Harga Gabah Anjlok Rp 3.800 per Kg, Turun 33 Persen

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
7 Februari 2018 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Harga gabah di tingkat petani di Sukabumi tengah anjlok di kisaran Rp 3.800, hal ini disampaikan Wakil Bupati mewakili suara petani langsung kepada Menteri Pertanian, saat kunjungan kerja dalam rangka panen raya di Sukabumi. Guna menstabilkan harga kembali, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Serap Gabah yang terdiri dari Kementan, Bulog, dan BRI pun memborong gabah petani tersebut.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengaku prihatin dengan anjloknya harga gabah di tingkat petani. “Kasian petani. Makanya saya instruksikan Kementan dan Tim Sergap seperti membeli gabah petani ini,” ujarnya usai panen raya di Sukabumi.
Amran mengungkapkan, Kementan menyiapkan anggaran Rp 7 miliar untuk memborong gabah petani di Sukabumi. “Kami siapkan Rp 7 miliar untuk menyerap gabah petani Sukabumi. Petani harus diselamatkan,” katanya.
Ia berharap, tidak ada lagi harga gabah yang rendah di tingkat petani. “Setelah ini tidak boleh lagi ada harga gabah di bawah Rp 3.800. Ini sudah terlalu rendah" ungkapnya.
com-Mentan di Sukabumi (Foto: Kementerian Pertanian)
Amran menambahkan, total luas panen di Kabupaten Sukabumi bulan Januari adalah 3.905 ha. Sedangkan perkiraan panen bulan Februari seluas 34.938 ha, dan untuk Maret 28.842 ha.
ADVERTISEMENT
“Dengan produktivitas 58.21 GKG (padi sawah dan ladang) berarti produksi gabah mencapai 22.731 pada Januari, 203.374 pada Februari, dan 167.889 pada Maret dengan total 393.994 ton GKG,” tuturnya.
Ia mengatakan, produksi tersebut setara dengan produksi beras pada Januari 14.775, Februari 132.193, dan Maret 109.193, sehingga total sebanyak 256.069 ton beras. “Sistem irigasinya menggunakan irigasi teknis, irigasi setengah teknis dan irigasi pedesaan serta sawah tadah hujan sebanyak 47 kecamatan,” tamhahnya.
Ia mengatakan, konsumsi beras per bulan di Kabupaten Sukabumi berdasarkan jumlah penduduk sekitar 2,4 juta jiwa sebesar 271.416 ton per tahun. “Berarti bulan Maret 2018 Sukabumi sudah dapat mencukupi lebih dari setengahnya,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Bupati Sukabumi menyampaikan harapannya kepada Menteri Pertanian dapat menyerap gabah hasil panen ini secara maksimal. "Kami harap Mentan dapat serap gabah petani dengan harga normal agar petani terbantu," katanya.
ADVERTISEMENT
Luas panen padi nasional bulan Januari 2018 sebesar 854.000 ha dengan hasil 4,51 juta ton GKG. Produksi itu setara dengan 2,83 juta ton beras, surplus 329 ribu ton dibandingkan kebutuhan konsumsi 2,5 juta ton.
Panen bulan Februari luas lahan 1,63 juta ha dengan produksi 8,67 juta ton GKG setara 5,43 juta ton beras surplus 2,93 juta ton beras. Sementara untuk bulan Maret panen seluas 2,25 juta ha dengan produksi 8,8 juta ton GKG.