Ditangani Rumah Sakit, Kondisi Budi Penderita Gizi Buruk Mulai Membaik

Konten Media Partner
25 Maret 2019 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budi bersama ibunya usai melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Kota Kendari, Foto: Dok.kendarinesiaid
zoom-in-whitePerbesar
Budi bersama ibunya usai melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Kota Kendari, Foto: Dok.kendarinesiaid
ADVERTISEMENT
Tak seperti biasanya, Budi (3) balita penderita gizi buruk di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tampak sumringah. Wajahnya berangsur-angsur ceria, sesekali senyum tampak merekah dari bibirnya yang mungil.
ADVERTISEMENT
Saat dikunjungi kendarinesia, Senin (25/03) pagi, di ruang Mawar, Rumah Sakit Umum Daerah, Kota Kendari, berat badan Budi mulai naik, yang tadinya hanya 7,7 Kg kini sudah 8,7 Kg.
Menurut perawat, saat tiba di Rumah Sakit, Budi langsung dibawa keruang Poli oleh dokter anak, Budi lalu dibawa keruang perawatan untuk dicek darah, kolesterol, protein, almunin dan diberi susu formula dengan takaran 100 cc per tiga jam.
"Kemarin hasil pemeriksaan sudah ada, tapi HB-nya agak kurang, jadi dokter meminta agar diperiksa, apakah harus ditransfusi darah atau hanya ditambah susunya," kata seorang perawat.
Ia menjelaskan, untuk anak seusia Budi, berat badan normal seharusnya 15 Kg. Waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan berat badannya ke normal butuh waktu sampai berbulan-bulan.
ADVERTISEMENT
"Kalau sampai normal bisa sampai berbulan-bulan. Tapi biasanya yang penting sudah mendekati berat badan normal bisa dibawa pulang. Tapi harus dicek dan dikontrol secara rutin di Poli. Jangan sampai beratnya turun kembali," katanya.
Menurut ayah Budi, Talib, anaknya dijemput ke RSUD Kota Kendari menggunakan ambulance pada Sabtu (23/03). Setiba di rumah sakit, anaknya langsung dirawat oleh dokter anak.
Meski Budi telah ditangani, Talib mengaku masih bingung dengan kehidupannya sehari-hari. Pasalnya, ia harus berhenti melaut demi mendampingi sang anak. Padahal, mata pencarian satu-satunya adalah nelayan.
"Saya sudah tidak melaut sejak dampingi anak saya Pak. Tidak apa-apa, (tidak melaut) yang penting anak saya sembuh," katanya.
Namun demikian, melalui penggalangan dana yang di inisiasi kendarinesia selaku partner resmi kumparan kembali menyalurkan bantuan berupa uang tunai untuk keperluan sehari-hari Budi dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Tahap kedua sudah kami salurkan. Bentuknya uang tunai, karena ayahnya tidak melaut. Jadi uang itu diperuntukan untuk keperluan selama di rumah sakit," jelas founder kendarinesia, Fadhil Attamimi.
---