news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Charles Lionga, Mantan Pemain PSM Asal Kamerun Sekarang Menetap di Sultra

Konten Media Partner
2 November 2020 15:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Charles Lionga, mantan pemain PSM Makassar yang kini menetap di Kolaka Utara. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
zoom-in-whitePerbesar
Charles Lionga, mantan pemain PSM Makassar yang kini menetap di Kolaka Utara. Foto: Lukman Budianto/kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Charles Lionga. Mungkin sebagian orang agak asing dengan nama tersebut. Tapi tentunya tidak bagi mereka yang sudah mengikuti perkembangan sepak bola Indonesia, khususnya PSM Makassar sejak era sembilan puluhan sampai dengan tahun 2000.
ADVERTISEMENT
Charles Lionga, benteng pertahanan dari Afrika datang ke PSM Makassar pada musim 1995-1996. Kedatangan pemain asal Kamerun ini menandai dibukanya keran bagi pemain asing di Liga 1 kala itu.
Bermain dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2000, ada banyak prestasi yang ditorehkan pria berpostur tinggi besar ini. Mulai dari membawa PSM tampil cemerlang di turnamen internasonal Piala Bangabandu Bangladesh, sampai dengan juara Liga 1 pada tahun 2000.
Cerita Charles
Saat ini Charles menetap di Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama istri dan dua orang anak laki-lakinya. Sambil membuka usaha rumah makan, Charles juga sempat melatih klub sepak bola di Bumi Patampanua, Kolaka Utara.
Ditemui tim kendarinesia di kediamannya, di Kecamatan Lasusua, Charles membuka ceritanya dengan menyebut PSM Makassar masih tetap melekat di hatinya sampai sekarang. Menjadi warga Negara Indonesia, dan memperistri wanita asal Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak lepas dari kecintaannya terhadap PSM Makassar.
Charles Lionga saat masih tergabung di squad PSM Makassar. Foto: Istimewa.
Namun di balik itu, ada kisah pilu yang disebut-sebut Charles sehingga dia hengkang dari PSM Makassar. “Saya tidak mau beberkan. Yang jelas setelah juara liga satu itu, saya memang kecewa dengan manajemen. Bahkan sebelum juara kala itu,” kata Charles memulai ceritanya.
ADVERTISEMENT
Charles tidak ingin lebih jauh membahas problemnya dengan manajemen PSM Makassar. Charles hanya memperlihatkan sepucuk surat yang menandai kepergiannya dari PSM Makassar. Sejak Tahun 2000, sampai sekarang surat itu masih tersimpan dan utuh.
Mengenang masa-masa dia bermain di PSM, Charles menyebut bahwa Stadion Andi Mattalatta adalah stadion keramat bagi klub yang bertandang ke sana. Bagaimana tidak, sejak Charles bermain di PSM Makassar, dia mengaku tidak pernah kalah di stadion itu.
“Jangankan kalah, seri saja itu tidak pernah,” ucapnya.
Pria kelahiran 1971 ini berharap agar masa-masa itu bisa terulang kembali. Di hari usia PSM yang hari ini, (Senin 02 November) sudah menginjak 105 tahun, Charles berpesan kepada manajemen PSM Makassar agar tidak sembarang merekrut pemain, khususnya pemain muda, maupun pemain asing.
ADVERTISEMENT
Pandangan Charles, pemain muda memang bagus diberi pengalaman.Tetapi untuk level liga, manajemen serta pelatih wajib mempertimbangkan kematangan pemain muda yang direkrut.
“Saya berharap PSM di usianya yang sekarang bisa tambah bagus lagi. Kalau bisa seperti dulu bagaimana PSM disegani dimana-mana. Sampai sekarang itu PSM saya masih anggap rumah saya jadi sedih juga kalau lihat PSM performnya turun,” ucap Charles.
“Saya mau lihat PSM menang terus, tidak pernah kalah atau seri di kandang seperti dulu. Itu kado saya,” tambahnya.