Anak Yatim di Kendari yang Disekap Ibu Asuhnya Diduga Kerap Mendapat Kekerasan

Konten Media Partner
10 November 2020 18:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolsek Baruga, AKP Gusti Komang Sulastra, saat memberikan keterangan pers kepada awak media. Foto: Deden Saputra/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Kapolsek Baruga, AKP Gusti Komang Sulastra, saat memberikan keterangan pers kepada awak media. Foto: Deden Saputra/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Pelaku kekerasan terhadap seorang anak yatim piatu berinisial RY (11) yang dilakukan oleh SR (55) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), kini masih ditahan pihak Kepolisian Polsek Baruga.
ADVERTISEMENT
Jurnalis kendarinesia yang terjun langsung ke lingkungan tempat tinggal RY mendapatkan kesaksian dari warga sekitar. Salah seorang warga bernama Sarifudin menceritakan jika korban sering mendapat pukulan dari ibu asuhnya itu.
"Hampir tiap hari dia dipukul," ujar Sarifudin membuka cerita.
Karena tinggal di dekat pasar Baruga, RY ternyata bekerja sebagai kuli angkut yang sudah dijalaninya hampir 3 tahun lamanya. Sehingga selama ini ia diwajibkan oleh SR untuk menyetorkan sejumlah uang setiap hari saat korban pulang ke rumah.
Jika korban pulang dan tidak membawa uang maka ia akan dipukuli oleh SR. "Itu anak kapan dia kurang setorannya dipukul lagi, kan dia ditarget harus diatas Rp 50.000 ribu dia bawa uang, kalau tidak cukup dipukul lagi dihukum," bebernya.
ADVERTISEMENT
Bahkan Sarifudin bersama tetangga sekitar kerap melerai jika melihat RY dipukuli oleh SR. Namun kadang pelaku kerap memarahi balik mereka jika berusaha menghalangi perlakuan SR kepada RY.
Pernyataan Polisi
Jurnalis kendarinesia lalu mencoba mempertanyakan kesaksian warga kepada pihak Kepolisian Polsek Baruga yang menangani kasus tersebut.
Kapolsek Baruga, AKP Gusti Komang Sulastra, hanya membenarkan terkait seringnya SR mengomeli RY karena jarang pulang, adapun mengenai informasi bahwa korban diperintahkan untuk bekerja di pasar sebagai kuli angkut dan harus membawa pulang sejumlah uang dibantahnya.
"Untuk pemukulan itu tidak benar, yang ada tersangka hanya mengomeli korban layaknya ibu kepada anaknya," ungkapnya.
"Dan korban juga sudah terbiasa bekerja sebagai buruh karena bisa mendapatkan penghasilan sendiri," tambah Gusti.
ADVERTISEMENT
Diketahui bahwa RY memang sudah 3 tahun menjalani kesehariannya sebagai buruh kuli angkut di Pasar Baruga, Kota Kendari.
Selama proses pemeriksaan terus dilakukan pihak kepolisian, RY kini dirawat dan tinggal di rumah salah seorang pedagang di Pasar Baruga.
~~~ Laporan: Deden Saputra