Bertemu Menlu Jepang, Mendag: RI Minta Eliminasi Tarif Tuna Perubahan IJEPA

Kemendag RI
Akun resmi Kementerian Perdagangan RI
Konten dari Pengguna
28 Agustus 2023 12:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kemendag RI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama Menteri Luar Negeri Jepang Yamada Kenji di sela Trade and Investment Ministerial Meeting/TIMM) G20 di Jaipur, Jumat (25/8. Foto: Kemendag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama Menteri Luar Negeri Jepang Yamada Kenji di sela Trade and Investment Ministerial Meeting/TIMM) G20 di Jaipur, Jumat (25/8. Foto: Kemendag RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengatakan bahwa hubungan ASEAN dengan Jepang semakin erat, terutama dalam menyambut peringatan 50 tahun ASEAN— Jepang pada tahun ini. Pemerintah Indonesia meminta Jepang segera mengeliminasi tarif bagi empat pos tarif tuna kaleng Indonesia sebagai bagian dari Protokol Perubahan Perjanjian Kemitraan Ekonomi antara Indonesia dan Jepang (Indonesia—Japan Economic Partnership Agreement/IJEPA).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat bertemu Menteri Luar Negeri Jepang Yamada Kenji, Jumat (25/8). Pertemuan bilateral tersebut dilaksanakan di sela Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIMM) G20 di Jaipur, India yang berlangsung pada 24—25 Agustus 2023.
“Jepang sudah memberikan eliminasi tarif untuk pos tarif tuna kaleng Filipina, Thailand, dan Vietnam. Eliminasi tarif untuk empat pos tarif tuna kaleng merupakan syarat mutlak bagi Indonesia untuk penyelesaian perundingan Protokol Perubahan IJEPA,” kata Mendag Zulkifli Hasan. Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan mengatakan, peringatan 50 tahun ASEAN—Jepang harus dimanfaatkan kedua pihak untuk memaksimalkan hubungan antara Jepang dan negara-negara anggota ASEAN. Oleh karena itu, momentum ini menjadi kesempatan yang bagus bagi Indonesia dan Jepang untuk segera menyelesaikan perundingan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya optimistis kedua negara dapat mengumumkan penyelesaian substansi perundingan Protokol Perubahan IJEPA di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada September 2023 di Jakarta. Saya juga optimistis Indonesia dan Jepang dapat menandatangani protokol dimaksud pada KTT Peringatan 50 tahun ASEAN–Jepang pada Desember 2023 di Tokyo, Jepang,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama Menteri Luar Negeri Jepang Yamada Kenji dalam membahas eliminasi tarif tuna dari Protokol Perubahan IJEPA. Foto: Kemendag RI
Di sisi lain, Menteri Yamada Kenji dalam pertemuan bilateral tersebut menyampaikan harapan Jepang agar Indonesia dapat menyukseskan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-13 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Jepang berharap Indonesia sukses dalam pertemuan tersebut. Jepang juga berharap Indonesia dapat mendukung keanggotaan penuh Timor-Leste ke WTO,” kata Menteri Yamada Kenji.
Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono dan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Hasibuan.
ADVERTISEMENT

Sekilas Perdagangan Indonesia—Jepang

Total perdagangan Indonesia dengan Jepang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada periode Januari—Mei 2023, total perdagangan Indonesia dengan Jepang tercatat sebesar USD 16,3 miliar. Ekspor Indonesia ke Jepang sebesar USD 9,4 miliar dan impor Indonesia dari Jepang USD 6,8 miliar. Indonesia surplus sebesar USD 2,5 miliar. Sementara itu, pada 2022 total perdagangan Indonesia mencapai USD 42,0 miliar atau naik 29,2 persen dibanding 2021. Ekspor Indonesia ke Jepang tercatat sebesar USD 24,8 miliar dan merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir (2018—2022). Di sisi lain, impor Indonesia dari Jepang sebesar USD 17,1 miliar. Indonesia mencatatkan surplus terhadap Jepang sebesar USD 7,6 miliar.
Dalam lima tahun terakhir (2018—2022), tren total perdagangan kedua negara tumbuh sebesar 2,61 persen. Indonesia pun terus menikmati surplus perdagangan terhadap Jepang dalam periode lima tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang antara lain sirkuit elektronik terpadu; gas petroleum dan gas hidrokarbon lainnya; kawat diisolasi, kabel, dan konduktor listrik; perangkat telepon dan ponsel pintar; dan bagian dan aksesori kendaraan bermotor. Komoditas impor utama Indonesia dari Jepang antara lain sirkuit elektronik terpadu; bagian dan aksesori kendaraan bermotor; produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan; peralatan semikonduktor; dan aparatus listrik.
(LAN)