Kemendikbud Berencana Sertifikasi Penulis Buku Pelajaran Sekolah

14 Desember 2017 18:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers Kemendikbud Revisi konten Buku (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Kemendikbud Revisi konten Buku (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menyertifikasi para penulis buku pelajaran sekolah. Wacana itu mengemuka setelah banyaknya penulis buku pelajaran sekolah yang membuat kesalahan dari segi isi materi pelajaran.
ADVERTISEMENT
"Tujuan sertifikasi penulis ini supaya penulis lebih profesional, tidak lagi asal menulis dan tidak salah dalam mengambil referensi dalam tulisanya," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno, di Kemendikbud, Senayan, Kebayorana Baru, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).
Kendati demikian, Totok masih belum bisa membeberkan kriteria penulis buku yang bisa disertifikasi oleh Kemendikbud. Sebab, Kemendikbud saat masih menggodok Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang mengatur hal tersebut.
"Seperti apanya (kriteria penulis buku pelajaran sekolah) nanti masih dalam pembahasan. Harus jadi (RPP) nya dulu disahkan menjadi Peraturan Pemerintah (PP), setelah itu punya dasar untuk sertifikasi penulis," jelas Totok.
Isi revisi buku dari Kemendikbud (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Isi revisi buku dari Kemendikbud (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)
Publik memang sedang dihebohkan dengan beredar foto halaman buku IPS kelas VI Sekolah Dasar (SD) terbitan Yudhistira yang mencantumkan Ibu Kota Israel adalah Yerusalem. Padahal Ibu Kota Israel yang benar adalah Tel Aviv.
ADVERTISEMENT
Selain buku tersebut, terdapat buku IPS kelas VI SD karangan Sutoyo dan Leo Agung yang mencantumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Buku ini diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009.