Cerita Operator Desa di Sultra, Bebas Akses Informasi Lewat Jaringan Telkomsel

Konten Media Partner
14 September 2020 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Riskan bersama murid Madrasah Aliyah (MA) Hubbul Wathan Tolitoli Tahun 2018 saat usai melaksanakan ujian nasional berbasis komputer. Foto: Dok Riskan.
zoom-in-whitePerbesar
Riskan bersama murid Madrasah Aliyah (MA) Hubbul Wathan Tolitoli Tahun 2018 saat usai melaksanakan ujian nasional berbasis komputer. Foto: Dok Riskan.
ADVERTISEMENT
Matahari belum sepenuhnya muncul, Riskan (31) segera bergegas dari kasurnya. Sejak menjadi seorang operator sekolah, dirinya harus mengubah pola bangun dan tidurnya. Bangun sebelum matahari tinggi dan tidur setelah kebanyakan orang sudah terlelap di tidurnya. Bahkan, jika senggang Riskan juga diamanahkan untuk menjadi operator pemerintah desa.
ADVERTISEMENT
Banyak tantangan yang dihadapi menjadi seorang operator. Terutama soal jaringan internet. Desa Toli Toli, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara merupakan kampung halamannya menjadi salah satu wilayah yang cukup terkendala dengan jaringan telekomunikasi hingga saat ini, terutama jaringan komunikasi internet.
Untungnya, beberapa lokasi tertentu cukup baik kekuatan jaringannya. Salah satu tempat yang cocok untuk memanfaatkan akses internet di pesisir pantai. Selama ini, di pinggir pantai lah yang menjadi tulang punggung akses informasi global dengan cara satu kali klik dalam genggaman menggunakan gawai masyarakat sekitar.
Hal tersebut merupakan bukti nyata dimana sejak beberapa tahun terakhir Telkomsel mulai membangun beberapa unit Base Transceiver Station (BTS) 4G di pulau seberang, yang mampu memberikan dampak positif terhadap dunia pendidikan di daerah ini.
ADVERTISEMENT
Terlebih saat ujian Nasional tiba yang juga ikut mendukung aktivitas pembelajaran jarak jauh, terutama memasuki masa Tahun Ajaran Baru 2020/2021 yang berlangsung dengan sistem online. Sehingga sekolah-sekolah di daerah pesisir ini sudah tidak kesulitan lagi saat para siswanya akan melaksanakan kegiatan pendidikan.
Kehadiran Telkomsel itu pula yang bisa dimanfaatkan Riskan sejak ditugaskan menjadi petugas operator di Madrasah Aliyah (MA) Hubbul Wathan Tolitoli Tahun 2018. Pria yang sempat mengenyam pendidikan di Kota Jogja ini memilih pulang mengabdi ke kampung halamannya untuk memajukan pendidikan wilayahnya.
Riskan bersama sejumlah guru dan murid Madrasah Aliyah (MA) Hubbul Wathan Tolitoli Tahun 2018 saat usai melaksanakan ujian nasional berbasis komputer. Foto: Dok Riskan.
Dengan bermodalkan ilmu yang didapatinya di tanah rantau, Riskan mampu membawa aura positif bagi pendidikan di kampungnya.
"Sudah saya niatkan untuk pulang mengabdi di kampung halaman. Dan cocok sekali, saya diberi amanah untuk memegang kendali sebagai teknisi di sekolah," kata Riskan sambil berbincang santai dengan kendarinesia.
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang operator bukan perkara mudah, setidaknya bisa menggunakan perangkat lunak komputer. Namun di tangan pria berewok ini, semua persoalan yang selama ini tidak dikuasai oleh pihak sekolah bisa teratasi dengan baik terlebih di masa pandemi dan masa kenormalan baru COVID-19.
Terlebih, Riskan cukup terbantu dengan kehadiran Telkomsel yang telah banyak mengeluarkan paket-paket kuota belajar yang mendukung kelancaran belajar jarak jauh seperti paket ilmupedia yang dapat dimanfaatkan pelajar dari tingkat SD hingga SMA.
Menurut dia, jaringan Telkomsel sangat membantunya dalam melakukan aktivasi berbagai aplikasi dan situs web ilmupedia yang kemudian membantu para siswa dan guru-guru dalam mengakses pembelajaran.
"Seperti masa pandemi seperti ini, siswa mau ndak mau harus belajar dari rumah. Nah, itu semua harus menggunakan internet. Jadi kuota-kuota bantuan dari Telkomsel saya kira membantu sekali," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan adanya paket kuota seperti itu merupakan terobosan Telkomsel dalam membantu para pelajar dan guru dalam mengakses materi pelajaran tambahan walaupun berada di rumah masing-masing.
"Jadi siswa dan guru bisa terus belajar dengan mudah walaupun sedang di rumah," ungkapnya.
Udin, siswa Kelas XI MA Hubbul Wathan Tolitoli turut terbantu dengan adanya paket hemat untuk belajar yang dikeluarkan oleh salah satu jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini. Menurut dia, sejak pandemi menghantam Indonesia, terkhusus Sulawesi Tenggara, pembelajaran tanpa tatap muka di sekolah bisa dilalui dengan baik.
"Selama pandemi ini, belajar dilakukan tanpa tatap muka alias secara online. Dan jaringan internet memiliki peran penting untuk melancarkan kegiatan belajar yang dilakukan dari rumah," paparnya.
ADVERTISEMENT
Riskan pun berharap agar dikemudian hari BTS Telkomsel bisa segera dibangun tidak jauh dari desanya. Sebab, selama ini tidak semua rumah para pelajar dan guru mendapatkan asupan internet secara merata dan baik.
"Karena jaringan internet yang cukup baik hanya ada di pinggir pantai. Informasi yang saya dapatkan, di kampung sebelah akan dibangun 1 BTS. Harapannya bisa segera dibuat agar jaringan internet bisa merata," pungkasnya.
"Di Sekitar kampung Tolitoli ini ada 5 sekolah baik SD, MIS, Tsanawiyah dan Aliyah yang membutuhkan akses internet yang baik, jadi kehadiran BTS di kampung ini sangat-sangat diharapkan untuk menunjang pendidikan," tutup Riskan.
Akses yang digunakan oleh Riskan dan Udin selama ini ternyata sejalan dengan Telkomsel yang saat menghadapi perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat di masa pandemi, yang memang telah melakukan penyesuaian cakupan BTS 4G LTE baru tersebut termasuk pembangunannya difokuskan menjangkau area residensial.
ADVERTISEMENT
Hingga kuartal tiga tahun ini, lebih dari 21.000 ribu BTS 4G LTE baru sudah beroperasi dan siap melayani kebutuhan aktivitas digital masyarakat di seluruh Indonesia. Telkomsel akan terus melanjutkan target penambahan infrastruktur hingga 25.000 unit BTS 4G LTE hingga akhir tahun ini.
Untuk pemerataan akses broadband berteknologi terdepan di wilayah 3T (Terluar, Terdalam, dan Tertinggal) hingga wilayah perbatasan negara, pada kuartal tiga 2020 ini juga Telkomsel telah memastikan 1.083 unit BTS program USO (Universal Service Obligation) yang dikembangkan bersama BAKTI Kominfo terkoneksi teknologi jaringan 4G LTE Telkomsel.
Sehingga pengalaman beraktivitas digital populasi masyarakat yang berada di wilayah 3T hingga perbatasan negara khususnya dalam menunjang proses pembelajaran jarak jauh diharapkan akan semakin setara dengan wilayah perkotaan.
ADVERTISEMENT