Cerita Fitri, Pasien asal Kendari yang Sembuh dari Virus Corona

Konten Media Partner
8 April 2020 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fitri Amaliah (25 tahun), pasien positif corona yang dinyatakan sembuh. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia
zoom-in-whitePerbesar
Fitri Amaliah (25 tahun), pasien positif corona yang dinyatakan sembuh. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia
ADVERTISEMENT
Fitri Amaliah (25 tahun) nampak sumringah. Ia sedang bersiap untuk dijemput keluarganya pulang dari RS Bahteramas Kendari, Rabu (8/3), setelah hampir sebulan berada di ruang isolasi.
ADVERTISEMENT
Ya, Fitri adalah salah satu pasien positif Virus Corona atau COVID-19 asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dinyatakan telah sembuh. Diketahui, dia diumumkan sebagai salah satu pasien positif corona pada 19 Maret 2020 lalu.
Sebelum meninggalkan rumah sakit, Fitri sempat menceritakan perjuangannya mulai dari awal merasakan gejala, dinyatakan positif terjangkit corona, hingga dinyatakan sembuh. Ia pun tak sungkan menyebut bahwa dirinya pernah terjangkit corona.
"Saya adalah salah satu pasien yang pernah dinyatakan positif corona. Dan sekarang sudah dinyatakan negatif atau sembuh berkat perawatan intensif seluruh dokter dan perawat di rumah sakit ini," jelas Fitri.
Fitri menceritakan, awal mula ia merasakan gejala corona pada 4 Maret, gejala awal yang ia rasakan adalah demam, sakit tenggorokan, pilek, batuk, menggigil. Gejala itu ia rasakan setelah pulang dari Umrah.
ADVERTISEMENT
Karena kondisinya itu, ia lalu melakukan pemeriksaan kepada salah satu dokter. Karena dia memiliki riwayat perjalanan Umrah, oleh dokter tersebut ia langsung dirujuk ke RS Bahteramas.
dr Iwan, Dokter spesialis paru yang tangani pasien positif corona di RS Bahteramas Kendari. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia
Setelah sampai di RS Bahteramas, kemudian ia diperiksa, karena hasil pemeriksaan gejala dan riwayat perjalanannya, akhirnya ia dibawa ke ruang isolasi khusus pasien corona.
"Saya masuk ruang isolasi pada tanggal 9 Maret. Selama di ruang isolasi mendapat perawatan, dan tiga kali dilakukan swab," ujarnya.
Selama masa isolasi dan pengambilan swab, Fitri mengaku sempat khawatir, ia takut hasil swabnya nanti positif corona. Dan ternyata benar, hasil pemeriksaan keluar, ia dinyatakan positif.
"Perasaan selama dirawat sempat merasa khawatir, saya bertanya tanya apakah positif betulan atau tidak. Dan benar, saya positif corona. Tapi, setelah dinyatakan positif pun saya tidak merasakan yang bagaimana sakitnya. Kalau dalam ketegori, saya masuk kategori ringan, tidak berat, jadi proses penyembuhannya juga cepat," katanya.
ADVERTISEMENT
"Hal parah yang saya alami itu adalah demam tinggi, dan suhu tubuh saya tinggi sekali. Tapi itu saya rasakan saat awal awal saat saya mulai merasakan gejala," sambungnya.
Setelah ia dinyatakan positif, kemudian ia menjalani masa isolasi selama berhari-hari. Selama masa isolasi itu, Fitri mengaku mengahabiskan waktu dengan membaca dan bermain game. Sesekali untuk melepas rindu, ia berkabar kepada orang tua dan teman temannya.
"Kalau saya selama di isolasi banyak baca buku, main game, terus sering berkabar sama teman, berkabar lewat telepon. Teman teman saya, apalagi keluarga tidak menjauhi, tapi lebih memberi support. Mereka beri dukungan, katanya pasti sembuh, gejalanya tidak berat. Karena dukungan keluarga dan teman teman, makanya saya cepat sembuh," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selama masa isolasi itu juga, Fitri mengaku terus menjaga agar terus berpikiran positif, dan berusaha agar tidak stres. Ia mensugesti dirinya sendiri bahwa penyakit yang ia derita bisa sembuh.
"Intinya tidak stres, karena kalau stres imun bisa menurun, kalau imun menurut bisa berat dampaknya bagi pasien positif," katanya.
Fitri juga menegaskan bahwa orang yang dinyatakan positif corona bukanlah aib yang harus dijauhi. Virus corona, kata Fitri, bisa sembuh. Dan salah satu hal yang membantu proses penyembuhan adalah pikiran serta dukungan positif dari keluarga dan masyarakat.
Fitri saat membagikan pengalamannya selama menjalani perawatan sebagai pasien positif corona. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia
"Pasien positif corona itu bukan aib, karena tidak ada yang mau kena penyakit ini. Terus, pasien positif juga akan sembuh, akan sembuh, tidak perlu dimusuhi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga berpesan kepada warga untuk mengikuti instruksi pemerintah, melakukan social distancing, physical distancing, serta menjaga diri sendiri dan orang lain untuk mencegah agar tidak terpapar dari virus corona.
Setelah dinyatakan benar benar sembuh dan dibolehkan pulang, Fitri mengaku siap jika diajak pemerintah untuk membantu mengedukasi warga dalam mencegah penyebaran virus corona. "Saya siap membantu jika diajak pemerintah, lebih kepada mengedukasi agar warga tak terpapar virus corona," pungkasnya.
Tak selang berapa lama, keluarga Fitri tiba di RS Bahteramas. Fitri dijemput langsung oleh sang ibu, Sri.
Kepada wartawan, Sri mengaku sangat bersyukur anaknya telah sembuh dari virus corona. Kini ia bisa berkumpul lagi bersama anaknya itu. Ia juga berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kesembuhan anaknya. Sri bilang, keluarganya tak akan mampu membalas pengorbanan dokter dan perawat yang telah mendampingi anaknya selama ini.
ADVERTISEMENT
"Semoga Allah SWT yang membalas budi baik para dokter dan perawat yang selama ini berusaha agar anak saya sembuh," kata Sri.
Sri mengaku sudah hampir sebulan tidak bertemu sang anak. Selama Fitri di isolasi, ia hanya bisa berkomunikasi melalui telepon maupun video call. "Kalau dengan besok itu sudah genap sebulan saya tidak ketemu. Tapi alhamdulilah hari ini bisa pulang," pungkasnya.
Ditempat yang sama, dr Iwan, salah satu dokter yang menangani Fitri selama proses isolasi mengaku, bahwa pasien corona atas nama Fitri tergolong pasien yang proses penyembuhannya berjalan sangat baik.
Kata Iwan, selain dari penanganan medis, secara pribadi Fitri juga selalu memotivasi dirinya sendiri agar segera sembuh. "Ibu Fitri ini selama perawatan sangat kooperatif, dia mengikuti semua apa arahan dokter maupun perawat dalam proses penyembuhan," katanya.
ADVERTISEMENT
Selama proses perawatan juga, kata Iwan, kondisi Fitri terus membaik. Beberapa kali hasil swabnya juga telah menyatakan negatif. Namun karena pertimbangan lain, pasien baru boleh pulang hari ini.
Sementara itu, Juru Bicara COVID-19 Sultra, dr Rabiul Awal menjelaskan bahwa Fitri adalah kelompok pertama yang di diagnosis positif corona di Sultra, dan dipublikasikan pada 19 Maret.
Juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Sultra, dr Rabiul Awal. Foto: Wiwid Abid Abadi/kendarinesia
"Sewaktu kami publikasi kondisi pasien sudah membaik, hanya follow up swabnya terkendala alat. Sehingga harus menunggu beberapa kali lagi hasil swab," katanya.
Rabiul awal juga menegaskan bahwa pasien positif corona bukanlah aib. Justru pasien positif maupun yang telah sembuh harus mendapat dukungan. Meski begitu, pasien yang telah sembuh maupun yang belum terpapar harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Jangan dijauhi, jangan dimusuhi, mereka bukan aib. Justru kita bantu mereka, kalau perlu dengan materiil, minimal spiritual kita doakan saudara-saudara kita yang sakit bisa sembuh dan diberi kekuatan. Dan yang tidak sakit kita doakan tetap sehat," terangnya.
"Yang sudah sembuh bukan berarti bisa bebas beraktivitas ke mana mana. Protokol kesehatan harus tetap dipatuhi. Begitu juga dengan yang belum terpapar. Agar tetap dirumah saja, menjaga jarak aman, dan sering mencuci tangan," pungkasanya.
Ilustrasi isolasi. Foto: REUTERS/Stringer
๐™…๐™–๐™ฃ๐™œ๐™–๐™ฃ ๐™ก๐™ช๐™ฅ๐™– ๐™›๐™ค๐™ก๐™ก๐™ค๐™ฌ ๐™ ๐™š๐™ฃ๐™™๐™–๐™ง๐™ž๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™– ๐™™๐™ž ๐™„๐™ฃ๐™จ๐™ฉ๐™–๐™œ๐™ง๐™–๐™ข @๐™ ๐™š๐™ฃ๐™™๐™–๐™ง๐™ž๐™ฃ๐™š๐™จ๐™ž๐™– ๐™™๐™–๐™ฃ ๐™ ๐™ก๐™ž๐™  ๐™ฉ๐™ค๐™ข๐™—๐™ค๐™ก '๐™„๐™†๐™๐™๐™„' ๐™ช๐™ฃ๐™ฉ๐™ช๐™  ๐™ง๐™–๐™œ๐™–๐™ข ๐™ž๐™ฃ๐™›๐™ค๐™ง๐™ข๐™–๐™จ๐™ž ๐™ข๐™š๐™ฃ๐™–๐™ง๐™ž๐™  ๐™ก๐™–๐™ž๐™ฃ๐™ฃ๐™ฎ๐™– ๐™ฎ๐™–๐™ฃ๐™œ ๐™ฉ๐™š๐™ง๐™Ÿ๐™–๐™™๐™ž ๐™™๐™ž ๐™Ž๐™ช๐™ก๐™–๐™ฌ๐™š๐™จ๐™ž ๐™๐™š๐™ฃ๐™œ๐™œ๐™–๐™ง๐™–.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!