Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Beras Surplus Itu Tersebar di 5 Tempat
Konten dari Pengguna
17 Juli 2017 18:49 WIB
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belakangan ini banyak pengamat maupun masyarakat menanyakan kebenaran totalitas Surplus beras kita.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 terkait kèberadaan surplus beras kita, diketahui sebagian besar sebarannya berada di rumah tangga, baik produsen maupun konsumen.
Bahkan, keberadaan dan surplus beras tertinggi terdapat saat musim gadu, saat masa tanam tidak ada pengairannya dan mengandalkan air hujan atau tadah hujan medio April-Juli.
Survei tersebut diadakan selama tiga kali. Pada 31 Maret 2015 misalnya, surplus beras kita mencapai 8,07 juta ton, di mana 64,23 persen di rumah tangga, 16,63 persen pedagang, 10,98 persen di gudang Bulog, 7,74 persen ada di penggilingan, dan 0,44 persen di Horeka.
Lalu, survei 30 Juni 2015 mencatat jumlah surplus beras meningkat menjadi 9,69 juta ton serta tersebar di rumah tangga 49,56 persen, pedagang 18,99 persen, di Gudàng Bulog 15,51 persen, di penggilingan 9,44 persen, dan di Horeka 6,49 persen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada 30 September 2015, surplus beras menurun sedikit menjadi 8,12 juta ton. Sebarannya, 51,8 persen di rumah tangga, 12,21 persen di pedagang, 21,01 persen di gudang Bulog, 8,88 persen ďi penggilingan, dan 6,1 persen ada di Horeka.
Untuk diketahui, kelebihan atau surplus ini meliputi gabah setara beras untuk pangan penduduk, beras, tepung beras/ketan, beras pecah kulit, dan menir.