Inovasi dari Startup Pertanian Antar Sembako di Masa Pandemi COVID-19

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
28 Maret 2020 10:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sembako. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sembako. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi pandemi COVID-19 memunculkan inovasi para anak muda. Dianataranya perusahaan jasa penyedia produk pertanian, Ayomart.
ADVERTISEMENT
Startup ini menyediakan platform e-commerce berbasis online sistem, untuk produk pertanian. Perusahan ini menyediakan kebutuhan dapur seperti rempah, sayur, dan buah, yang bisa menunjang ketersediaan bahan pokok selama mengikuti kebijakan pemerintah pusat dalam memutus rantai penyebaran COVID-19.
"Sekarang kan kebijakanya work from home. Nah untuk memenuhi kebutuhan di rumah. Kami sudah siapkan melalui toko online bernama Ayomart," ujar Jatu Barmawati, founder dan CEO Ayomart saat dihubungi, Jumat (27/3).
Jatu menjelaskan, sejauh ini Ayomart menyediakan 160 komoditas utama seperti brokoli, kacang panjang, kangkung, labu siam, cabai, tomat, bawang dan masih banyak lainnya. Ayomart juga menyediakan aneka ragam buah seperti alpukat, jeruk, manggis, pisang, salak dan sirsak.
"Untuk pemesanan, masyarakat cukup dengan membuka website kami atau melalui sambungan customer service. Setelah itu mengisi formulir pemesanan, melakukan pembayaran ke nomor rekening dan selanjutnya tinggal menunggu barang datang," katanya.
ADVERTISEMENT
Jatu mengatakan, penyediaan ini merupakan gerakan bersama sekaligus aksi nyata dari para Duta Petani Millennial (DPM) Kementerian Pertanian sigap corona dalam membantu menyediakan ketersediaan pangan masyarakat.
"Saya sebagai warga Jakarta paham betul sulitnya mendapatkan pasokan pangan karena bahaya keluar rumah. Karena itu, sebagai DPM, saya mencoba untuk memudahkan masyarakat mengakses supply makanan tanpa harus keluar rumah," katanya.
Menurut Jatu, langkah ini juga sekaligus menjawab keluh kesah petani, di mana mereka kebingungan memasarkan produknya karena banyak pasar-pasar tradisional tutup.
"Nah kami juga menginisiasi dan memfasilitasi program #DPMSIGAPCORONA dengan konsep Farm To You. Jadi rekan DPM yang ada di hulu atau petani bisa melaporkan produk apa yang bisa dikirimkan untuk masyarakat di Jakarta melalui kami, dan kita coba bantu pasarkan," katanya.
ADVERTISEMENT
Di website Ayomart, kata Jatu, pihaknya juga memudahkan konsumen dengan konsep end-to-end market yang bisa diakses semua orang.
"Sementara ini kami focus dulu di Jakarta yang memiliki korban virus corona tertinggi di Indonesia. Ke depannya kami ingin seluruh DPM bisa membuka cabang Ayomart di masing-masing lokasi agar dapat mempermudah akses supply chain," tutupnya.