Konser Musik Malaka 2019 Singkap Keajaiban Masin Lulik

Kementerian Pariwisata
Akun Resmi Kementerian Pariwisata
Konten dari Pengguna
24 April 2019 9:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pariwisata tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
com-Arief Yahya. Foto: Dok. Kemenpar RI
Konser Musik Perbatasan Malaka dan Kefamenanu (KMP-MK) 2019 menyingkap keajaiban Masin Lulik. Dua kawah lumpur garam dan minyak bumi dengan beragam mitos yang menyertainya tersebut berada dalam kawasan Cagar Alam Maubesi dan merupakan primadona bagi para wisatawan.
ADVERTISEMENT
Pesta kemeriahan KMP-MK 2019 digelar 24-25 April 2019 di Paroki Kamanasa (MISI), Betun, Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembukaannya menampilkan penyanyi Maria Vitoria asal Timor Leste di hari pertama, Rabu (24/4). Sehari berikutnya, giliran Penyanyi Bondan Prakoso yang beraksi. KMP-MK 2019 juga menjadi konektor utama destinasi Masin Lulik.
Masin Lulik hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 20 menit dari Betun. Kawasannya ditandai oleh 2 kawah besar yang masih aktif. Gunungan kawahnya setinggi 30 Meter, lalu diameternya sekitar 2-3 Meter. Uniknya, 2 lubang kawah itu meletupkan material berbeda. Kawah pertama meletupkan material garam, lalu satunya mengeluarkan minyak bumi. Jarak antar bibir kawah sekitar 500 Meter.
“Masin Lulik merupakan fenomena. Bukan saja alam sekitarnya yang eksotis, namun Masin Lulik sendiri sangat unik. Ada 2 lubang kawah dengan kandungan materi yang berbeda tentu sangat langka. Apalagi, kawah ini muncul di kawasan perbatasan Tanah Timor,” ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Selasa (23/4).
ADVERTISEMENT
Mengacu Bahasa Tetum, Masin Lulik artinya garam yang keramat. Tempat ini pun dipercaya sudah eksis dari ribuan tahun silam. Secara teritorial, Masin Lulik masuk administratif Desa Litamali, Kobalima, Malaka. Mitos pun berkembang terkait dengan keberadaan destinasi tersebut. Oleh masyarakat setempat, Masin Lulik dipercaya sebagai tempat arwah.
Orang yang sudah meninggal dunia dipercaya akan bertempat tinggal di Masin Lulik. Kawasan Masin Lulik juga familiar sebagai Foho Oan Tolus. Oleh karenanya, masyarakat sekitar kerap melakukan ritual adat di kawasan Masin Lulik. Ricky menambahkan, nuansa mistik Masin Lulik semakin membuat destinasi itu terlihat eksotis.
“Kepercayaan masyarakat setempat memang demikian. Semua tentu harus dihormati. Tradisi adat juga masih dijalankan secara rutin dan turun temurun. Warna tradisi ini tentu semakin membuat Masin Lulik terlihat eksotis. Apalagi, view di sekitarnya itu sangat bagus. Selagi berada di KMP-MK 2019, silahkan berkunjung ke Masin Lulik,” lanjut Ricky.
ADVERTISEMENT
Menjaga kesakralan Masin Lulik, ada beberapa peraturan yang wajib dijalankan pengunjungnya. Setiap pengunjung Masin Lulik diwajibkan melepaskan alas kakinya. Alas kaki pun sudah harus dilepas begitu masuk ke areal terbuka Masin Lulik. Lebih penting, pengunjung tidak diperkenankan berkata kotor selama berada dalam kawasan Masin Lulik.
Ritual lain yang harus ditaati juga adalah menggantung ranting. Pengunjung diwajibkan menggantung beberapa ranting kayu pada pohon dalam kawasan Masin Lulik. “Kepercayaan di Masin Lulik ini terus terpelihara dengan baik. Berbagai keunikan tersebut tentu menjadi value besar bagi pariwisata. Untuk itu, dari KMP-MK 2019 kami juga menguatkan branding Masin Lulik sebagai destinasi terbaik,” tegas Ricky.
Paket lengkap panorama dimiliki Masin Lulik. Kawahnya selalu mengeluarkan bunyi khas dan nuansanya semakin menawan dengan rimbun pepohonan di sekitar yang memiliki tinggi seragam. Pemandangannya pun semakin sempurna dari atas salah satu bukit Masin Lulik. Sebab, hamparan laut selatan terlihat biru dengan seberang Benua Australia.
ADVERTISEMENT
“Kami merekomendasikan Masin Lulik sebagai destinasi yang wajib dikunjungi. Fenomena Masin Lulik ini cukup langka. Lebih menarik, keunikan alam menyatu dengan tradisi yang hidup secara turun temurun. Tradisinya diwariskan lintas generasi. Selain atraksinya, aksesibilitas dan amenitas di sana pun sangat bagus,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.