30 Tahun Menabung, Petani Rumput Laut asal Buton Naik Haji

Konten Media Partner
17 Juli 2019 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
La Baua (69), calon jemaah haji asal Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Foto: Rusman/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
La Baua (69), calon jemaah haji asal Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Foto: Rusman/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Senyum lebar terpancar dari wajah La Baua (69), calon jemaah haji asal Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Ia akhirnya dapat memenuhi impiannya berhaji setelah kurang lebih 30 tahun menabung dari hasil bertani rumput laut.
ADVERTISEMENT
Di musim haji tahun 2019 ini, La Baua bersama istri tercintanya, Maria (68), mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji bersama 37 calon jemaah haji lainnya asal Buton Tengah.
Pria paruh baya ini setiap hari tanpa mengenal rasa lelah mengais rezeki dengan bertani rumput laut bersama beberapa warga lain di Desa Waara, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah.
Dari hasil bertani itulah, ia dan istrinya selalu menyisihkan sebagian hasil penjualan rumput laut untuk memenuhi impian mereka berhaji ke Tanah Suci.
"Dari rumput laut sama jaring itu sudah lama dulu, sekitar 30 tahun. Berapa saja (uang) yang ada saya simpan, kadang Rp 200 ribu kadang juga tidak sampai," tutur La Baua kepada kendarinesia saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/7).
La Baua sedang membersihkan rumput laut miliknya. Foto: Rusman/kendarinesia.
Bahkan, sebelum menyimpan uang hasil bertani rumput laut itu ditabung di bank, istrinya sempat menyimpan uang tabunungan untuk naik haji di dalam lipatan pakaian.
ADVERTISEMENT
Barulah pada tahun 2013, dirinya berkesempatan untuk mendaftar haji ke Kantor Kementerian Agama di Kabupaten Buton Tengah.
"Tahun 2013 lalu, setelah (ada) uang sampai 70 juta, saya mulai setorkan untuk daftar haji," ucap La Baua.
Rasa syukur pun juga tidak bisa disembunyikan Tamrin, anak sulung pasangan La Baua dan Maria, karena tahun ini kedua orang tuanya bisa berhaji bersama ribuan jemaah haji lainnya asal Indonesia.
"(Kami) bersyukur sekali, karena sekian lama menabung akhirnya orang tua bisa naik haji," kata Tamrin.
Dirinya tidak pernah menyangka, meski dalam keadaan sulit ekonomi, kedua orang tuanya tetap giat dan gigih menyisihkan hasil rumput lautnya untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan menabung untuk biaya ke Tanah Suci.
ADVERTISEMENT
Informasi yang didapat dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buton Tengah, jumlah jemaah haji asal Buton Tengah sebanyak 39 orang, dan rencananya akan diberangkatkan pada 23 juli 2019 mendatang bersama rombongan haji asal Kabupaten Buton dan Buton Selatan.
Aktivitas sehari-hari La Baua sebagai petani rumput laut. Foto: Rusman/kendarinesia.
---
Rusman