17 Warga Kolut Diserang Anjing Liar, Diduga Terjangkit Rabies

Redaksi kendarinesia
Lebih dari Sekedar Berita, Partner Resmi kumparan 1001 Media, Email kumparan1001@gmailcom, Follow Instagram @kendarinesia
Konten dari Pengguna
13 Februari 2019 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Redaksi kendarinesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hudiah, salah satu korban gigitan anjing liar di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2). Foto: Lukman Budianto
Belakangan ini, warga Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), digegerkan dengan serangan anjing yang diduga terjangkit virus rabies, lazim disebut anjing gila. Serangan anjing liar ini sudah terjadi sejak pertengahan Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Kolaka Utara, tercatat 17 orang warga yang tersebar di 13 desa, dan 4 kecamatan telah menjadi korban keganasan mamalia tersebut. Saat ini, seluruh korban masih dalam pantauan puskesmas dan rumah sakit setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Utara, Irham menjelaskan, satu korban terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Benyamin Guluh, Kabupaten Kolaka disebabkan mengalami luka parah. Sementara, yang lainnya sudah bisa dipulangkan ke rumah.
"Kalau yang dirujuk ke Kolaka itu masih dirawat hingga hari ini. Lukanya itu di bagian wajah, tepatnya di dekat mata sebelah kanan," kata Irham saat dihubungi kendarinesia, Rabu (13/2).
Pihak Dinkes sendiri belum bisa memastikan apakah anjing yang menyerang warga itu terjangkit virus rabies atau tidak, karena hasil pemeriksaan medis terhadap korban belum ditemukan tanda-tanda terinfeksi virus.
ADVERTISEMENT
Namun, lanjut dia, pihak rumah sakit tetap memberikan vaksin anti rabies terhadap seluruh pasien yang menjadi korban serangan anjing liar tersebut.
"Kalau kita dari Dinas Kesehatan belum bisa memastikan itu (terjangkit virus rabies). Makanya kita masih bahasakan bahwa tersangka," tambah Irham.
Sebenarnya ada cara yang bisa ditempuh untuk memastikan apakah hewan yang menyerang warga terinfeksi virus rabies atau tidak. Langkahnya dengan melakukan pemeriksaan langsung ke hewan yang menyerang warga. Namun Irham mengaku sulit melakukan identifikasi karena susah menangkap mamalia yang meresahkan itu.
"Sebenarnya kita sudah mau lakukan itu, tapi anjing yang menyerang ini langsung dibunuh sama keluarga korban," ucap Irham
Langkah preventif yang ditempuh Dinkes Kolaka Utara saat ini adalah meningkatkan koordinasi lintas instansi. Sasaran utamanya adalah membasmi hewan liar yang dianggap mengancam keselamatan warga.
ADVERTISEMENT
Sejak empat hari lalu, tim telah terbentuk dibawah naungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka. Instansi yang terlibat dalam tim itu antara lain Dinas Kesehatan Kolut, Pemda Kolut, Satuan polisi pamong Praja, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) dan juga Dinas Lingkungan Hidup.
"Tadi malam kita masih melakukan pertemuan, dan sampai jam tiga kita masih melakukan pemantauan," terangnya.
Hingga kini, Pemerintah Kolaka Utara belum mengetahui berapa jumlah keseluruhan anjing yang diduga terjangkit virus rabies.
Hasil Pemeriksaan Medis
Korban yang mengalami luka paling parah akibat serangan anjing di Kolut adalah Hudiah (69), warga Kecamatan Lasusua. Hudiah mengalami luka sobek pada wajah, tepatnya di sekitar mata kanan.
Hudiah sempat dirawat di Rumah Sakit Lasusua sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka. Saat ini Hudiah masih dirawat di rumah sakit tersebut, dan kondisinya sudah mulai membaik.
ADVERTISEMENT
Kepala Perawat Ruang Nilam RS Benyamin Guluh, Ridsana mengatakan kemungkinan besar hari ini Hudiah sudah diperbolehkan untuk pulang.
"Alhamdulillah kondisi pasien sudah baik, dari kemarin dokter spesialis bedahnya sudah membolehkan pulang, tapi dokter spesialis matanya janji akan memeriksa lagi hari ini baru dibolehkan pulang," kata Ridsana.
Kepala Dinas Kesehatan Kolaka Utara, Irham, Rabu (13/2). Foto: ist
Hasil pengamatan medis pihak RS Benyamin Guluh, Kolaka, tidak menemukan gejala infeksi virus rabies pada tubuh Hudiah. Pun demikian, pihak rumah sakit tetap memberi vaksin anti rabies.
"Kalau anjing positif rabies, pasiennya itu ada gejalanya dia akan menggonggong, dia takut air, dia takut angin, kemudian tidak bisa makan dan minum," ujar Ridsana.
Sampai hari ini, perilaku pasien tidak menunjukan gejala-gejala tersebut, sehingga hampir dipastikan Hudiah tidak terinfeksi virus rabies.
ADVERTISEMENT
Kesaksian Anak Korban
Hudiah diserang anjing pada Minggu (10/2) lalu, di dalam rumahnya saat menonton televisi. Lia, (anak korban) menyaksikan langsung keganasan anjing yang menyerang ibunya.
"Ibu memang biasanya baring di depan televisi sambil menonton kalau selesai salat subuh," kata Lia.
Lia menceritakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wita, tiba-tiba saja seekor anjing masuk dari pintu belakang rumah, jalan ke ruang keluarga, dan langsung menyerang Hudiah.
"Itu anjing sempat dilihat sama adik saya, nah adik saya teriak, ibu menoleh. Pas menoleh langsungmi dilompati sama itu anjing digigit di bagian matanya," kata Lia.
Setelahnya, anjing berwarna cokelat tua itu kabur lewat pintu depan. "Kita sudah panik, adik saya langsung ambil selimut terus menutup mukanya ibu saya itu karena sudah berdarah," lanjut Lia.
ADVERTISEMENT
Saat itu juga pihak keluarga langsung membawa Hudiah ke puskesmas terdekat. Karena lukanya terbilang parah, pihak puskesmas merujuk Hudiah ke Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka.
Berikut keseluruhan identitas korban serangan anjing liar di Kolaka Utara:
Dalam kolom usia/jenis kelamin
1. Hawa (13/P), Desa Sulaho Kecamatan Lasusua
2. M. Rayan (11/L), Kelurahan Lasusua Kecamatan Lasusua
3. Lisda (38/P), Desa Indewe Kecamatan Lasusua
4. Tika (66/P), Desa Lapai Kecamatan Ngapa
5. Saira (5/P), Desa Watumotaha Kecamatan Ngapa
6. M. Tang (46/L) Deaa Puurau Kecamatan Ngapa
7. Abd. Rasid (48/L) Desa Parutellang Kecamatan Ngapa
8. Muh Safirin (7/L) Kelurahan Tiwu Kecamatan Tiwu
9. Aida Aulia (14/P) Desa Sipakainga Kecamatan Pakue
10. Jumatang (25/P) Desa Pitulua Kecamatan Lasusua
ADVERTISEMENT
11. Sunanda (32/P) Desa Pitulua Kecamatan Lasusua
12. Baya (37/P) Desa Pitulua Kecamatan Lasusua
13. Hudiah (69/P) Kelurahan Lasusua Kecamatan Lasusua
14. Vita Aulia (18/P) Kelurahan Lasusua Kecamatan Lasusua
15. Ulla (12/L) Desa Monapa Kecamatan Lasusua
16. Hasma (35/P) Desa Lowolatu Kecamatan Lapai
17. Husna (2/P) Desa Lowolatu Kecamatan Lapai
Penulis: Lukman Budianto