4 Mahasiswa asal Sultra Dikabarkan Terisolasi di Wuhan, China

Konten Media Partner
27 Januari 2020 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para mahasiswa asal Indonesia, beberapa diantaranya berasal dari Sultra saat berada di Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan hendak menuju China, Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Para mahasiswa asal Indonesia, beberapa diantaranya berasal dari Sultra saat berada di Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan hendak menuju China, Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Empat mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dikabarkan terisolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubay, China, akibat mewabahnya virus corona di kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh seorang mahasiswa asal Sultra yang saat ini berada di Wuhan, Yayu Indah Maharani (20) kepada ayahnya, Hidayatullah, pada Senin pagi (27/1).
Diketahui, 4 orang mahasiswa asal Sultra itu saat ini sedang menempuh pendidikan di Hubey University di Kota Wuhan. Para mahasiswa itu rata - rata berasal dari Kabupaten Konawe Utara dan Kota Kendari, Sultra.
Kata Hidayatullah, total ada 11 orang mahasiswa asal Sultra yang saat ini sedang berada di China, tapi, dari 11 mahasiswa itu, 4 orang diantaranya, termasuk anaknya, berada di Kota Wuhan dan sedang terisolasi.
"Terkahir berkomunikasi dengan Yayu tadi pagi (Senin, 27 Januari 2020). Jadi, menurut Yayu, ada 11 mahasiswa asal Sultra, 4 orang di Wuhan sedang terisolasi, 6 mahasiswa lain diluar Kota Wuhan," kata Hidayatullah, Senin siang (27/1).
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua KPU Sultra ini mengatakan, 4 mahasiswa asal Sultra itu dalam kondisi sehat, namun sangat terganggu psikologisnya karena situasi kota sangat mencekam.
"Kalau kondisi fisiknya sehat, karena mereka dibawah kendali pihak kampus, kampus itu kan kampus negeri. Hanya, secara mental sangat tertekan karena kota dalam kondisi mencekam," katanya.
Meski dalam kondisi sehat, 4 mahasiswa itu sangat khawatir, pertama adalah soal ketersedian logistik yang menipis. Pasalnya, pemerintah setempat menutup akses fasilitas umum, seperti transportasi dan pusat perbelanjaan.
"Yayu bilang sehat semua, tapi mereka khawatir sekali soal makanan mereka disana sangat terbatas, toko - toko semua tutup, kalaupun ada yang memaksa buka, harganya sangat mahal," ujarnya.
Hidayatullah berharap, pemerintah Indonesia segera mengambil langkah cepat agar memulangkan para mahasiswa itu ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, hingga berita ini di publish, jurnalis kendarinesia/kumparan mencoba mengkonfirmasi Pemerintah Provinsi Sultra melalui Dinas Komunikasi dan Informasi namun tak mendapat respons.