Mentan Bersama Forum Rektor Membentuk Pokja Pangan

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
16 Februari 2018 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyempatkan diri mengikuti dialog dengan para Rektor Indonesia dalam konvensi kampus yang merupakan bagian dari rangkaian acara Forum Rektor Indonesia di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar pada Kamis 15 Februari 2018/
ADVERTISEMENT
Mentan mengharapkan peran aktif pendidikan tinggi untuk pertanian Indonesia. "Pertanian tradisional harus berubah menjadi pertanian modern. Kita sudah punya peta jalan 2045 kita menjadi lumbung pangan dunia,"
"Untuk menjadi pertanian modern membutuhkan teknologi, universitas-lah yang mampu menemukan berbagai teknologi unggul. Dukungan para rektor dan akademisi sangat mutlak dalam membangun pertanian," ujar Amran.
Menteri dan juga dosen Unhas itu juga menyatakan bahwa Kementerian Pertanian saat ini harus bergerak cepat. "Kebijakan yang menghambat pertanian harus dihilangkan," tegas Amran.
com-Mentan di Dialog Rektor (Foto: Kementerian Pertanian)
Salah satu yang menjadi contoh kebijakan adalah pengadaan benih, pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian (alsintan) yang sebelumnya tender menjadi penunjukkan langsung melalui sistem e-procurement dan e-catalog. Sementara, panen, tanam dan pengentasan hama tidak bisa menunggu tender.
ADVERTISEMENT
Selain soal kebijakan, Kementerian Pertanian juga melakukan perubahan besar dalam hal sumberdaya manusia, anggaran, hingga upaya hilirisasi hasil pertanian.
Amran berharap kampus bisa memberikan dukungan penuh untuk pertanian. Sebab, inovasi datangnya dari kampus. "Pangan menjadi paling strategis isu keamanan ke depan. Kebutuhan pangan dan energi semakin meningkat, sementara lahan tetap. Yang bisa menjawab adalah teknologi, dan ini datangnya dari kampus," beber Amran.
Kami sangat menghargai inovasi. Jika ada penemuan baru dari peneliti di kampus-kampus, Amran berharap langsung dimasukkan ke dalam e-catalog. "Langsung kami beli, kami berikan royalti, sebagai penghargaan," ujar Amran sambil berharap penelitian pertanian bisa sejalan dan bersinergi dengan visi pemerintah untuk menepis ego sektoral.
Saat ini Indonesia harus optimis karena beberapa komoditas mulai swasembada, bahkan sudah ekspor. "Bawang merah dulu selalu impor, sekarang sudah ekspor ke 6 negara. Begitu juga dengan jagung sudah ekspor dan negara tetangga siap menerima lebih banyak," beber Amran bangga.
ADVERTISEMENT
Dalam dialog tersebut hadir Ketua Forum Rektor Indonesia terpilih Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA dan Wakil Ketua Forum Rektor Prof.Sutarto Hadi, MSc. Forum Rektor menyepakati dibentuk unit khusus yang membidangi pangan dalam bentuk Kelompok Kerja (POKJA) Pangan.
Pokja Pangan ini akan intensif mendorong pemanfaatan teknologi dan rutin mengadakan rapat koordinasi membahas berbagai inovasi dan penerapannya.
Inovasi teknologi benih unggul, teknis budidaya, mekanisasi, pasca panen dan lainnya yang dihasilkan Perguruan Tinggi untuk diterapkan di lapangan. Misalnya penemuan benih padi IPB-3S kini sudah disebarkan ke petani melalui program program Kementerian Pertanian.