Bank BNI Cabang Kendari Ganti Uang Nasabah yang Terkena Skimming

Konten Media Partner
20 Januari 2020 14:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo BNI (dokumen kumparan).
zoom-in-whitePerbesar
Logo BNI (dokumen kumparan).
ADVERTISEMENT
Kasus raibnya uang di rekening sejumlah nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara, kini tengah ditangani pihak BNI Kendari.
ADVERTISEMENT
Para nasabah mengaku kehilangan saldo mereka dengan jumlah variasi dari Rp2,5 juta hingga Rp3 juta rupiah. Bank BNI cabang Kendari pun sudah membuka layanan aduan bagi nasabanya yang merasa terkena skimming.
"Pengurangan saldo benar adanya, sudah ada yang WhatsApp tiga orang, ada yang telfon juga katanya jadi korban. Sebagai respon cepat, kami bukalah layanan ini secara manual. Kami buka sampai pukul 17.00 wita," jelas Kepala BNI Cabang Kantor Utama Kendari, Muzakkir.
Dalam layanan tersebut, nasabah yang sudah melapor diwajibkan mengisi formulir untuk melengkapi data awal.
"Kita buka konter pelayanan tersendiri agar tidak mengganggu layanan umum reguler. Disanalah kita ganti rugi jika benar-benar menjadi korban," ujarnya.
Pihak BNI pun menghimbau bagi nasabahnya untuk tidak khawatir dengan kejadian skimming, pihaknya telah menjamin bagi nasabah BNI saat ini masih bisa melakukan transaksi dengan lancar, baik melalui mesin anjungan ATM maupun transaksi layanan mobile banking.
ADVERTISEMENT
"Tetap berjalan. Kami sedang berkoordinasi dengan kantor pusat, untuk hasil akhir apakah lanjut ke kepolisian apa tidak," ungkap Muzakkir.
Sementara itu, Pimpinan Bidang Layanan BNI Cabang Kendari, Ikram mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah cepat guna meminimalisir kejahatan skimming yang kerap mendera nasabah perbankan.
"Sebenarnya upaya ini kita telah antispasi sejak dulu hanya saja memang penjahat semakin pintar. Dulu kita pasang chip pada kartu," pungkasnya.
Kejadian skimming bermula adanya salah seorang nasabah Bank BNI bernama Apung Arambotu, yang menuliskan status di media sosial Facebook miliknya, jika uang yang ada di rekening pribadinya tiba-tiba saja ludes. Status tersebut ia unggah pada, Sabtu 18 Januari 2020.
"Para nasabah Bank BNI, silahkan cek saldo anda, untuk sementara BNI tidak aman, karna tiba-tiba masuk SMS banking penarikan sampe isi rekening habis. Yang membuat aneh berita penarikan sampe angka Rp3000.000. Sementara rata-rata di ATM jumlah penarikan sebesar Rp2.500.000. Ada apa dengan BNI? Menurut saya pihak BNI harus bertanggung jawab atas raibnya uang nasabah," tulis Apung.
ADVERTISEMENT