Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Almarhum Randy , mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo Kendari, dipastikan tertembak peluru tajam.
ADVERTISEMENT
Randy kena tembak di depan Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Tenggara, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Sebelum dipastikan meninggal dunia, Randy sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Korem Kendari pada pukul 15.30 WITA. Pukul 15.44 WITA, Randy menghembuskan napas terakhir.
Setelah itu, Randy dibawa ke Rumah Sakit Abunawas Kendari. Di sana, rencananya jenazah Randy diautopsi. Namun, kerabat dan keluarga Randy ingin autopsi dilakukan oleh tim independen.
Autopsi kemudian dilakukan oleh dokter ahli forensik RS Abunawas Kendari, dr Raja Al Fatih Widya Iswara, MH (Kes), Sp.FM yang melakukan langsung proses autopsi.
Autopsi dimulai jam 22.30 WITA, Kamis (26/9), dan selesai pada pukul 02.30 WITA, Jumat (27/9).
ADVERTISEMENT
Dokter Raja Al Fatih yang dikonfirmasi kendarinesia memastikan bahwa korban tertembak peluru tajam. Dari keterangan yang diberikan, peluru mengenai bawah ketiak sebelah kiri, kemudian tembus di dada sebelah kanan.
"Iya betul luka tembak. Nda bisa (diukur) karena tembus ke depan," kata Raja.
Dari rilis hasil autopsi yang diberikan ke Tim kendarinesia, peluru mengenai pembungkus jantung dan kedua paru-paru yang mengakibatkan perdarahan hingga Randy tewas.
Tidak ditemukan proyektil peluru di tubuh korban karena peluru menembus tubuh. Tim dokter memprediksi korban terkena tembakan dari jarak jauh.
"Dalam autopsi, saya selaku operator utama," jelas Raja Al Fatih.
Lukman Budianto