Kementan Dukung SumBar untuk Tingkatkan Ekspor Manggis ke China

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2018 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kawasan Pertanian Kabupaten Tanah Datar (Foto: Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Pertanian Kabupaten Tanah Datar (Foto: Kementan)
ADVERTISEMENT
Target Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar volume ekspor berbagai komoditas pangan terus meningkat semakin terealisasi. Tidak hanya telah mengekspor beras khusus, bawang merah, jagung, telur, daging ayam, benih sayuran, dan berbagai tanaman hias, kini giliran manggis yang akan segera ditambah volume ekspornya ke China.
ADVERTISEMENT
“Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan ekspor, dalam waktu dekat manggis di Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat segera diekspor ke China. Proses ekspor tidak instan, tetapi melalui proses mulai dari penyiapan kebunnya, registrasi dan penyiapan packaging house, serta pengurusan perijinan ekspor dan sebagainya,” demikian dikatakan Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi saat mengunjungi kebun manggis dan gudang packaging house PT. Bumi Alam Sumatera di Kabupaten 50 Kota, Sumbar, Minggu (5/8).
Menurutnya, semakin eratnya hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok memberikan dampak positif bagi perdagangan kedua negara. Salah satunya yaitu dibukanya kembali peluang ekspor manggis ke Negeri Tirai Bambu tersebut, empat tahun sejak dikeluarkannya larangan impor komoditas tersebut dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Tercatat nilai ekspor manggis ke Tiongkok pada tahun 2012 mencapai 8,2 ribu ton dengan pangsa pasar 18,84 persen dan menjadikan Tiongkok sebagai pasar ekspor manggis terbesar Indonesia,” ujar Suwandi.
“Dibukanya kembali ekspor manggis ke Tiongkok ditandai dengan penandatanganan protokol manggis oleh badan karantina kedua negara pada 11 Desember 2017, yang disusul dengan ekspor perdana satu ton manggis pada Januari 2018 lalu.”
Kawasan Pertanian Kabupaten Tanah Datar (Foto: Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan Pertanian Kabupaten Tanah Datar (Foto: Kementan)
Suwandi menerangkan, sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan investasi dan ekspor, termasuk mendorong ekspor manggis dari Sumbar, maka Kementan memberi berbagai kemudahan investasi, pembinaan mutu produk petani, membantu proses registrasi kebun, standar packaging house, pelayanan perkarantinaan, dan hal-hal lainnya untuk ekspor.
“Ini sejalan dengan ketentuan yang tertuang dalam protokol ekspor Manggis ke Tiongkok, yaitu kebun yang sudah teregistrasi, rumah kemas yang sudah teregistrasi dan bebas dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) seperti lalat buah (fruit flies), kutu putih (mealy bugs), dan kutu tempurung (scale insect),” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumbar, Candra saat mendampingi kunjungan mengatakan bahwa sampai saat ini Sumbar merupakan salah satu daerah yang siap menjadi tulang punggung ekspor manggis. Sumbar sendiri sudah siap untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Tiongkok, yang mencapai 10 ribu ton. Seluruh persyaratan ekspor sedang disiapkan bersama petani, eksportir dan Kementan, dan bahkan rutin disupervisi Kementan.
“Provinsi Sumatera Barat terus berbenah untuk menggalakkan kualitas dan mendorong ekspor. Sentra produksi di provinsi ini berada di Kabupaten 50 Kota, terutama di Situjuah, Pangkalan, Halaban, dan Harau,“ ujarnya.
Sentra produksi manggis di Indonesia sendiri tersebar dari Sumatera sampai Nusa Tenggara Barat. Data BPS mencatat, produksi manggis nasional pada tahun 2017 lalu mencapai 161,7 ribu ton dengan luas lahan 16.184 hektare. Pada tahun 2017, jumlah produsen terbesar untuk buah manggis adalah Jawa Barat dengan produksi 42,1 ribu ton, diikuti Sumatera Barat dengan 34,4 ribu ton, dan Jawa Timur dengan 16,7 ribu ton.
ADVERTISEMENT