Kementan Bangun Kawasan Kakao Berbasis Korporasi di Kolaka Timur

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
1 Agustus 2018 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kementan di Kolaka Timur  (Foto: Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Kementan di Kolaka Timur (Foto: Kementan)
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pembangunan pertanian berbasis korporasi, Kementan telah menerbitkan Permentan 18/2018 tentang Pedoman Pembangunan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengimplementasi Permentan tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Bambang, bersama Bupati Kolaka Timur, Tony Herbiansyah telah mencanangkan Kabupaten Kolaka Timur sebagai Pilot Proyek Pengembangan Kakao Berbasis Korporasi. Pencanangan ini dihadiri Dr. Undang dari Riset Perkebunan Nusantara, Dewa N. Cakrabawa dari Biro Perencanaan Kementan, serta Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya, Ardi Praptono.
Kementan di Kolaka Timur  (Foto: Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Kementan di Kolaka Timur (Foto: Kementan)
Dirjen Perkebunan, Bambang mengatakan, untuk menyukseskan pembangunan pertanian berbasis korporasi di Kolaka Timur, sangat diperlukan masukan yang lebih rinci untuk bahan perencanaan yang lebih baik. Selain itu, juga harus terbangun sinergi antara petani, pemerintah daerah, pusat dan universitas serta lembaga riset guna bersama-sama mendorong kebangkitan pertanian kakao di Kolaka Timur.
“Kelembagaan petani harus kuat dan terus berinovasi untuk meningkatkan keterampilan petani. Kelembagaan ini adalah kunci pembangunan pertanian yang berkelanjutan berbasis korporasi. Petani tidak hanya memproduksi, tapi juga mampu menciptakan produk akhir hingga memasarkannya sendiri,” kata Bambang di Kolaka Timur, Rabu (1/8/2018).
ADVERTISEMENT
Bambang mengungkapkan saat ini di Kolaka Timur sudah terbentuk 22 Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Sejahtera. Lembaga ini merupakan wadah petani untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat tani.
“Namun LEM-LEM ini harus bergabung untuk dapat meningkatkan skala ekonomis dan daya saing produk. [Perlu] membentuk korporasi dan menjalin kemitraan dengan off-taker,” ungkapnya.
Kementan di Kolaka Timur  (Foto: Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Kementan di Kolaka Timur (Foto: Kementan)
“Permasalahan utama yang dijumpai adalah rendahnya produktivitas kakao saat ini akibat tanaman yang sudah berumur diatas 15 tahun dan kondisi tanah yang rusak akibat pengikisan permukaan dan penggunaan pupuk anorganik berlebihan,” sambungnya.
Untuk itu, dikatakan Bambang, Kementan bersama Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur mendukung untuk segera dilakukan peremajaan tanaman tua dan penggunaan pupuk organik melalui alokasi anggaran APBN dan APBD. Tahun ini Kementan melalui Ditjen Perkebunan mengalokasikan lebih dari Rp 12 miliar untuk Kolaka Timur.
ADVERTISEMENT
“Tahap awal akan dilakukan peremajaan tanaman di area seluas 550 hektare di lima LEM di kecamatan Aere dan Lambodia, yang dianggap paling siap saat ini terutama dari penyediaan benih kakao. Tahun berikutnya akan terus diperluas sehingga dalam lima tahun kedepan diharapkan produktivitas kakao di Kolaka Timur akan meningkat dari 500 hingga 700 ton per ha menjadi 1.500 hingga 3.000 ton per ha dan penerapan inovasi teknologi untuk peningkatan nilai tambah produk kakao,” tandasnya.