Dampak Banjir di Konawe: Rumah dan Lahan Tani Terendam, Jembatan Putus
ADVERTISEMENT
Banjir merendam sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Selain Kabupaten Konawe Utara (Konut), Kabupaten Konawe juga bernasib serupa.
ADVERTISEMENT
Banjir mulai merendam Konawe sejak Sabtu (8/6)-Senin siang (10/6). Warga setempat sudah ada yang mengungsi dan diperkirakan jumlahnya ribuan. Selain merendam permukiman warga, ribuan hektare lahan pertanian juga terendam dan jembatan penghubung antar-kabupaten dilaporkan putus.
Hingga berita ini dinaikkan, berdasarkan pantauan kendarinesia, belum ada tanda-tanda banjir surut. Bupati Konawe, Kerry Saiful Konggoasa, mengatakan bahwa dari 29 Kecamatan yang ada di Kabupaten Konawe, hanya 5 kecamatan saja yang tidak terendam banjir.
"Dari seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Konawe, hanya 5 kecamatan saja yang tidak banjir. Semuanya banjir. Bahkan jembatan penghubung ke Kolaka sudah putus diterjang banjir," jelas Kerry kepada kendarinesia, Senin (10/6).
Jembatan yang putus diterjang banjir adalah Jembatan Ameroro di Kecamatan Unaaha. Jembatan tersebut merupakan akses utama yang menghubungkan Kabupaten Konawe ke beberapa kabupaten tetangga, seperti Kabupaten Kolaka Timur, Kolaka, dan Kolala Utara.
Menurut Kery, banjir yang menerjang Konawe tahun ini merupakan yang terparah. "Hampir seluruhnya sama parahnya. Bahkan semua parah, Konawe yang tidak pernah banjir, sudah banjir juga, malah lebih parah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, lanjut Kery, Pemda bersama instansi terkait sudah melakukan penangan terhadap para korban banjir. Bahkan, rumah jabatan (Rujab) Bupati sampai dijadikan lokasi pengungsian.
"Kita sudah rapatkan seluruh instansi terkait musibah banjir, sudah terlibat semua, sudah dibagi full. Kami kerahkan seluruh potensi yang ada untuk mengatasi banjir," pungkasnya.
---