news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Raker dengan Mentan, DPD Apresiasi Kinerja Pertanian

Kementerian Pertanian
Akun resmi Kementrian Pertanian
Konten dari Pengguna
5 Juli 2017 18:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kementerian Pertanian tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mengapresiasi prestasi pertanian di bawah komando Andi Amran Sulaiman terkait hasil kajian The Economiest Intelligen Unit (EIU) yang menempatkan sektor pertanian Indonesia masuk peringkat 25 besar dunia. Selain itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mampu menyediakan stok pangan selama bulan Ramadhan sehingga harga di posisi stabil.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi II DPD RI, Parlindungan Purba pada Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Pertanian di Jakarta, Rabu (5/7/2017). Hadir pada Raker ini Bupati Lampung Selatan, Bupati Karawang dan perwakilan bupati daerah-daerah penyangga pangan DKI Jakarta.
Rapat Kerja (Raker) DPD dengan Menteri Pertanian (Foto: Kementerian Pertanian)
Parlindungan menegaskan torehan positif dari lembaga internasional tersebut membanggakan Indonesia. Hal ini diperoleh dari berbagai capaian implementasi program terobosan pembangunan pertanian yang dijalankan Kementan.
"Keberhasilan ini, karena koordinasi yang mantap. Kementan bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, TNI, serta lainnya dalam masalah irigrasi dan sebagainya," katanya.
Berdasarkan hasil riset EIU dan Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN) Foundation tentang Indek Keberlanjutan Pangan (Food Sustainability Index/FSI), sektor pertanian Indonesia masuk 25 besar dunia. Secara keseluruhan, Indonesia berada di peringkat 21 dengan skor 50,77 setelah Brasil serta berada di atas Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, dan India. Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara atau Asean yang sukses menembus 25 besar.
ADVERTISEMENT
Ke depan, agar lebih meningkatkan ketahanan pangan nasional khususnya di DKI Jakarta, Parlindungan menyampaikan beberapa catatan penting untuk dilakukan Kementan.
Pertama, harus menjaga inflasi di DKI Jakarta yang merupakan baromoter nasional. Kedua, ketahanan pangan harus terus ditingkatkan karena berpengaruh signifikan terhadap stabilitas negara. Ketiga, kondisi ketahanan pangan perlu dikembangan terus walaupun saat ini Indonesia meraih peringkat indek ketahanan pangan ke 71 dari 113 negara dan masuk 25 besar dunia akan indek keberlanjutan pangan dunia.
"Keempat, Kementan agar terus mengembangkan pangan terus khususnya untuk menjamin kebutuhan pangan di ibu kota Jakarta," demikian pungkasnya.
Untuk diketahui, pada Raker ini secara umum hampir semua anggota komite II menyampaian apresiasi atas capaian kinerja Kementan dengan harapan prestasi yang telah dicapai agar terus dipertahankan. Secara khusus beberapa anggota mengharapkan lahirnya payung hukum untuk pengembangan wilayah penyangga pangan ibukota. Program pengembangan wilayah penyangga pangan ibukota dianggap adalah program strategis diantaranya untuk menekan inflasi perlu terus didukung.
ADVERTISEMENT
Anggota DPD dari Dapil Sumatera Barat, Nafi Chandra, mengingatkan bahwa yang dibutuhkan Ibukota Jakarta bukan hanya jagung, sehingga kebutuhan komoditas perlu diidentifikasi dg baik.
Secara spesifik, Aceng Fikri Anggota DPD dari Jabar mengatakan Mentan Amran adalah pemimpin yang mengimplementasikan filosofi kepemimpinan Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani.
"Sejak umur 7 tahun, baru lebaran sekarang pangan cukup dan harga stabil," tegasnya.
Diakhir pertemuan, Bupati Lampung Selatan, Lampung Tengah, Karawang dan semua wakil daerah pendukung pangan DKI memberikan komitmennya mendukung penyediaan pangan untuk Ibukota DKI.