Kunjungi AWR di Kementan, Komisi IV Sebut Keren dan Kagum

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
22 Juni 2021 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari meninjau pemanfaatan teknologi di Agriculture War Room (AWR) Kementerian Pertanian (Kementan). Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari meninjau pemanfaatan teknologi di Agriculture War Room (AWR) Kementerian Pertanian (Kementan). Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari, mengaku kagum dengan pemanfaatan teknologi di Agriculture War Room (AWR) Kementerian Pertanian (Kementan). Pasalnya, melalui AWR monitoring pertanaman dapat dilakukan secara real time dan beresolusi tinggi.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat bangga dengan kiprahnya Kementerian Pertanian. AWR ini keren sekali, apalagi saya alumni dari sini. Hari ini saya bisa melihat data yang disajikan di AWR seperti data produksi, pertanaman real time”, terang Endang saat mengunjungi AWR di Kantor Pusar Kementan, Jakarta, Selasa (22/6).
Oleh karena itu, ke depan Endang meminta kemajuan teknologi AWR dengan resolusi tinggi yang sudah ada saat ini dapat dikembangkan lagi untuk memantau semua komoditas potensi lokal. Dengan begitu, baik hulu maupun hilir dapat dicek menggunakan sistem online saat ini.
"Tentu ini juga akan menjadi daya tarik para generasi muda untuk mau terjun dalam dunia pertanian," tegasnya.
“Tadi juga sempat menyapa para penyuluh dari berbagai daerah salah satunya dari Cianjur. Tentu melalui AWR kita dorong kendala pertanian di lapangan dapat dilaporkan segera ke pusat dan bisa diselesaikan lebih cepat,” pinta Endang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, sistem AWR sudah dirancang secara multiguna, terutama dalam memantau kondisi pertanian di tingkat Kecamatan dan Desa. Terlebih petani juga tidak perlu membeli alat drone untuk melaporkan sawahnya kepada Kementerian pusat.
“Kita sudah punya alat ukurnya yang berbasis internet of think atau sudah menggunakan artificial intelligence. Namun, sejauh ini kami juga belum memutuskan apa-apa saja yang akan menjadi kebijakan secara utuh. Yang jelas saat ini kami masih mengawasi secara langsung di lapangan,” bebernya.
Menurutnya, AWR Kementan merupakan salah satu ruang dengan pemanfaatan teknologi modern yang ada untuk me-monitoring semua data pertanian yang ada dengan mensinergikan data dan informasi yang selama ini terpisah-pisah.
ADVERTISEMENT
“Melalui AWR kita bisa melihat seperti data standing crop padi diseluruh pelosok tanah air. Tadi Bu Endang Dapil Cianjur sendiri sudah cek pertanian di Cianjur bahkan beberapa kecamatannya sampai cek ke penyuluh juga terkait trouble alsin,” jelas SYL.
Lebih lanjut SYL menerangkan AWR juga saat ini digunakan untuk me-monitoring data pupuk yang selama ini berkendala jika dilakukan manual. Saat ini data realisasi pupuk real time juga tersedia. Tidak hanya itu, AWR saat ini juga menyajikan data dari CCTV untuk melihat kegiatan petani dan kondisi lahan pertanian real time.
“AWR ini juga digunakan untuk pelatihan penyuluh-penyuluh diseluruh pelosok tanah air. Ini kan luar biasa. Kita optimalkan teknologi AWR juga untuk memberikan instruksi sehingga lebih efisien waktu juga,” tandasnya.
ADVERTISEMENT