700 Orang Mengungsi Usai Bentrokan di Buton
ADVERTISEMENT
Sebanyak 700 orang yang bertempat tinggal di Desa Gunung Jaya, Buton, Sulawesi Tenggara, terpaksa mengungsi ke desa tetangga dan sanak saudaranya usai bentrokan yang terjadi pada Rabu (5/6).
ADVERTISEMENT
Para warga mengaku trauma dan takut akan terjadi bentrok susulan. Salah satu pengungsi asal Desa Gunung Jaya, Mira, mengatakan bahwa usai bentrokan, dirinya sudah tidak tahu informasi terbaru tentang kejadian di kampungnya. Ia bersama warga lainnya hanya berlomba menyelamatkan diri ke hutan.
"Kami sudah tidak tahu lagi kejadiannya. Kita hanya melarikan diri ke hutan. Tidak ada yang bisa kami bawa hanya baju di badan," paparnya saat ditemui di lokasi pengungsian di Desa Laburunci, Kecamatan Pasarwajo, Kamis (6/6).
Sementara itu, Bupati Buton, La Bakry, yang sedang berada di lokasi untuk melihat kondisi warga mengatakan, saat bentrokan pukul 13.30 WITA, ratusan warga lari ke hutan. Lalu, pukul 23.00 WITA, warga dijemput dan diungsikan ke kecamatan lain di kabupaten Buton.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini dinaikkan, jumlah pengungsi yang terdata ada sekitar 700 orang. Nantinya, mereka akan ditempatkan di beberapa titik lokasi pengungsian di Kecamatan Pasarwajo, Desa Banabungi, Desa Laburunci, dan Kelurahan Kombeli.
"Semua warga telah mengungsi ke desa-desa terdekat," ujar La Bakry usai menemui pengungsi.
Hingga kini, warga masih terus berdatangan di lokasi pengungsian di Desa Laburunci, dan desa-desa tetangga lainnya untuk menyelamatkan diri.
"Jadi para warga Desa Gunung Jaya yang mengungsi di Desa Laburunci hingga saat ini ada 385 jiwa dan Kelurahan Kombeli, 231 jiwa. Sehingga yang terkumpul secara keseluruhan kurang lebih 700 jiwa," tambahnya.
Ia pun menyampaikan, untuk sementara waktu pihaknya akan menyalurkan bantuan makanan bagi warga yang mengungsi. Bakry mengimbau para warga agar menahan diri dan tidak terprovokasi.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga sudah menyerahkan seluruhnya kepada aparat kepolisian untuk proses pengamanan guna memberikan rasa aman terhadap dua desa yang bertikai. Serta untuk menghindari terjadinya bentrokan susulan.
---
Rusman