Menyelami Hikmah Ramadan dalam Acara Buka Puasa Bersama di Swedia

KBRI Stockholm
Akun Kumparan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Stockholm
Konten dari Pengguna
12 Mei 2019 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari KBRI Stockholm tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kelompok pengajian komunitas Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Kelompok pengajian komunitas Indonesia
ADVERTISEMENT
Stockholm (Sabtu, 11 Mei 2019). Di Stockholm, Swedia, terdapat kelompok pengajian komunitas Indonesia yang bekerja sama dengan KBRI Stockholm. Namanya Pengajian Al-Ikhlas, yang Sabtu lalu mengadakan acara buka puasa bersama.
ADVERTISEMENT
Adapun, pengisi tausiyah dalam kegiatan buka puasa bersama tersebut adalah Ustaz Dr. Kun Marhadi. Dalam kegiatan itu, intisari dari ceramah Ustaz Dr. Kun Marhadi adalah: perlunya berbuat baik kepada sesama manusia.
Ramadan adalah bulan yang penuh dengan perjuangan, kesabaran, dan juga berkah. Salah satu makna berpuasa di bulan yang suci ini adalah menghendaki setiap orang untuk peduli kepada sesama. Sebab, puasa dapat diartikan sebagai sikap toleransi kepada orang yang tidak punya, mereka yang hidupnya kurang beruntung.
”Allah Subhanawata’ala telah menunjukkan hal yang hakiki,” kata Ustaz Dr. Kun Marhadi.
Ustaz Dr. Kun Marhadi juga menyampaikan lebih lanjut bahwa Ramadan menjadi kesempatan yang bagus untuk bermunajat dan memberikan sedekah kepada sesama manusia.
ADVERTISEMENT
Ustaz yang telah menetap sembilan tahun di Denmark tersebut menyatakan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa akan memberikan apa yang kita perlukan, alih-alih yang kita mau. ”Bukan memberikan yang kita mau. Karena manusia itu tidak pernah puas untuk menerima rezeki atau nikmat,” ujar Ustaz Dr. Kun Marhadi.
Sebab, kata Ustaz Dr. Kun Marhadi, sesuatu yang kita perlukan adalah sesuatu yang pasti bermanfaat bagi yang manusia itu sendiri dan juga manusia lainnya. Menurutnya, godaan untuk menahan diri itu diperlukan di semua kehidupan negara dan masyarakat.
Bergunjing, berbohong, mengumpat, marah, dan buruk sangka adalah sumber dari kehancuran dan bertentangan dengan spirit Ramadan," jelas Ustaz Dr. Kun Marhadi.
Lebih jauh, Ustaz Dr. Kun Marhadi menyebutkan bahwa yang dikehendaki dalam ajaran Kitab Suci Alquran adalah sifat sabar (hilm), rendah hati (tawadhu), pemurah, dan akhlak yang baik.
ADVERTISEMENT
Usai ceramah, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Kemudian, acara diteruskan dengan buka puasa bersama dan salat berjemaah. Setelah itu, barulah menikmati hidangan makan malam.
Acara itu nyatanya tidak dihadiri oleh Warga Negara Indonesia (WNI) saja. Tampak warga Swedia, WN India, WN Pakistan, WN Bangladesh, dan WN Mesir juga mengikuti acara buka bersama tersebut.
Dubes Bagas Hapsoro mengucapkan penghargaan atas kedatangan para hadirin dan penceramah. Terkhusus untuk para hadirin, ia berterima kasih atas segala bantuan yang ditunjukkan, baik berupa makanan maupun tenaga, demi kelancaran acara tersebut.
”Hal demikian sangatlah berarti bagi kita. Semoga apa yang sudah diberikan kepada kami itu dicatat amal baik dan mendapatkan imbalan dari Allah Swt.,” demikian kata Bagas.
(Sumber: KBRI Stockholm).
ADVERTISEMENT