news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Seorang Introvert juga Layak Jadi Wartawan

Kelik Wahyu Nugroho
Assistant Editor
Konten dari Pengguna
11 November 2018 20:53 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kelik Wahyu Nugroho tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Seorang Introvert juga Layak Jadi Wartawan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Seberapa layak kamu jadi seorang wartawan?
Pertanyaan ini cukup punya alasan bagiku. Diriku yang seorang introvert menjadi wartawan? Layak? How can it be?
ADVERTISEMENT
Kata orang, seorang introvert itu lebih suka menyendiri dan harus mengeluarkan banyak energi saat bersosialisasi. Kadang juga disalahartikan sebagai seorang yang pemalu dan menutup diri dari dunia luar.
Sementara, menjadi seorang wartawan harus mampu berelasi dengan banyak orang secara baik. Secara tak langsung, pekerjaan ini sangat cocok bagi mereka yang ekstrovert, yang suka bergaul dan ceplas-ceplos.
Seorang Introvert juga Layak Jadi Wartawan (1)
zoom-in-whitePerbesar
Selain introvert, aku juga tak punya latar belakang di dunia jurnalistik. Aku yang lulusan Sarjana Ilmu Politik dan Pemerintahan ini nekat menjadi wartawan karena menganggap ‘wartawan kan juga meliput masalah politik dan kebijakan pemerintah’.
Itu alasan simpel yang aku utarakan di depan HRD dan calon bosku untuk meyakinkan bahwa aku layak diterima sebagai salah satu wartawan kumparan.
ADVERTISEMENT
Kala itu, aku tak memikirkan soal bagaimana caranya seorang introvert mampu menjalani pekerjaan yang setiap waktu harus bertatap muka dengan banyak orang.
Tapi bagiku, let it flow, jalani saja, setiap pekerjaan pasti punya tantangan yang harus dihadapi. Yang terpenting percaya diri dan berani.
Yup, 10 April 2017, karierku sebagai seorang wartawan di kumparan dimulai. Tugas pertamaku, meliput persiapan KPU DKI Jakarta menghadapi Pilgub DKI Putaran ke-2. Tugas keduaku, ikut liputan bersama (tandem) beberapa wartawan kumparan soal kasus penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan di kediamannya.
Selama menjadi wartawan di lapangan, aku belajar sebagai wartawan floating, sapu jagat semua agenda lintas desk. Lelah pasti, bagaimana tidak? Bekerja lebih dari 8 jam, meliput 2-3 agenda apa saja.
Seorang Introvert juga Layak Jadi Wartawan (2)
zoom-in-whitePerbesar
Belum lagi mendapat ‘colekan’ dari redaktur dengan kata-kata yang menurut mereka itu memotivasi, tapi membuat kami yang di lapangan panas dingin. Haha it's ridiculous. Terlebih aku yang introvert ini, harus bertemu dengan banyak orang.
ADVERTISEMENT
(Ps: keunggulan wartawan floating: paham banyak isu, bertemu banyak orang, dan mudah mencari relasi yang banyak)
Selain itu, aku mulai mencoba memahami pekerjaan seorang wartawan yang harus supel ke semua orang. Seorang wartawan tentu harus bisa menjadi mata, mulut, dan telinga untuk semua orang.
Saat bertemu narasumber sebisa mungkin aku menjadi pendengar yang baik, namun tetap kritis. Biasanya pendekatan yang aku pakai untuk menggali informasi ke narasumber bukan hanya sekadar ingin mencari informasi, tapi berusaha untuk memahami posisi mereka.
Seorang introvert tak mungkin bertindak tanpa berpikir panjang. Ketika mendekati seseorang, aku lebih suka mempelajari siapa yang akan aku ajak bicara.
Apabila dia seorang warga yang tengah tertimpa musibah, jelas aku tak bisa langsung to the point. Terlebih menanyakan hal-hal yang sangat sensitif.
Seorang Introvert juga Layak Jadi Wartawan (3)
zoom-in-whitePerbesar
Mungkin bagi banyak orang, hal ini membuang-buang waktu. Tapi ingat, untuk mencapai tulisan yang baik butuh proses yang tak instan. Sebagai wartawan, bukan kah kita dituntut untuk memahami posisi narasumber?
ADVERTISEMENT
Ini setidaknya salah satu keunggulan dari seorang introvert. Ia merupakan pengamat yang baik dan cenderung mempelajari situasi sekitarnya melalui pengamatan terlebih dahulu.
Seorang Intovert akan memahami sesuatu secara mendalam. Keuntungannya, jika ia mempelajari suatu kasus atau berita yang mendalam, ia akan lebih cepat memahami.
Sebagai seorang introvert yang juga wartawan, tentu aku ingin berelasi dengan banyak orang. Bagaimana bisa seorang wartawan menggali informasi dan menulis berita jika tak punya relasi yang cukup. Tentu kredibilitasnya sebagai wartawan dipertanyakan.
Nyatanya, saat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan, aku cukup bisa menembus para narasumber. Ya memang, menembus informasi dari narasumber adalah pekerjaan setiap hari wartawan. Simpelnya, orang akan terbiasa melakukan sesuatu jika sering dilakukan.
Seorang Introvert juga Layak Jadi Wartawan (4)
zoom-in-whitePerbesar
Siapa bilang seorang introvert tak layak jadi wartawan? Lewat tulisan, para introvert berani menuangkan ide dan gagasannya, serta menyebarkan informasi kepada seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
So, jangan memandang sebelah mata seorang introvert, sebelum mengenalinya lebih dalam. Kita diajarkan untuk saling menghargai, bukan?
Oh ya, bagiku, 1,5 tahun sebagai wartawan merupakan pengalaman yang masih seumur jagung. Tentu aku punya senior yang lebih berpengalaman. Aku juga banyak belajar dari teman-teman di kumparan dan lapangan. Jadi aku masih terus belajar, belajar, dan belajar.
Bagi para introvert, jangan rendah diri dan menyerah pada keadaan. Yakinlah, setiap introvert pasti memiliki keunggulannya masing-masing. Because everyone is born with grace. You are limited.
Be students, be teachers
Be, believers, be leaders
Be astronauts, be champions
Standing in the hall of fame.
And the world's gonna know your name.
Cause you burn with the brightest flame
ADVERTISEMENT
- Hall of Fame, The Script -