimpinannya. Disamping itu disampaikan bahwa kedekatan dengan rakyat sangat diperlukan pada saat kerjasama itu dilakukan dengan negara-negara lainnya. Baylan memuji Indonesia yang selalu melakukan kebijakan-kebijakan yang konsisten sebagai landasan pengembangan kemitraan antara kalangan inovator, pengusaha, komunitas sipil, akademisi, dan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Ditambahkan pula bahwa pembukaan pusat inovasi global ini dapat menciptakan berbagai lapangan pekerjaan baru serta membuka peluang kerja sama internasional antar negara, antara lain melalui terbukanya kesempatan bagi tenaga-tenaga ahli dan para inovator untuk turut bergabung dengan UNOPS GIC dalam mengembangkan berbagai inovasi solutif dalam menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi dalam implementasi proyek-proyek dan program kegiatan PBB.
UNOPS GIC akan beroperasi di dalam lingkungan IDEON Science Park di kota Lund, yang merupakan science park pertama di Swedia dan salah satu yang terbesar di Eropa saat ini. Direktur IDEON Science Park, Mia Rolf, menambahkan bahwa keberadaan beragam jenis perusahaan, pusat riset dan universitas di kawasan IDEON Science Park akan memudahkan UNOPS GIC dalam menjalankan misi dan visinya. Dalam sejarahnya, kawasan IDEON Science Park melahirkan berbagai penemuan yang bermanfaat bagi dunia, baik di bidang life science, teknologi, energi, lingkungan hidup, infrastruktur, dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Walikota Lund, Philip Sandberg, menyambut baik pendirian UNOPS GIC di kota Lund, yang juga merupakan tempat berdirinya MAX IV Laboratory dan European Spallation Source (ESS), pusat riset dan pengembangan terbesar di Eropa di bidang ilmu pengetahuan, biologi, kimia dan nano teknologi. Dengan demikian, kota Lund merupakan tempat yang tepat karena adanya dukungan infrastruktur yang memadai sebagai pusat pengembangan inovasi.
UNOPS GIC membuka kesempatan baru bagi pengembangan kemitraan komprehensif di antara peneliti, pengusaha, start up company, serta di sisi lain juga dapat membuka peluang kerja bagi para inovator untuk mengembangkan inovasi-inovasinya. Diharapkan dengan adanya berbagai inovasi baru, maka pencapaian 17 SDGs dapat dipercepat dan dipenuhi sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Agenda SDGs 2030.
(Sumber : KBRI Stockholm)
ADVERTISEMENT