Hari Bakti Transmigrasi, Mendes Picu Semangat Kerukunan Antarwarga Transmigran

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Akun resmi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia
Konten dari Pengguna
6 Desember 2021 17:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyerahkan wayang kepada dalang Ki Geter Pramuji Widodo dan Ki Gadhing Pawukir di Sanggar Wargo Laras, Yogyakarta, Sabtu (4/12/2021). Foto: Wening/Kemendes PDTT
zoom-in-whitePerbesar
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyerahkan wayang kepada dalang Ki Geter Pramuji Widodo dan Ki Gadhing Pawukir di Sanggar Wargo Laras, Yogyakarta, Sabtu (4/12/2021). Foto: Wening/Kemendes PDTT
ADVERTISEMENT
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, terus menggerakkan semangat kerukunan antarwarga transmigran. Meski berasal dari daerah dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda, tetap harus hidup rukun antarsesama.
ADVERTISEMENT
"Di daerah transmigrasi itu terjadi pertemuan lintas budaya yang sangat luar biasa, yang menampilkan kebhinekaan Indonesia di mana dari berbagai suku agama apa pun, daerah mana pun yang membawa adat dan budaya masing-masing tetap hidup rukun rukun berdampingan," katanya saat menonton pagelaran wayang kulit dalam rangka menyambut perayaan Hari Bakti Transmigrasi (HBT) ke-71 yang jatuh pada 12 Desember 2021, di Sanggar Wargo Laras, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (4/12/2021).
Gus Halim -sapaan akrab Abdul Halim Iskandar- menjelaskan, secara historis, Program Transmigrasi dalam konteks kebangsaan bertujuan untuk mempersatukan masyarakat indonesia melalui bidang sosial dan budaya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Saat itu, fokus utama pelaksanaan transmigrasi adalah masyarakat Pulau Jawa yang penduduknya padat.
ADVERTISEMENT
“Transmigrasi yang digagas Soekarno tersebut bukan hanya sekadar perpindahan warga dari Jawa ke luar Jawa, melainkan ada cita-cita besar yang ingin dicapai oleh Sang Proklamator,” tegasnya.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyerahkan wayang kepada dalang Ki Geter Pramuji Widodo dan Ki Gadhing Pawukir di Sanggar Wargo Laras, Yogyakarta, Sabtu (4/12/2021). Foto: Wening/Kemendes PDTT
Setidaknya, lanjut Gus Halim, ada dua hal ingin dicapai dengan program transmigrasi yaitu upaya mensejahterakan masyarakat dengan cara pertumbuhan dan peningkatan ekonomi. Kedua adalah melestarikan budaya. Menurut Gus Halim, saat ini yang terpenting adalah merevitalisasi kawasan transmigrasi yang tersebar di 52 kawasan dengan melakukan perbaikan infrastruktur, ekonomi, pengembangan sosial budaya transmigrasi di kawasan transmigrasi.
"Penekanan kita hingga 2024 terkait dengan transmigrasi adalah revitalisasi. Tidak ada lagi penambahan kawasan transmigrasi baru. Yang ada revitalisasi," kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
Seperti diketahui, Gus Halim menonton pagelaran wayang kulit dalam rangka menyambut perayaan Hari Bakti Transmigrasi (HBT) ke-71 yang jatuh pada 12 Desember 2021. Menurutnya, cerita di Wayang Kulit menyampaikan pesan kebudayaan yang harus dijunjung tinggi oleh warga transmigran. Yaitu semangat kerukunan antarwarga transmigran dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pagelaran wayang kulit dengan lakon Babad Alas Wanamarta dalam rangka memperingati Hari Bhakti Transmigrasi ke-71. Foto: Wening/Kemendes PDTT
“Saya berharap pesan dari pertunjukan wayang kulit ini dapat memicu semangat kerukunan antar warga transmigran. Kita patut bersyukur, kita memiliki tradisi asli Indonesia, yaitu transmigrasi yang tidak ada di negara mana pun di dunia ini selain di Indonesia,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pertunjukan wayang kulit menampilkan lakon Babad Alas Wanamarta dengan dalang Ki Geter Pramuji Widodo dan Ki Ghading Pawukir yang merupakan putra dalang sepuh Ki Seno Nugroho asal Bantul, Yogyakarta. Pagelaran wayang kulit juga dimeriahkan dengan penampilan pelawak asal Jawa Timur Cak Kirun, Marwoto, Cak Percil dan Elisha Orcarus. Turut hadir dalam pagelaran wayang kulit itu yakni Sekjen Kemendes PDTT, Taufik Madjid; Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKTrans), Aisyah Gamawati; Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Harlina Sulistyorini. Selanjutnya, Dirjen Pembangunan Desa dan Pedesaan (PDP) Sugito; Inspentur Jenderal, Ekatmawati dan Direktur Jendral Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT), Eko Sri Haryanto.