Pastikan Hak Penerima Bantuan Terpenuhi, Mensos Tidak Segan Bertindak Tegas

Kemensos
Official account of Kementerian Sosial Republik Indonesia
Konten dari Pengguna
30 Juli 2021 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kemensos tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini ikut memantau lokasi dan proses penyarahan bantuan. Foto: Kemensos.
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini ikut memantau lokasi dan proses penyarahan bantuan. Foto: Kemensos.
Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini menyikapi serius beberapa kasus penyaluran bantuan di lapangan yang diindikasikan kurang mematuhi prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas. Risma bertindak tegas untuk memastikan hak-hak penerima bantuan terpenuhi terlebih di masa kedaruratan seperti saat ini.
Seperti diketahui, Risma intensif melakukan pengecekan lapangan dalam penyaluran bantuan di beberapa daerah. Dalam sekali perjalanan, Risma bisa mengunjungi dua atau tiga kota, untuk menyerap informasi dari penerima bantuan di kota terkait.
Dalam kunjungan tersebut, ia menemukan beberapa kasus di mana harga komoditas yang terlalu tinggi, penggabungan komoditas dalam bentuk paket, dan sebagainya.
"(Pelakunya) Sedang kami proses. Kalau di Kemensos kami lakukan sidang etik. Di kepolisian juga sedang ditangani," kata Risma di Jakarta (30/07).
Sikap tegas tersebut dilakukan untuk memastikan masyarakat miskin penerima bantuan mendapatkan bantuan sesuai dengan haknya. Kemensos ingin memastikan tidak ada satu pihak pun yang memanfaatkan penyaluran bantuan untuk kepentingan di luar kepentingan penerima manfaat.
Risma berbicara dengan salah satu warga. Foto: Kemensos.
"Kasihan mereka kan lagi membutuhkan bantuan. Sudah begitu harga mereka bayar lebih mahal atau barang yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan kebutuhan," kata Risma.
Tampak dalam beberapa kunjungan lapangan, Risma menunjukkan sikap tegas. Di titik di mana Mensos bertemu dengan penerima manfaat, Mensos tidak segan bertanya dengan detailsemua hal yang terkait penyediaan komoditas untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako.
Dalam kesempatan seperti itu Risma memanggil pendamping, kepala daerah, dinas sosial, perwakilan Himbara, pemasok, dan pihak terkait. Ia melakukan kroscek bila dirasakan ada ketidaksesuaian dalam penyaluran bantuan. Hal ini dilakukan Mensos, misalnya, saat berkunjung ke Kota Pekalongan.
Dalam kesempatan itu, dirinya berdialog cukup panjang dengan Rudiyanto (48). Risma menggali memastikan harga komoditas pangan yang dibeli di E-Warong harus dengan harga wajar.
"KPM juga tidak boleh diberikan barang secara paket. Karena kan belum tentu sesuai dengan kebutuhan mereka," kata Mensos didampingi Wali Kota Pekalongan A. Afzan Arslan Djunaidi.
Risma tampak tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya karena mendapati harga barang yang mahal dan juga barang diberikan secara paket kepada KPM BPNT/Kartu Sembako.
"Saya sudah siapkan sistem yang membuat KPM bisa memilih barang sesuai dengan yang dibutuhkan. Nanti biar E-warong bersaing dengan toko lain. Kan kasian kalau orang miskin dapat harga lebih mahal," tuturnya.
Risma meminta semua pihak untuk mengawal penyaluran bansos dengan mematuhi prinsip-prinsip akuntabilitas dan transparansi anggaran. Ia juga mengajak jajaran Forkopimda Kota Pekalongan dan masyarakat setempat untuk bersama-sama memutuskan rantai pandemi.
"Saya meminta kepala daerah juga ikut mengawasi dan memastikan penerima bantuan mendapatkan bantuan sesuai dengan ketentuan. Jangan dikurang-kurangi. Kasihan," tutupnya.