Corona Terkendali, Okupansi Hotel di Sultra Kian Membaik

Ilustrasi kamar hotel Foto: Dok. Teraskita Hotel.

Tingkat hunian hotel berbintang maupun non-bintang di Sulawesi Tenggara (Sultra) kian membaik. Peningkatan ini terjadi setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Mayarakat (PPKM) di kendari turun ke level 2

Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sultra, Eko Dwisasono. Perbaikan tingkat hunian hotel di Sultra menunjukkan peningkatan sejak Agustus 2021.

"Alhamdulillah, terhitung mulai Agustus tingkat okupansi (hunian) hotel di Sultra mulai menunjukkan peningkatan," katanya.

Dia menjelaskan bahwa, persentase tingkat okupansi hotel berbintang sudah mencapai 80 persen dan non-bintang berada di angka di angka 50 persen.

"Mulai dari 60 persen sampai 80 persen khusus untuk hotel berbintang. Sedangkan yang non-bintang tidak sebesar hotel-hotel berbintang di Sultra, namun juga menunjukkan kenaikan 40 persen sampai 50 persen," jelasnya.

Selain disebabkan turunnya level PPKM, peningkatan hunian hotel di kendari juga dipicu kembali diperbolehkannya menyelenggarakan kegiatan.

"Alhamdulillah hal ini membawa kebaikan terhadap tingkat okupansi hotel," ucapnya.

Sebelumnya tingkat hunian hotel di sultra mengalami penurunan yang begitu signifikan akibat pandemi COVID-19. Akibatnya turut berdampak juga pada pengurangan tenaga kerja.

"Jelas pada waktu COVID, kita di hotel berbintang hanya mencapai 15 persen. Makanya waktu itu banyak terjadi pengurangan tenaga kerja," sebutnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang di Sultra selama Agustus 2021 tercatat sebesar 32,50%, atau mengalami peningkatan 7,12 poin. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni Juli 2021 TPK hotel berbintang hanya berada diangka 25,38%.